SENTA 8

37 12 6
                                    

"Pembullyan adalah hal yang tak wajar yang hidup dalam diri seorang penindas!"

❃.✮:▹𝓱𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓻𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰◃:✮.❃

Flashback on!!!

Kini seorang gadis cantik sedang berjalan menyusuri koridor sekolah. Ia ramah senyum dan suka sekali menyapa orang sekitar.

"Serana!!!," Teriak seseorang di belakang serana.

Ia menoleh kebelakang dan ternyata yang memanggilnya adalah ahya, salah satu siswi yang terkenal dengan sejuta gudang prestasi nya. "Ada apa?," Tanya serana sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Lo di panggil sama rayyan di perpus, buruan," Ucap ahya. Setelah mengatakan itu serana mengangguk lalu meninggalkan ahya.

Ahya pun melanjutkan perjalanan nya.

***

Saat ia ingin berbelok untuk ke arah perpustakaan, tiba tiba tangannya di tarik oleh seseorang.

Serana yang ditarik pun kaget dan badanya terhuyung. "Shh....," Rintihnya.

"Diem lo!," Ucap orang yang menarik tangan serana, dan ternyata itu adalah Amora.

Serana yang berusaha melepaskan genggaman Amora pun semakin lama genggaman amora semakin kencang. "Shhhh,,, lepasin Amora!," Ucap serana sambil merintih kesakitan. Kini terlihat kulitnya sudah memerah.

Seakan tuli, Amora mengabaikan ucapan serana, ia mendorong serana hingga terjatuh.

Brukkk...

Shh...

"Lo, apa apaan amora!" Ucapnya sambil menahan rasa sakit di kakinya.

PLAKKK....

Amora melayangkan tamparan kerasnya di pipi serana, hingga serana menoleh ke arah samping. Kini pipi nya terasa sangat panas dan pedih.

Amora tersenyum smirk. "Gue gak suka sama lo, gara gara lo gue gak bisa jadi duta bareng sama rayyan!," Ucapnya dengan penuh penekanan.

Amora memegang dagu serana dengan penuh tekanan. "Lo tau, semenjak lo yang terpilih jadi duta, gue jadi benci dengan siswi siapa pun yang menggantikan lo jadi duta. Bahkan mantan pacar gue yang sekarang jadi pacar lo berpaling dari gue gara gara LO SERANA!," Teriaknya dengan penuh amarah.

Amora melepaskan dagu serana dengan kasar. Ia mendorong serana kembali sebelum meninggalkan serana yang masih di lantai dengan keadaan penuh lebam. "Sampai kapan pun, gue bakal buat siapapun menderita kaya lo!," Ucapnya.

***

Kini serana sedang berjalan melewati koridor sekolah. Terlihat segerombolan siswa yang berkumpul di papan mading sekolah. Serana tampak heran lalu ia mendekat.

Senja Cinta Yang TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang