11.

1.1K 149 10
                                    

'Terjadi kecelakaan beruntun di pusat kota, yang menyebabkan beberapa orang terluka parah. Beberapa mobil yang ringsek akibat hal ini segera di evakuasi-'

"Terjadinya hari ini?"

Sebuah kulit kacang mengenai kepalanya, Heeseung menoleh mencari sumber pelaku dan menemukan Jake menyeringai padanya. Lalu kedua matanya fokus kembali pada televisi seolah ia tak salah apapun membuat Heeseung mendengus.

"Woahh, unit 143 keren sekali."

Kalimat yang Jake lontarkan membuat Seungwoo mengangguk, semua unit LAFD ada keren dan uniknya tersendiri. Saat ini mereka masih menunggu alarm markas berbunyi, terkadang merasa heran jika mereka tidak melakukan tugas apapun. Itu pun terjadi 2 kali saja dalam sekitar 1 tahun, mereka ini percaya ada kata-kata kramat yang tidak boleh di ucapkan di markas.

'Tenang'

Kata-kata ini jika mereka gunakan dalam bentuk kalimat 'markas ini begitu tenang.'

Pasti dalam 1 hari penuh mereka dapat tugas beruntun yang sangat tidak bisa mereka toleransi, tidak ada nafas untuk beristirahat sedikit.

Soalnya bagi para anggota, jika markas mereka tenang yang ada mereka makan gaji buta. Benar bukan?

Tidak jalankan tugas, bersantai di markas, berkeliaran sesuka hati dengan seragam unit sendiri.

"Kapten."

Pandangan mereka semua teralihkan, sersan May mengenakan baju santai sembari membawa sebuah map besar berwarna cokelat. Seungwoo bergegas turun menghampirinya, lalu sersan May memberikan map itu seraya melirik ke arah Jake yang bingung.

Ada apa dengan dirinya?

"Pelakunya masih orang yang sama ternyata, setelah di cek dalang dari otak penculikkan anak-anak yang hilang itu. Lokasi sudah dicek di berbagai tempat ia melakukan koneksi dengan anak buahnya, 1 tempat yang kita kenali pun di jadikan tempat penyimpanan anak-anak itu."

Seungwoo menatap map ditangannya, ingatannya kembali berputar dimana sebelum ia mengetahui hal mengerikan yang Jake alami. Ketua mengajaknya berkumpul bersama, ingin membahas sesuatu soal anak baru di unitnya.

Ia pikir Jake mencari masalah apalagi ia masih terbilang anggota baru, namun apa yang ia pikirkan salah. Sebuah berkas disodorkan Ketua, berisikan profil Jake dan juga sebuah surat kepolisian dengan pasal-pasal yang tertera dibagian depannya. Cap resmi kepolisian kota sebelah, membuat Seungwoo bingung.

Disana Seungwoo bertanya-tanya soal ini, ia tak mengerti apapun. Sang Ketua tersenyum, menceritakan hal tak terduga yang Jake alami. Ini hanya sebagian yang diceritakan. Setelah Jake di terima dalam unit LAFD, kedua orang tua Jake mendatanginya. Memberitahu hal tersebut yang sebenarnya mau punya rasa trauma atau tidak, kata Ketua jika sudah masuk ke dalam dunia LAFD harus bertarung melawan itu. Jika Jake tidak bisa melawannya, maka detik itu juga Jake akan ditangguhkan. Karena Ketua sendiri tak ingin mengambil resiko.

Jason dan Camellia langsung menggelengkan kepalanya, mereka rasa ini adalah hal yang baik jika Jake memiliki pekerjaan tetap. Sudah cukup mereka merusak kebahagiaan Jake. Masa dalam pekerjaan Jake akan dirusakkan kembali oleh orang tuanya?

Ketua membiarkannya, dengan hal ini ia bisa turunkan tanggung jawab pada Kapten Seungwoo  yang bertugas di unit 118.

Namun keanehan terjadi ketika hari pertama Jake bekerja. Hal yang membuat Jake kembali terguncang kasus penculikkan seorang anak, ada total 15 anak yang diculik. Dan salah satunya berani berbicara tanpa bungkam seperti yang lainnya. Mereka ditemukan dalam keadaan kaki dirantai, dan tidak di beri makan terbukti ada beberapa anak yang sekarat karena kelaparan. Dan luka di tubuh mereka adalah hasil dari melakukan percobaan diri untuk kabur, naasnya mereka tertangkap lebih dulu.

LAFD || Sungjake.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang