Bab 19 - di pecat beneran.

13 2 0
                                    

"Ris, gua izin pergi bentar ke depan, nemuin temen !" -Sang tergesa-gesa.

"Oh, iya !" Jawab Aris agak teriak sambil agak penasaran. Nanda yang sedang bermain game itu mendapatkan pesan dari mamanya kalau ayahnya berada di rumah sakit dan memintanya untuk membelikan buah-buahan karena keinginan ayahnya yang seperti orang ngidam.

"Ris gua pergi bentar, bokap gua lagi ngidam!" Ucap Nanda.

"Hah ??!" -Aris.

"Mau punya adek lo Nan ?" -Fadil.

"Bego !" Teriak Nanda yang sudah berada diluar ruangan Komputer.

"Bokap nya dil bukan mak nya, lo kira cowok bisa hamil !" -Aris.

"Lah katanya tadi ngidam ?!" -Fadil.

"Itu cuma kiasan artinya bapaknya lagi pengen sesuatu mungkin bapaknya lagi sakit terus pengen sesuatu, kan bisa tuh kadang orang sakit nggak enak makan tapi pengen makan buah misalnya!" -Aris.

"Iya sih ya, tapi ada lo emaknya yang hamil bapaknya yang ngidam !" -Fadil.

"Iya emang ada. Akhh serah lu dah dil, enggak Noval enggak elu sama aja !" Aris.

"Hahaaa !" -Fadil.







    Sang menunggu Jesika depan gang. Jesika datang dengan motor matic Scoopy nya ketika memarkir motor dan turun dari motor wanita itu tanpa melepas helmnya ia memeluk Sang dan menangis sejadi-jadinya.

"Kamu kenapa ?" Tanya Sang pada wanita pernah jadi kekasih nya selama 4 bulan tersebut.

"Cerita dulu kenapa ?" -Sang ingin melepaskan pelukan itu tapi Jesika tak mau melepaskannya. Tapi Jesika melepaskannya sejenak hanya untuk melepaskan helm lalu kembali memeluknya.

"Lawak banget !" Sang terkekeh kecil.

"Jangan ketawa, nggak enak meluknya karena pakai helm !" Ucap Jesika manis-manis manja. Nanda yang kebetulan ingin keluar tak sengaja melihat Sang berpelukan dengan wanita, di pinggir jalan pula.

Yang membuat Nanda kaget wanita itu adalah Jesika pacarnya Darwin. Bukan pacar lagi udah mau dinikahin.

Nanda emosi dong melihat Sang pelukan gitu bahkan lalu membelai pipi jesika apalagi coba kalo udah kaya gitu pasti ada hubungan kan mereka? Pikir Nanda lalu ia turun dari motornya menarik Sang, menjauhkanya dari Jesika lalu memukulnya.

Sang kaget, seraya memegangi wajahnya yang kena pukul Sang, ia melihat i'il di depannya. Sang kembali ke terbawa ke masa silam saat ia memukul I'il. Sang tidak tau apakah ia senang atau sedih saat ini namun rasanya ia sangat ingin tertawa dan menangis bersamaan.

"Nanda!!" -Jesika menghalangi Nanda agar tidak memukul Sang lagi.

"Beruntung yang liat gua bukan Darwin, kalo Darwin yang mergokin kalian lagi pelukan kaya tadi habis kalian berdua !" Ucap Nanda.

"Gua nggak ada waktu ngurusin kalian, Jesika lo pulang sekarang dan lo balik!" Ucap Nanda pada Jesika dan Sang memisahkan keduanya, saat Nanda ingin pergi Sang menahan tangan Nanda menariknya tanpa melepaskannya walau pun ia bersikeras ingin melepaskan cengkraman Sang.

"Biar gua jelasin, gua dan Jesika memang ada hubungan sebelumnya tapi itu sudah selesai. Hari ini kita berpisah baik-baik !" Ucap Sang.

"Enggak Sang aku nggak mau pisah!" Ucap Jesika megang tangan Sang satunya.

"Lepas atau gua telpon Darwin sekarang?" Ancam Nanda.

"Jangan kalo lo kasih tau dia lo tau akan sesedih apa Darwin ?!" -Sang.

