Bab 31

11 2 1
                                    

"woi il, Kai, lo ditagih uang kas nggak sama Mona ?"

Sang terdiam, suasana disekitar tampak seperti ruang kelas di sekolahnya dulu, di sampingnya ada I'il yang sibuk dengan segala macam benda antiknya.
Yang baru saja datang namanya Angga, Sang ingat dialah orang yang menyebar berita kematian I'il digrup sekolah.

Sang ingin bicara tapi ia tak bisa mengeluarkan suaranya. "Kita mah bayar terus, nggak kayak lu yang nunggak mulu !" Ucap I'il.

"Elu si bergaul sama Kai mulu, jadi lo nggak tau kondisi keuangan gua!" -Angga.

"Eleh, lu nggak nyadar ya kita tuh ngindarin lu karna lu kebanyakan ngutang !" -I'il.

"Anjir, banke!!" -Angga.
"Eh, Kai lo putus sama pacar lo ?"

"Enggak !" Sang menjawabnya begitu saja, ia bahkan kaget karena hal tersebut. Kemudian Angga terlihat diam dan tampak menatap I'il yang acuh tak acuh seolah ada sesuatu yang ia sembunyikan.

Ini adalah kenangan masa lalu yang tiba-tiba saja muncul di mimpi Sang, ketika ia bangun ia berada di ruangan kerja plus ruang santai di atas karpet bulu yang familiar dengan ruangan yang asing, di sampingnya ada Nanda yang sedang membelakangi nya, tengah sibuk dengan laptopnya dan disisi lain ada Fadil di depan komputer.

"Huhh!" Sang menghela nafas kasar lalu meletakkan lengannya di kepalanya sedikit menutupi mata.

"Sang, lo mau makan ?" -tanya Nanda, Sang melirik ke arah Nanda, Nanda terlihat sudah menenggok ke arah Sang. Sang sejenak terpikir, orang ini jauh lebih tinggi dan lebih berisi dari sebelumnya.

"Lo belum ada makan, Aris udah beliin lo bubur tadi, gua Panasin ya ?" Tanya Nanda.

"Aris nggak ada ?" Tanya Sang karena Aris tak kelihatan.

"Biasa PNS!" Ucap Fadil menyahut.

"Oh, Kapan Lo datang dil ?" Tanya Sang basa basi.

"Jam 9 tadih!" -Fadil.

"Jam 9? Sekarang jam berapa emang ?" -Sang.

"Hampir 12 !" Jawab Nanda.
"Gua panasin bubur lo dulu !" Ucapnya kemudian lalu beranjak berdiri.

"Sang lo gabung kita lagi ya katanya?" Tanya Fadil.

"Iya, lo nggak keberatan kan ?" -Sang.

"Enggak lah, santai aja. Malah gua seneng lo balik ada yang bantuin ngedit !" -Fadil.

"Ada jadwal syuting nggak dalam waktu dekat?" -Sang.

"Ada kita mau kolabs nanti Minggu sama mantan bos lu, haha !" -Fadil.

"Hah Serius?" -Sang.

"Iya.. Aris doang, podcast!" -Fadil.

"Oh!" -Sang.

"Tapi sebelum itu kita ada tempat yang mau kita survei buat penelusuran, tempatnya agak jauh. Lo ikut nggak? itung-itung jalan-jalan!" -Fadil.

"Ikutlah!" -Sang.

"Asik, gercep!" -Fadil.

"Nih, buburnya dah panas!" Nanda kembali dari dapur.

Missing You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang