"Sesibuk-sibuknya masalah pekerjaan jangan pernah lupa meluangkan sejenak untuk keluarga" -Derandra
●○●○●○●○"Baik semua, jangan lupa kerjakan soal yang tadi ibqu berikan. Ibu mau besok sudah siap semua, tidak ada pengecualian dan alasan. Paham?" Ujar bu isma.
"Baik bu" Seru semua siswa kelas 11 mipa 2.
Tinnnnnn.....
Bel pulang telah berbunyi, semua siswa membereskan alat belajar dan mulai keluar dari kelas untuk pulang.
"Baik ibu akhiri, selamat siang" Pamit bu isma. Bu isma keluar dari kelas 11 mipa 2.
"Lo di jemput siapa zo?" Tanya Rama, ketua kelas dari 11 mipa 2.
"Ngapain lo tanya tanya? Mau numpang lo?" Sahut zarra.
"Gue nanya nya ke zoya, bukan ke lo mak lampir" Ujar rama.
"Lo katain gue mak lampir hah? Kalau gue mak lampir, lo apa hah" Ujar zoya dengan marah. "Gue ya manusia lah" Jawab rama dengan santay.
Zarra yang mendengar ucapan rama pun, emosinya sudah di ujung tanduk. Bisa dikatakan jika Zarra dan Rama sudah debat, bisa bisa gak akan ada titik terang.
"Lo... " Tindakan zarra berhenti karena zoya menyahuti "udah zarra, lo gak capek debat mulu sama rama hah? Gue yang denger aja capek" Ujar zoya. "Gue pulang di jemput sama sama bokap" Lanjut zoya, sambil menatap rama.
"Zoy, bokap lo kagak sibuk? Gue denger dari bokap gue yang lagi kerja sama, sama bokap lo, katanya bokap lo tiap hari sibuk zoy" Sahut aila, salah satu teman kelas zoya.
"Bokap lo kerja sama bokapnya zoya ai?" Tanya aluna. "Yoi, hampir 2 bulan kalau gak salah" Jawab Aila.
"Papah emang sibuk, sibuk banget malah. Gue juga gak paham jalan pikiran papah gue, papah gue bisa dikatakan di rumah itu ya kira kira cuma setengah jam doang" Ujar zoya sembari beranjak dari tempat duduknya
"Si anjir, itu bokap lo zoy. Enteng banget kalau ngomong gitu" Ujar aila. Zoya hanya cengengesan. "Pulang coy, masih mau wawancara sama zoya? Mending wawancara bapaknya zoya sekalian biar valid" Ujar arga, teman sekelas zoya.
"Yuk, zoy pulang" Ajak zarra. Zoya hanya mengangguk.
Setelah sedikit ada sesi wawancara yang dibuka oleh rama, semua siswa 11 mipa 2 mulai keluar dari kelas untuk pulang ke rumah Masing-masing.
●○●○●○●○
Zoya, Zarra, Aluna, dan Aila kini sudah berada di depan gerbang sekolah. Mereka semua menunggu jemputan dari orang tuanya.
"Itu bokaplo bukan zo?" Tanya aluna pada zoya saat melihat mobil hitam berhenti tidak jauh dari mereka. Atensi zoya teralihkan, ia melihat apa yang aluna katakan. "Itu bokap gue" Jawab zoya.
Mobil hitam itu berhenti. Sosok lelaki tegap keluar dari tempat pengemudi, lelaki itu masih berpakaian style jas dan berdasi, layaknya pekerja kantoran, bisa dikatakan lebih dari itu.
Iya, siapa lagi kalau bukan Derandra, papah dari zoya derandra. Derandra menghampiri zoya beserta teman temannya tadi. "Pah" Sapa zoya sambil menghampiri derandra lalu menyalimi tangannya. "Udah pulang sayang?" Tanya Derandra.
"Ya kalau zoya udah disini namanya juga pulang pah" Jawab zoya dengan bola mata malas. Derandra hanya terkekeh menanggapi jawaban putrinya ini.
"Eh om derandra" Sapa zarra. "Zarra, nunggu jemputan?" Ucap derandra. Zarra menyalimi tangan derandra dan ikuti oleh aluna dan aila. "Iya om, nunggu ayah jemput" Jawab zarra. "Itu aila? Anaknya pak raka?" Tanya derandra pada zoya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Cinta Yang Terlupakan
Novela JuvenilGadis cantik dengan mata coklat legam, memiliki senyum yang manis. Seorang opacaraphile, biasa di sebut pecinta langit sore. Zoya namanya, kini ia duduk di bangku kelas 11. Ia memiliki impian menjadi seorang ahli psikologi. Zoya begitu menutup hati...