SENTA 2

96 18 12
                                    

"Harmonis nya keluarga adalah impian semua orang"

◆◇◆◇◆◇◆◇

Tokk... Tokk.. Tok..

Ceklekk..

Audry melangkahkan kakinya memasuki kamar zoya, pemandangan yang pertama kali audry lihat adalah zoya yang sedang duduk sembari memejamkan matanya. Mungkin bisa dikatakan mengumpulkan nyawa.

"Sayang baru bangun?" Tanya audry sambil mengelus surai rambut panjang zoya. Zoya tidak menjawab pertanyaan audry, ia hanya mengangguk dan mulai menyandarkan kepalanya di pundak sang ibunda nya.

"Manja banget anak buna" Ujar audry. Zoya memejamkan matanya menikmati usapan lembut audry.

"Bangun nak, sana mandi gih" Ujar audry. Zoya mengangguk, ia menyibakkan selimutnya. Sungguh zoya masih ingin ke alam mimpi. Ia bangkit dan mulai pergi ke kamar mandi. Audry yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala, ia bangkit dan meningalkan kamar putrinya.

●○●○●○●○

Di ruang makan sudah ada Derandra yang duduk di kursi dengan laptop yang menyala di hadapannya. Entah apa yang ia kerjakan, tapi yang pasti kata zoya "papah itu orang sibuk seantero raya".

" Bun zoya mana?" Tanya Derandra saat melihat sang istri turun dari tangga. "Zoya masih mandi" Jawab audry. Derandra hanya mangut mangut saja.

Tak berselang lama zoya menuruni tangga, ia sudah rapi dengan seragam sekolahnya. "Pagii buna, pagi papah ceo" Sapa zoya. "Pagi sayang" Jawab audry.

Zoya duduk di berhadapan dengan Derandra, tapi Derandra masih sibuk dengan laptopnya. "Pah?" Sapa zoya. Derandra hanya melirik sang anak, tapi setelah itu ia menjawabnya "apa sayang?" Jawab zoya.

"Anterin zoya ya pah" Pinta zoya. Derandra berfikir sejenak, tidak ada salahnya jika ia menghantarkan sang anak, lagi pula arah kantor dan sekolah zoya juga sama. "Iya papah anterin, biasa nya sama zarra" Ujar derandra

"Zarra berangkat pagi, dia piket katanya" Jawab zoya.

Audry menghampiri dua makhluk yang sedang berbincang sambil membawa sebakul nasi goreng. "Ayo sarapan, buna udah buat nasi goreng" Ajak audry.

Derandra dan zoya mulai mengambil nasi goreng untuk sarapan. Setelah itu semua hening, hanya ada suara gesekan antara piring dan sendok.

10 menit berlalu. Zoya mulai bersiap untuk berangkat sekolah bersama Derandra. "Ayo nak, nanti telat" Ajak Derandra. Derandra mulai membereskan berkas beserta laptopnya untuk di masukkan ke tas kerjanya.

"Nggak ada yang ketinggalan kan zoy?" Tanya audry. "Aman bun" Jawab zoya sambil mengambil tas nya.

"Yaudah kalau gitu papah sama zoya berangkat dulu bun" Ujar Derandra pada audry. "Iya pah, kalian hati hati" Ucap audry sambil menyalimi tangan Derandra.

"Assalamu'alaikum buna" Ucap Derandra dan zoya bersamaan. "Wa'alaikumsalam" Jawab audry.

Zoya dan Derandra melangkahkan kakinya keluar rumah. Zoya memasuki kedalam mobil dan Derandra melajukan mobil nya meninggalkan area rumah.

●○●○●○●○

Kurang lebih perjalanan yang di tempuh oleh zoya adalah 25 menit. Mobil Derandra berhenti di depan gerbang sekolah zoya. Derandra menuruni mobilnya dan berjalan untuk membukakan pintu zoya.

Senja Cinta Yang TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang