SENTA 12

63 18 31
                                    

"Perasaan itu hadir sendiri, jangan larang perasaan itu untuk tumbuh, biarkan saja suatu saat nanti akan berhenti sendiri"

❃.✮:▹𝓱𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓻𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰◃:✮.❃

****

"Zoy, temenin gue dong ke perpus" Ajak zarra yang sedang membereskan buku bukunya.

Zoya sedikit terkejut, bagaimana tidak zarra sangat anti dengan kata perpus menurut nya "males ke perpus, yang ada eneg gue".

Coba bayangkan, kesambet apa nih bocah batinnya.

Zoya menatap heran zarra, " Ngapain lo tiba tiba ke perpus. Kesambet apa lo?"

Zarra menghela napas, "kenapa dah, gue mau minjem novel elah. Kagak percayaan amat"

Belum zoya menjawabi ucapan zarra, ia terlebih dulu sudah di panggil oleh aluna, "zoy di cari sama kak rayyan" Kata aluna memberitahu.

Zarra merasa kesal, rayyan benalu batinnya. "Ck benalu tuh anak" Gumamnya kesal.

Zoya bangkit dari duduknya, lalu di susul oleh zarra. Tepat di depan pintu kelasnya ternyata sudah ada rayyan yang di temani dengan rian dan dias.

Rayyan menyodorkan paper bag yang berisi makanan. "Buat lo, gue duluan. Waktu pulang ntar gue anterin" Ujarnya.

Zoya menerima pemberian itu, "em makasi ka, nanti zoya bareng zarra ka. Mungkin bisa kapan kapan" Tolaknya secara halus.

"Besok aja si ar, hari ini gue sama zoya mau quality time, besok lo full sama zoya gaoaoa. Gue restui" Kata zarra

Rayyan cukup kesal, tapi ya sudahlah. "Hmm"

Rayyan dan kedua temannya, pergi meninggalkan kelas zoya. Mereka hari ini sangat sibuk untuk mengurus keperluan kelulusan mereka.

***

Saat ini zoya sedang menemani sahabatnya untuk meminjam sebuah novel. Zarra sedang fokus membaca buku yang ia pinjam.

Namun, tiba tiba zarra menutup bukunya dan menatap zoya yang memang juga fokus membaca.

Dengan tatapan yang sulit di artikan, "zoy, lo ada hubungan sama rayyan?"

Zoya yang mendengar ucapan zarra pun lantas menutup bukunya dan beralih menatap sahabat. Ia menghela napas kasar, "kenapa lo berpikir kalau gue ada hubungan sama kak rayyan?"

"Iya gak papa si, gue dukung kalau emang lo ada hubungan sama rayyan" Ucap zarra sambil menata bukunya.

Zoya memutar bola jengahnya, ia melanjutkan membaca bukunya.

Saat tengah asik membaca buku, tiba tiba pintu perpustakaan terbuka. Memang saat ini kondisi perpustakaan hanya ada zoya dan zarra serta pustakawan.

"Ar, lo beneran suka sama zoya?" Tanya rian.

Rian juga syok mendengar pengakuan dari temannya ini. Terlebih lagi dias, biang tantrum.

"Hm"

Dias memutar bola malas, "kenapa gue harus punya temen kulkas ya allah" Gumamnya.

Rayyan dan kedua temannya melangkahkan kakinya menuju ketempat zoya dan zarra. Zoya dan zarra yang sedang fokus membaca buku sambil menggunakan headset pun tak sadar bahwa sekarang sudah ada rayyan dan teman temannya duduk di bangku yang sama.

Senja Cinta Yang TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang