Sang mengedit Video dengan serius ketika yang lain sedang briefing untuk syuting part 2 ditempat yang sama pada malam berikutnya. Sang lagi-lagi ditinggal sendirian dengan tugas-tugas nya yang belum selesai. Sang terbangun sama seperti malam berikutnya lagi-lagi ia berada di sprei bulu dan lagi-lagi ia terbangun karena kepulangan Aris and friends di jam 3 lewat 20 malam dan Sang lagi-lagi lupa bagaimana ia bisa tertidur padahal ia ingat ia berada di depan komputernya. Sang berdiri untuk mengecek video yang sudah susah payah ia edit ia takut ternyata Video itu sama sekali belum di edit. Tapi untungnya itu sudah di edit seperti yang ia ingat.
"Kenapa?" -Aris.
"Nggak papa !" Ucap Sang kembali ke tempat tidurnya.
"Minggir !" Ucap Nanda tidur tepat disamping Sang. Sang agak kaget karena biasanya Nanda tidur di sofa.
"Masih pusing Nan ?" -Aris.
"Iya !" Sahut Nanda seadanya. Kali ini semua tidur disini tidak ada pulang kecuali Darwin yang emang dari awal nggak dateng karena udah bilang mau jalan sama pacarnya yaitu Jesika.
Sang teringat waktu disekolah i'il berbaring di belakang kelas karena pusing. Sang membantu memijat kepalanya dan itu sangat disukai oleh I'il katanya itu membuatnya lebih nyaman. Sang melihat Nanda yang sepertinya benar-benar tidak enak badan sedangkan yang lain juga sama-sama lelah. Sang dengan berani menyentuh kepala Sang ia tak peduli kalau Nanda nantinya akan marah, ia benar-benar tidak tahan melihat wajah orang yang benar-benar mirip sahabatnya terlihat sakit.
Aris lagi-lagi jadi saksi atas perilaku Sang yang terlihat perhatian pada Nanda. Tapi Aris tidak lagi berpikir itu aneh karena ia sudah tau alasan Sang begitu peduli dengan Nanda.
Ketika Sang memijat Kepala Nanda, Sang merasa ada sengatan kecil di tangannya itu tidak terlalu mengganggu tapi cukup terasa menggelitik. Sang melihat kini Nanda agaknya tidur lebih nyaman tapi kini bergantian ia yang merasa agak pusing dan tiba-tiba mual. Sang bergegas menuju kamar mandi dan muntah di wastafel. Sangat mengejutkan, Sang tidak tau apa yang terjadi tapi yang baru saja ia muntahkan adalah air bercampur darah. Untungnya tidak terlalu banyak jadi Sang tidak terlalu mengambil pusing ia bergegas menyalakan kran takutnya Aris melihat dan ia pasti akan memaksanya periksa lagi besok.
Jam 08 pagi Sang sudah standby di depan komputernya disaat yang lain belum bangun. Sang menggunakan Earphone untuk menonton rekaman syuting tadi malam. Sang terkejut ternyata penyebab Nanda tidak enak badan adalah karena ia hampir kesurupan. Sang terus memutar video berulang kali dan mengeditnya teliti. Tiba-tiba telpon Sang bergetar nomor kontak dengan nama yang tak biasanya menelpon saat ini, jujur saja sebenarnya ia enggan untuk mengangkatnya tapi ia penasaran apa yang ingin orang ini katakan.
"Halo !" /Ayah :" anak anjing, kurang ajar, bodoh !" Ucap seorang pria paruh baya membuka pembicaraannya padahal ini adalah telpon pertama mereka sebagai ayah dan anak selamat setahun ini.
"Ada apa ?!" Tanya Sang mencoba tidak perduli. /Ayah :" pamanmu cerita kau mencuri uang bos mu tempat mu bekerja di cafe kau juga sekarang malah pergi dari kost, dimana kau sekarang, harusnya kau diam saja dirumah sakit jiwa daripada keliaran diluar, entah apa lagi yang akan kau perbuat mempermalukan nama keluarga, kenapa kau tidak ikut ibumu saja hah ? Lihat ibumu sangat bahagia dengan selingkuhan yang kini jadi suaminya!"
Sang memutuskan telpon dari Ayahnya lalu memblokir nomornya, total nomor yang ia blokir kini ada 4 yaitu Jesika, ayah ibu dan paman nya. Sang merasa tak nyaman sekarang, ia ingin melanjutkan pekerjaannya namun hatinya sedang bergejolak tak tenang, mata Sang merespon pergerakan di depannya yaitu Nanda yang baru bangun dan menuju ke toilet. Sang kembali teringat tentang kecelakaan sahabatnya, Sang sangat ingin menangis, Sang harus menahannya ia harus menemukan cara sebelum seseorang mengetahui kondisinya. Sang melihat cutter di tempat para pena dan pensil ditaruh, Sang mengambilnya ia mengeluarkan sedikit ujungnya lalu menusukkannya ke pahanya ia menekannya dengan kuat sampai ia sedikit merasa tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You
ParanormalSang baru saja mencoba menata hidupnya kembali yang hancur akibat depresi , ketika mencoba untuk optimis dan lebih kuat cobaan dalam hidupnya malah semakin berat. Ia terpaksa harus terlibat dengan para konten kreator horor dan harus selalu bertemu d...