4. Atlet Volly Dan Perhatiannya

218 13 0
                                    

4. Atlet volly dan perhatiannya

•••

Hari Selasa biasanya, kelas 12 IPA 3 dan 12 IPA 1 ada jadwal penjas. Masing-masing kelas dapat memilih olahraga apa yang akan menjadi latihan hari ini.

Jadwal dari minggu pertama sampai minggu kedua, masing-masing kelas akan memilih latihan volly. Dan minggu ketiga dan keempat adalah latihan futsal dan basket.

Guru penjas akan melatih setiap kelas dengan jam yang berbeda. Tapi sekarang, kelas 12 IPA 1 dan 12 IPA 3 digabung karena akan tanding volly.

Biasanya, selain Renzo, Raffy, dan Axel. Ada Arland, Vicky, dan Vero Yang akan melengkapi pemain. Tetapi, mereka tidak satu kelas. Mereka akan menjadi lawan hari ini.

Sekarang semua murid kelas masing-masing sudah berada di lapangan.

"Anak-anak! Sekarang kita akan membuat tim untuk latihan volly. Jadi, siapkan masing-masing tim kalian. Lalu passing untuk pemanasan," instruksi Pak Jaka. Guru penjas.

"Kalian yang tidak kebagian volly, bisa mengambil bola lagi untuk passing. Paham!?" lanjutnya.

"Paham, Pak!" jawab mereka serentak.

"Gimana nih? 'kan si Vicky sama yang lain bukan dari kelas kita. Gak cukup, lah." Renzo mengeluh karena ia kekurangan 3 pemain.

Axel memandang sekitar, lalu ia mengacungkan tangannya. "Pak, tim-nya bebas 'kan, mau cewek ataupun cowok?" tanya Axel.

"Iya, Xel. Bebas, tapi jangan ambil dari kelas lain," jelas Pak Jaka.

"Tuh, bebas katanya. Kita ajak aja tuh, yang ceweknya." Axel memberi usul.

"Ide bagus tuh, dan ada untungnya juga. Si Renzo bisa deket ama pujaan hatinya," ucap Raffy menyetujuinya.

"Apaan sih! Awas, lo gue bilangin sama Bella kalo, Lo yang lutting pulpen dia." Renzo mengancam membuat wajah Raffy tegang.

"Jangan, nanti gue kena tabok lagi." Raffy tiba-tiba mengelus kepalanya saat mengingat kemarin ia di tabok oleh Bella karena mengambil rotinya tanpa izin.

"Udah-udah. Kita cari Alsya sama Bella yuk!" ajak Axel mencoba menyela.

"Lah, 'kan masih ada cowok lain lah. Masa harus cewek!?" gerutu Renzo tidak mau.

"HEH! KALIAN SEMUA ADA YANG MAU JOIN GAK?" tetiak Axel pada teman lelakinya.

"Nggak ah. Gue mau passing aja, sama my gf!" jawab sibulol.

"Gue juga, mau futsal di lapang sebelah," ucap si bucin futsal.

"Gue nggak mau," ucap siketua murid.

"Tuh. Liat! Lihatlah dengan mata kaki kamu, nggak ada yang mau," ucap Axel pada Renzo.

"Tapi 'kan—"

"Udahlah, kita semangatin disini. Ya nggak!?" Perkataaan Renzo disela oleh siketua murid. Rafka namanya.

"Yaudah." Renzo berjalan menuju sekumpulan perempuan yang sedang berkumpul melingkup.

"Gak ada," gumam Renzo saat orang yang ia cari tidak ada.

Renzo berjalan menuju kantin, untuk mencari orang yang ia maksud.

"Udah gue duga," gumamnya kembali.

"Widih! Tau aja, lo kebiasaan sang pujaan." Axel dan Raffy sudah berada dibelakang Renzo.

"Diem!" sentak Renzo.

Renzo mengarahkan pandangannya kepojok kantin. Ia melihat empat perempuan berbaju olahraga disana.

Married With Him (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang