5. Ada Yang Dejavu
•••
Satu minggu telah berlalu. Hari senin ini, hari dimana akan dilaksanakannya ujian akhir tahun di SMA Bintara Azhari School.
Setelah satu minggu pula. Renzo mulai menunjukkan perhatiannya pada Alsya.
Sedangkan Alsya. Sekarang ia sudah banyak perubahan, dari mulai sikapnya yang menjadi kalem, cara pakaiannya yang mulai tertutup, Rara tidak lagi menggunakan kerudung sport yang tidak menutupi dada. dan selalu menghindari siapa saja lelaki yang mendekatinya. Sekarang, Alsya mulai menjaga pandangannya.
"Bell. Kita pasti nggak satu kelas, ya?" tanya Alsya pada Bella yang ada disampingnya.
"Iyalah. Lo nggak liat di mading, 'kan kita satu kelas, pasti kita satu bangku sama anak kelas lain," tutur Bella menatap Alsya.
"Kenapa, kamu natap aku gitu?" tanya Alsya. Bicara! Iya, gaya bicara Alsya sekarang pun berubah. satu minggu ini, ia jarang berkata kasar, dan ia menggunakan kata aku-kamu. Tidak lagi lo-gue.
"Gue salut sama, lo. Lo niat banget berubah, nggak kayak gue," ucap Bella tersenyum bangga, melihat sahabatnya yang banyak berubah.
"Emang iya, yah? Tapi syukur deh, aku nggak terlalu boongin orang tuaku dengan sikap aku yang jauh beda banget," jawab Alsya. Mengingat, dirinya itu selalu bersikap sok baik didepan orang tuanya. Tetapi diluar, ia berkata kasar, tidak sopan, keras kepala, dan mudah emosi.
Sangat beda jauh
Orang tua Alsya hanya tahu, dia itu anak yang baik.
"Eh, iya! Gimana dong, aku satu bangku sama cowok," resah Alsya saat melihat namanya tertera dengan nama adik kelasnya.
Sekarang mereka sedang berada di mading sekolah, sembari menunggu bel masuk.
"Wah, untung gue sama cewek," syukur Bella.
"Bisa tukeran, nggak sih?" Alsya tampak lesu.
Bella melihat nama-nama yang berada di mading sana. Fokusnya kini pada satu nama.
"Nah, ketemu!" Bella antusias saat nama yang ia cari akhirnya terlihat.
"Tuh, si Renzo satu kelas sama, lo. Dibelakang, lo lagi," ucap Bella menjadi senyum-senyum sendiri.
"Apa untungnya?" tanya Alsya semakin lesu.
"Ada. Liat aja nanti," jawab Bella, membuat Alsya menatapnya penuh curiga.
"Andai aja, kita satu kelas," ucap Bella.
"Kan, kamu di ruangan ke-2," jawab Alsya. Sedangkan Alsya diruangan pertama.
"Lagian, jangan berandai-andai! Kalo udah terjadi, ya jalanin. Nggak baik," lanjutnya, mereka mulai berjalan menyusuri koridor.
•••
Bel sekolah sudah dibunyikan, dan itu tandanya semua murid harus memasuki kelas yang sudah disiapkan.
'kok dia deket-deket terus, sih! Ya Allah.' Alsya terus beristighfar saat ekor matanya melihat lelaki yang diketahui adik kelasnya, terus saja mendekatkan kursinya. Membuat Alsya risih.
Alsya yang sudah berada di ujung meja tidak bisa kemana-mana lagi. Guru mapel sekarang belum ada di kelas, membuat kelas itu riuh.
Renzo, lelaki itu belum terlihat menampakkan dirinya dikelas. Alsya melihat kebelakang untuk mengeceknya, kosong. Hanya ada perempuan yang menjadi partner duduk Renzo.
"Assalamualaikum." Sontak semua yang ada disana menjawab salam.
Telihat guru mata pelajaran sudah terlihat. dibelakangnya, ada Renzo yang berjalan menuju tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Him (Hiatus)
Novela Juvenilbukan kebetulan, tapi inilah takdir Dia pernah berpacaran, dia pernah berpegangan tangan dengan yang bukan mahramnya. Dia pernah membentak, tetapi bukan kepada orangtuanya. Dia kasar, omongannya kotor, dan keras kepala. Dia Alsya Ziana Adeline Tapi...