Di depan kost Sang dan Rino mengurus perpindahan karena masih ada 3 bulan tersisa dari pembayaran awal pemilik kost yang baik hati mengembalikan uang pembayaran untuk 3 bulan yang tersisa.
"Lo juga hati-hati Sang, mereka mungkin ngomong nggak percaya lo karena mereka nggak kenal sama lo, lo juga siapa tau ini strategi mereka dan ternyata mereka sindikat perdagangan manusia. Kalo lo dijual ke jepang atau lo dibunuh ginjal lo diambil gimana ?" Ucap Rino tiba-tiba seseorang mendorongnya dari belakang saat Rino melihatnya itu adalah Damar.
"Anjing lo !" -Rino.
"Lo yang anjing, kalo ngomong nggak di filter dulu lo !" -Damar.
Sang hanya tersenyum melihat kedua rekan kerjanya saat di cafe ini bercanda. Rino yang menyadari Sang tampak baik-baik saja sedikit lebih tenang dan ia pun terpancing untuk menggodanya.
"Weeh senyum !"
"Sang plis jangan senyum, bahaya bisa diabetes !" Ucap Rino dan kemudian kepalanya di toyor oleh Damar."Hahahaaa gembel lo !" -Damar.
"Anjing !!" Rino mencoba membalas tapi Damar menghindar. Sang tidak tahu apa yang membuatnya merasa senang, padahal sebelumnya ia sudah sering melihat Damar dan Rino bercanda seperti ini tapi kali ini ia merasa terhibur dengan tingkah mereka ketika Sang merasakan sedikit kebahagiaan wajah cerah i'il dan ciri khas senyum serta tawanya begitu jelas terngiang dikepala Sang, wajah yang awalnya sudah hampir tak dapat Sang ingat itu kini semakin jelas dalam ingatannya lalu ia teringat akan Nanda, rasa penasaran pun terpacu dalam hatinya ingin lebih dekat dan mengenalnya lebih jauh tanpa sadar berharap bisa mengobati penyesalannya pada I'il dengan menjadi teman baiknya Nanda. Begitulah semangat Sang yang tiba-tiba muncul dan membuatnya kembali optimis.
Sang diantar oleh Damar dan Rino ke rumah Aris guna untuk tahu dengan jelas tempat dimana Sang bekerja. Se-protect itu mereka pada Sang teman kecil mereka, kecil karena badannya paling kurus dan Sang sedikit lebih pendek dari Rino.
"Kalo ada apa-apa hubungin gua atau Damar ya jangan ditanggung sendiri !" -Rino.
"Siap pak!" Ucap Sang nada lembut.
"Ah elah kaya ayah yang lagi nganter anaknya mondok gua !" -Rino.
"Lo Ayahnya terus gua ibunya!" Ucap Damar tatapannya lurus pada Sang tanpa menoleh pada Rino yang merasa agak keberatan.
"Eh, masuk !" Panggil Aris berjalan mendekati Rino, Damar dan Sang yang berada diluar pagar. Aris membuka pagar dan dengan ramah mengajak Rino dan Damar masuk.
"Enggak kita buru-buru mau kerja soalnya!" -Rino.
"Makasih mas, nanti aja deh lain kali, kapan-kapan!" -Damar.
"Oh yaudah!" - Aris.
"Gua balik Sang !" Pamit Rino pada Sang.
"Yok, hati-hati!" -Sang.
Aris menuntun Sang menuju tempat tidurnya yang ternyata tempat tidur itu tempat tidur bersama dengan rekan-rekan lain jika bermalam. Di dalam lemari juga ada baju dari mereka.
"Ini banyak Nanda sih, dia yang paling sering nginep dan standby disini lo taruh aja yang rapi pakaian lo didalam ! -Aris, lalu Sang diajak keruangan kerja dimana ngumpul, ada dua meja dan mesin print kebetulan saat itu ada Fadil sedang nge print sesuatu.
"Itu Fadil, dia lagi nge-print tugas dia kerjaan diluar konten, pribadi. Kita lagi nggak ada kerjaan lo liat-liat video kita aja dulu mengenal channel kita dan konten kita apa aja. Bentar lagi Nanda datang gua udah minta dia ajarin lo gua mau pergi sebentar lagi gua ada rapat soalnya. Sementara tanya Fadil aja kalo lo nggak ngerti sesuatu ya. Gua mau siap-siap dulu !" Ucap Aris beranjak pergi. Kini Sang berada di depan komputer ia men-scroll semua video yang ada di channel YouTube nya Aris and Friend. Sang kaget ternyata mereka adalah konten Creator Horor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You
ParanormalSang baru saja mencoba menata hidupnya kembali yang hancur akibat depresi , ketika mencoba untuk optimis dan lebih kuat cobaan dalam hidupnya malah semakin berat. Ia terpaksa harus terlibat dengan para konten kreator horor dan harus selalu bertemu d...