season 2 Bab 28

4 2 0
                                    

Flasback ke hari dimana kiriman santet ke rumah Aris dan menyerang Sang. Bang Zon datang bersama istrinya mba Leksa untuk memeriksa rumah Aris mencari letak buhul yang ditanam.

"Nggak dia nggak mati, dia emang terluka karena serangan balik yang kamu lakuin tapi dia masih selamat. Tapi Ris kayaknya nggak cuma satu dukun deh !" Ucap Bang Zon bicara enam mata dengan mba Leksa depan tangga lantai dua.

"Kayaknya kamu harus cari tempat baru, takutnya kalo kamu maksain disini yang lain yang kena. Sementara rumah ini kosongin dulu atau enggak suruh orang untuk ngajiin rumah ini seminggu sekali. Tapi kamu tetep harus pindah dulu!" Ucap Bang Zon.

"Klo pindah sekarang nggak bisa kayaknya, banyak kerjaan dan saya belum tau kemana pindahnya!" -Aris.

"Nggak papa, atur aja dulu, yang penting secepatnya.. !" Bang Zon.

"Iya bang Zon makasih banyak bang, mba Leksa udah mampir liatin keadaan rumah saya!" -Aris.

"Santai aja, jangan sungkan klo ada apa-apa hubungi kami aja !" -Mba Leksa.

"Iya makasih mba !" -Aris.


Ketika malam tiba saat tidur atau sepulang konten. Aris selalu saja merasa tidak enak memasuki kamarnya rasanya panas dan tidak nyaman. Kiriman-kiriman ghaib itu tidak ada hentinya mengganggu padahal buhul yang ditanam sudah di hancurkan semua. Rumah ini juga sudah dipasang pagar ghaib, tapi entah dari mana itu tetap bisa jebol.

Suatu ketika sebelum kepindahan mendesak itu dilakukan, Aris mengalami gangguan yang sangat intens dimana awalnya ketindihan dan ia melihat makhluk di atas tubuhnya. Aris mencoba tenang dan mencoba untuk mengusir makhluk tersebut namun Aris ditarik paksa untuk keluar dari tubuh, saat itu Aris bisa selamat sebab kakek yang biasa muncul dipekarangan rumahnya menolongnya secara gaib alias dari jarak jauh. Aris bingung disana, kakek itu awalnya juga mengganggunya tapi sekarang ia malah menolongnya. Meskipun begitu Aris tak serta merta mempercayai kakek tersebut. Yang Aros ketahui pasti sekarang, orang yang mengirim makhluk tersebut jelas bukan orang sembarangan. Ada yang benar-benar menginginkan dia mati, tapi siapa, itu yang masih belum bisa Aris ketahui.

Singkat cerita mereka sudah pindah ke perumahan lain secara kebetulan rumah yang Aris sewa bersebrangan dengan rumah dari konten kreator Kang Arman yang Sang ikuti.

"Oh jadi lo tinggal disini?" Ucap Aris berdiri di depan garasi rumahnya menatap rumah seberang bersama Sang, Nanda dan Fadil.

"Gua juga baru liat nih, kemarin gua nganterin sampai depan gang doang !" -Nanda.

"Yah.. ganteng doang jemput depan gang !" Goda Fadil yang nyender di jok motor Nanda.

"Lo nggak sibuk? Nggak papa lo kesini? Entar lo dimarahin lagi !" -Aris.

"Enggak, yang lain pada survei tempat buat syuting nanti malam, bisa lah sebentar bantu-bantu disini !" -Sang.

"Yang jaga rumah ada nggak ?" -Aris.

"Ada, mas Fadil editor kang Arman, namanya sama, sama lo !" Tunjuk Sang ke Fadil.

"Iya nama gua pasaran emang !" Ucap Fadil santai.

"Oh, eh Rino sama Damar masih ikut disini nggak sih ?" -Aris.

"Ada, udah enggak, ngantor sekarang mereka !" -Sang.

Missing You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang