Bab 08 - tangisan Sang

9 2 0
                                    

"BEGO !"

Ucap Nanda semua kaget mendengar Nanda mengumpat, kali ini sepertinya ia benar-benar marah.

"Kenapa Nan ?" -Aris.

"Lo ngerti komputer nggak sih ?" Tanya Nanda, Sang menjawab " Ngerti!" Dengan tatapan tajamnya pada Nanda karena kesal dibentak didepan semua rekan-rekan nya.

"KALO NGERTI KENAPA LO HAPUS VIDEONYA UDAH SUSAH PAYAH DI EDIT, BEGO.. !!!" -Nanda.

"Gua nggak menghapus itu video !!" -Sang.

"Terus mana File videonya kalo nggak dihapus, video yang baru di edit tadi mana ??" -Nanda. Sang mencari file itu di setiap berkas tapi tak ada.

"Udah nggak usah dicari lagi emang nggak ada, gua nggak mau tau ulang lagi lo edit itu video!" Ucap Nanda beranjak pergi.





    Sang pusing ia mengerjakan video itu selama lebih dari 4 jam sekarang video itu hilang dengan sendirinya. Ia sangat malas jika harus mengeditnya ulang walaupun ia hafal semua poin penting dimenit ke berapa tapi tetap saja ia sangat malas pinggang dan pantat nya rasanya sudah lelah duduk terlalu lama.

Hihi ..

Suara terdengar samar Sang merasa sejak tadi ada anak kecil yang jongkok disampingnya kursinya. Ada Aris disini tapi kenapa Aris tidak mengetahui keberadaan anak kecil ini bukankah Aris memiliki kemampuan untuk melihat makhluk seperti ini, atau apakah ini hanyalah halusinasi, apakah kini ia mengalami gejala skizofrenia?

"Kak, anterin aku pulang!"

Entah sadar atau tidak sadar Sang merasa penasaran dengan mahkluk yang ada di depannya jadi ia merespon nya menjawabnya dari hatinya " dimana , Ayo !" Padahal ia bicara dalam hati tapi anak itu membalasnya "sini ikut aku !" Ucapnya lalu menarik tangan Sang.




Beberapa saat melihat Sang hanya diam saja sejak tadi akhirnya Aris berdiri untuk membantunya.

"Masih nyari? Emang tadi lo taruh dimana ?" Tanya Aris berdiri samping Sang seraya melihat komputernya.

"Nggak usah dicari lagi kelamaan mending edit ulang !" Ucap Nanda.

"Yaudah edit ulang gua temenin !" Aris akhirnya menyadari ada yang salah setelah merasa Sang tidak merespon ucapannya. Aris menengok ke wajah Sang yang menunduk ternyata Sang menangis.

"Sang ?!" Panggil Aris menyentuh bahu Sang.

"Anterin aku pulang Kak !" Ucap Sang menengadah menatap Aris dengan deraian air mata dan isak tangisnya yang semakin keras.

"Lo nangis Sang ?" -Fadil.

"Lo sih terlalu keras !" Yoga menunjuk Nanda.

"Lah, banci banget dibentak gitu aja nangis !" -Nanda.




"Enggak, ini bukan dia !" Ucap Aris mendekapnya dan menekan dahi hingga ubun-ubun nya lalu Sang pingsan. Aris segera mengangkat tubuh Sang membaringkan nya di sprei dekat sofa. Aris mengecek Nadi Sang nampak Aris agak panik.

"Kenapa Ris ?" -Noval.

"Kesurupan ?" -Fadil.

"Ga, lo bisa tahan energinya bentar nggak ?" -Aris.

"Nggak ngerti gua !" -Yoga.

"Nan ? Eh jangan bahaya bisa pindah, ini elo yang bawa !" Ucapnya pada Nanda.

"Hah ? Ini yang mau masuk ke Nanda itu ?" -Noval.

"Iya !" Aris keliatan panik ia terus melihat ke sekitar seraya terus menekan tangan Sang di bagian nadinya.

Missing You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang