Bab 21 - Sang dan Nanda bertemu di alam gaib

10 3 0
                                    

    Malam itu Bang Zon tidak jadi datang karena ada trouble. Aris dan timnya bersama Ricky dan Salsa akhirnya memilih untuk melanjutkan Syuting meski tanpa bang Zon dan mba Leksa. Lokasi syuting juga di pilih secara dadakan karena lokasi yang pilih bang Zon hanya bang Zon sendiri yang tau. Malam itu mereka semua pergi ke lokasi baru yang memang sudah lama ingin mereka kunjungi. Niatnya setelah sampai mereka akan meminta izin tapi di depan mereka sudah ada para konten kreator lain yang telah sampai lebih dulu bahkan mereka tim atau kru yang cukup banyak.

.
"Yah Ris gimana ?" -Darwin.

"Kita udah izin dan diizinin, kok bapak itu nggak bilang klo ada yang syuting juga disini ?" -Noval.

"Nggak izin kali mereka ?" -Fadil.

"Tanya aja bentar !" Aris maju untuk mengajak salah seorang dari konten kreator tersebut untuk bertanya.

"Mas, masnya mau syuting disini ya ?" Tanya Aris yang kebetulan orang yang ditanya adalah hostnya.

"Iya mas, mas siapa ya ?" Ucapnya sebut saja namanya Arman.

"Gini mas, kita tadi izin kan sama penjaga tempat ini sama aparat desa setempat juga klo kita mau syuting syuting disini dan mereka nggak bilang kalau udah ada yang disini!" -Aris.

"Oh iya mas, kita udah selesai kok kebetulan, kita izin 2 hari semalem makanya diizinin mungkin karena ini udah 2 hari !" -Arman.

"Tapi gini mas kita lagi ada masalah, salah satu kru kita hilang dan ini lagi dicari sama temennya. Jadi mohon maaf banget kita nggak bisa cepet karena kita masih nyari temen kita !" -Arman.




"Bang Arman, kita bawa lebih banyak orang lagi gimana mas ? Udah dari sore nggak nemu klo nggak kita panggil penduduk sekitar aja atau penjaganya yang mungkin ngerti masalahnya!" Ucap salah satu kru.

"Yaudah yang lain coba ngelapor gih sisanya cariin Damar Sama Rino tu anak dua juga nggak balik-balik dari sore !" -Arman.






Setelah beberapa saat menunggu sekitar 15 menit Damar dan Rino kembali bersama kru lainnya.

"Belum ketemu bang, gua nggak tau lagi mau nyari kemana gua puterin tempat ini ampe ke lubang sumur gua cari nggak ketemu !" Ucap salah satu kru nampak lelah.

"Tu anak nyusahin, klo kesurupan masih mending masih bisa ditoleransi walaupun sering ganggu syuting, ini ngilang sampe malam gini nggak tau orang cape apa !" Keluh kru wanita.

"Mba, klo ngomong mulutnya dijaga ya, bukannya khawatir klo temen kita kenapa-kenapa gimana ?" -Rino kesal.

"Jangan berantem ya, gua nggak mau ada yang berantem !" -Arman.

"Ini Rino temen Sang bukan ?" -Aris.

"Hah ? Eh Bang ngapain lo disini?" -Tanya Rino yang tengah duduk di tanah karena kecapean.

"Mar.. , pantesan gua telpon nggak diangkat !" -Darwin.

"Eh win, lo nelpon emang ? Maaf gua nggak tau gua nggak pegang hp !" Ucap Darwin. Nanda yang melihat Rino dan Damar adalah teman Sang ia berpikir apakah yang hilang adalah Sang ?

"Orang yang kalian cari bukan Sang kah ?" -Nanda.

"Hah?! Yang hilang Sang Rin ?" -Aris.

"Iya bang, Sang hilang udah dari tadi sore pas kita selesai syuting siang mau beberes tu anak udah nggak ada. Ada yang liat dia jalan ke arah gedung yang belakang itu dipikir mau kencing katanya tapi nggak balik-balik !" -Rino.

"Tu anak nggak mungkin ngerjain kita terus pulang sendirian, Sang nggak begitu orangnya !" -Damar.

"Iya gua tau Sang nggak gitu orangnya, dia profesional klo soal kerjaan!" -Aris.





Tak lama beberapa aparat desa bersama penjaga lahan gedung terbengkalai tersebut pun datang. Belum lagi mereka bicara Nanda lari dengan cepat ke belakang gedung yang terdapat jalan diantara semak-semak rumput liar tersebut.

"Nan, lo mau kemana ?" -teriak Fadil.

"Gua liat orang !" -Teriak Nanda yang sambil lari tersebut diikuti Rino, Damar dan banyak lainnya.



Di antara ilalang yang tingginya sepinggang Nanda terus berlari meski ia tak tau kemana ia terus berlari menurut kata hatinya. Sungguh ia melihat seseorang ia tak yakin itu Sang tapi ia harus memastikan daripada diam saja.

Nanda terhenti berlari ketika ia tak mendengar lagi suara langkah dan panggilan dari orang lain. Sang menengok belakang lalu mengedarkan pandangannya ke segala arah tak ada siapapun.


Angin berhembus sangat kencang dalam kegelapan malam, Nanda menatap tinggi ke pepohonan dan atap-atap gedung tiba-tiba saja ia dilanda rasa cemas yang tak jelas. Ia adalah manusia satu-satunya di antara tanaman liar dan gedung kosong hanya deru nafas dan suara angin yang ia dapat dengar. Tiba-tiba terdengar gerasak gerusuk seperti rumput yang bergesekan dengan tubuh dan suara ranting patah yang terinjak. Nanda mengedarkan matanya masih tak ada siapapun hatinya bertanya..

"kemana semua orang yang mengikuti tadi?"


Meski begitu ia enggan untuk teriak memanggil mereka karena ia tau ada yang tidak beres dengan tempat ini, suara langkah itu terdengar lagi namun kini dari segala 2 arah. Mendengar suara langkah yang terdengar mendekat ke arahnya itu Nanda dengan panik berlari ke tempat yang menurutnya aman, ia mengikuti feeling.


Saat Nanda berlari ingin memasuki gedung tiba-tiba seseorang menariknya dan membekap mulutnya, sebenarnya jika mulutnya tak dibekap mungkin ia sudah teriak dengan keras. Ada jeda sepersekian detik sebelum matanya dapat melihat dengan jelas siapa yang telah menariknya. Itu adalah pria berkacamata dan berambut panjang diikat, itu adalah Sang.

Entah ini adalah perasaan senang karena bertemu manusia lain selain dirinya ditempat yang mengerikan ini atau ini adalah perasaan senang bercampur haru karena tahu bahwa Sang adalah Kai dan Kai adalah sahabatnya yang menghilang setelah memukulnya saat disekolah, Nanda tanpa sadar memeluk Sang setelah melihatnya, Nanda tidak tahu kenapa ia begitu emosional namun ia hanya merasa senang.

Sang yang kaget Nanda memeluknya ia hanya berpikir mungkin Nanda ketakutan karena tubuhnya terasa sedikit bergetar. Sang mengelus punggung tubuh yang sedikit lebih besar dan lebih tinggi darinya tersebut untuk menenangkannya.

"Bagaimana lo bisa sampai disini?" Tanya Sang.

"Gua dan lainnya mau syuting disini, nggak sengaja ketemu konten kreator lain ada Rino dan Damar juga mereka nyariin lo dari sore !" -Nanda.

"Kata-kata lo kaya gua pergi lama aja !" -Ucap Sang yang merasa baru pergi 15 menit.

"Lo hilang lebih dari 4 jam dari sore sampai malam mereka nyari lo noh !" Baru bentar manisnya keluar lagi sikap ketusnya.

"Nggak, gua pergi baru 15 menit ini aja masih terang lo liat ?" Ucap Sang menunjuk langit yang gelap.

"Heh, buka mata lo terang apanya gelap itu !" Ucap Nanda memukul lengan Sang. Sang terdiam sejenak ia menatap langit yang dimatanya itu benar-benar masih siang hari lalu ia melihat ekspresi Nanda yang benar-benar serius.

Apapun itu, itu tidak penting sekarang makhluk yang tadinya ingin menyerang Nanda datang lagi mereka harus sembunyi. Sang menarik Nanda menyingkir dari gedung yang tadinya ingin dimasuki Nanda karena disitu terdapat makhluk yang lebih besar.

Dimata Sang tempat ini dipenuhi dengan makhluk yang mulutnya lebar tangannya panjang kepalanya botak serta matanya yang bolong sedangkan makhluk itu cukup banyak mereka sembunyi di semak-semak dan nyamar jadi pohon. Namun lain di mata Nanda yang tak melihat siapapun ditempat tersebut.








-Next ..

Missing You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang