Tiga pemuda tampan bekerja sebagai Barista di sebuah caffe. Yang pertama adalah Damar pemuda berumur 22 tahun kulit putih tinggi badan 1.88m, yang kedua ada Rino berumur 23 tahun kulit kuning langsat tinggi 1.82m dan yang terakhir ada Sang pria berumur 23 tahun tinggi badan 1.79m Sang terlihat paling pendek dari kedua rekannya yang tinggi meskipun begitu Sang yang memiliki kulit putih agak pucat kurus dengan rambutnya yang panjang dan ekspresi yang jarang tersenyum itu yang paling disenangi para pelanggan wanita dan Sang cukup populer karena wajah poker dan sikap dinginnya.
Agak aneh memang kenapa kebanyakan wanita suka dengan pria yang misterius. "Ka, tolong kenalin dong sama temennya yang rambut panjang!" Pinta pelanggan wanita yang akrab dengan Damar.
"Eum, kalau mau kenalan langsung aja sama orangnya!" Ucap Damar menaruh pesanan pelanggan wanita tersebut.
"Nggak berani Ka, kalau kakak kan dah kenal dia nggak mungkin marah !"
"Maaf ya, kami nggak bisa bantu, kami juga takut !" Bisik Rino di akhir kalimat. Rino adalah yang paling ramah dan murah senyum dia juga pandai berinteraksi dengan pelanggan. Rino datang dengan merangkul Damar dan membantunya menolak permintaan aneh pelanggan.
"Tapi for your information, temen kami itu dia sudah punya pacar !" Ucap Rino ekspresi si pelanggan wanita itu pun tampak kecewa.
"Kalau kalian berdua udah punya pacar belum?" Ucap pelanggan wanita lainnya. Di sampingnya sering tampak memotret momen interaksi Damar dan Rino seperti fans fanatik mereka berdua.
"Maaf, kakak nya jangan gunain foto kita untuk hal aneh ya !" Ucap Rino mencoba mempertahankan senyumnya walau dalam hatinya dongkol.
Di ruang belakang Rino menumpahkan kekesalannya pada pelanggan yang fanatik dan pelanggan yang seenaknya nyuruh ini itu apalagi kebanyakan menyuruh mereka membawa Sang ke mereka memperkenalkan Sang pada mereka, pokoknya semua hal mengenai Sang.
"Hhh, rasanya sudah nggak menyenangkan, lama kelamaan cape juga melayani banyak orang begini, sepertinya gua harus mencari pekerjaan yang lebih baik !" Keluh Rino.
" Gua juga, cuman gua lagi bingung aja udah terbiasa dengan jam kerja disini ada waktu buat jalan nggak kerja mulu. Kecuali dapet kerja dari jam 7 sampe jam 5 Sabtu minggu libur enak banget pasti !" Ucap Damar sambil seperti melamun.
"Klo gitu lo ngelamar di balai desa atau kantor kecamatan aja lu gajih juga lumayan walaupun gajiannya 3 bulan sekali!" -Rino.
"Iya juga ya !" Damar menjawabnya masih dengan ekspresi melamun.
"Lu sambil mikirin apaan sih nggak fokus banget lu dari tadi. Sang.. mana, ada pelanggan kah ?!" Ucap Rino di akhir kalimat berdiri menengok Sang dari pintu.
"No... kemarin gua liat pacarnya Sang jalan sama cowok lain !" Ucap Damar kini ekspresinya menunjukkan wajah yang serius seraya menatap Rino menunggu reaksinya.
" Hah ?! Beneran Jesika..?" -Rino.
" Bener, cowoknya lumayan ganteng, mereka gandengan tangan abis nongkrong di Minggu raya gua liat mereka masuk ke mobil !" -Damar.
"Ciri-ciri nya ?" -Rino.
"Gaya cowok korea tau nggak sih lo?! begitu tuh cowok yang sama jesika kemarin, rambutnya gaya brown Highlight gitu !" -Damar.
"Jam berapa lo liatnya ?!" Tanya Sang, Rino terperanjat kaget karena kehadiran Sang yang tidak disadari oleh mereka.
" Tadi malam jam 11 an !" -Damar.
Sang tidak berkata apa-apa lagi setelahnya dan kembali ke depan melayani pelanggan.
Saat Damar dan Rino keluar mereka kaget melihat Jesika sudah ada bersama Sang, Jesika yang sedang bersama teman wanitanya itu memesan sebuah Americano dengan pelayanan Sang yang tampak dingin seperti biasanya. Ekspresi nya sulit dibaca apakah Sang marah atau tidak, dia tampak sama saja seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You
ParanormalSang baru saja mencoba menata hidupnya kembali yang hancur akibat depresi , ketika mencoba untuk optimis dan lebih kuat cobaan dalam hidupnya malah semakin berat. Ia terpaksa harus terlibat dengan para konten kreator horor dan harus selalu bertemu d...