"Kalo lo berdua tau akan menyakiti Darwin kenapa lo terusin hubungan kalian. Lo tau Darwin udah niat nikah dia udah nyiapin semuanya!" -Nanda.

"Nanda, gua mohon jangan kasih tau Darwin, gua akan ngasih tau dia sendiri nanti !" -Jesika.

"Lo jadi cewek murahan banget sih. Lo udah punya pacar yang sayang dan tulus sama lo kenapa lo khianati dia ?" -Nanda.

"Lo nggak ngerti, gua tau gua salah gua akan minta maaf. Tapi jujur gua lebih sayang Sang gua nggak siap nikah gua nggak mau pisah sama Sang !" Ucap Jesika menangis.



Tiba-tiba pegangan tangan Sang terlepas matanya terpaku menatap ke suatu objek dan itu adalah Darwin. Sang pikir ia akan mati sekarang di pukuli oleh Darwin tapi ternyata tidak Darwin hanya berdiri diam dengan ponsel di tangannya dengan air mata yang terus mengalir. Jesika yang melihat Darwin menangis dengan segera ia mendekati kekasih yang bersamanya selama 5 tahun itu. Jesika menyapu air mata Darwin tapi Darwin menghindar..

" Ayo kita putus !" Ucapnya lirih tangis Jesika lebih histeris dari pada ia menangisi Sang. Jesika memeluk Darwin ia terus memohon maaf dengan putus asa.
Sang yang melihat itu tidak tau harus bagaimana, hal ini tak bisa lagi diperbaiki.

"Gua serahin Jesika ke elo, tolong jaga dia baik-baik!" Ucap Darwin pada Sang. Sang merasa kacau semuanya sungguh kacau ketika ia menginginkan semua baik-baik saja tapi si bego Jesika ini menghancurkan segalanya.

"Siapa yang ingin bersamanya?!" Ucap Sang membuat Nanda yang berada si dekatnya terbelalak kaget.

"Udah gua bilang gua udah ga ada hubungan apa-apa lagi sama dia, yang artinya gua udah nggak cinta sama dia, gua ngehargai dia dan mau ketemu dia karena gua nganggep dia temen. Lo nyerahin dia ke gua buat apa ?
Gua bahkan nggak mau lagi liat mukanya!" Ucap Sang, Jesika kaget mendengarnya kata-kata itu keluar dari mulut orang yang tidak pernah kasar padanya sedangkan orang biasanya kasar dengan lapang dada dan penuh cinta menyerahkannya pada orang yang dipilih kekasihnya.


Untuk kedua kalinya Sang mendapatkan pukulan dari Nanda bukan dua tiga kali tapi Nanda memukuli Sang berkali-kali sampai jatuh, Sang tidak melawan ia hanya berusaha menutupi wajahnya dengan lengannya. Darwin menghentikan Nanda Sang sudah sigap menutupi kepalanya nya dan bergeser mundur.

"Gua nggak mau liat muka lo lagi, gua akan tanggung jawab kalau Aris marah. Tapi gua benar-benar nggak bisa liat muka lo terus ada di dekat gua, gua udah dengan baik merelakan hubungan gua tapi lo malah hina Jesika di depan gua, kalo lo nggak pergi gua yang akan pergi. Ayo sekarang kita selesaikan ini dengan Aris !" Ucap Darwin menyeret Sang kembali ke rumah Aris.

Setibanya disana Aris kaget dengan keributan antara Sang dan Darwin. Aris tidak ingin ada yang pergi tapi Darwin mengancam jika tidak mengusir Sang pergi ia yang akan pergi. Tentu saja Aris tidak mau Darwin pergi karena mereka sudah bertemen lama.

"Gua akan pergi tapi gua minta satu syarat jika kita ketemu lagi nanti kita harus sudah melupakan masalah ini. Gua mau jika kita ketemu lagi kita akan berteman dengan baik!" Ucap Sang menatap Darwin dan Nanda yang enggan menatapnya.


     Sang beranjak masuk ia mengambil pakaiannya kembali menaruhnya ke dalam tasnya. Aris memberinya uang gajinya untuk sebulan tapi Sang tidak mau menerimanya karena ia ingat ia masih ada hutang.

"Gua ikhlas, soal hutang gua udah ikhlas, terima ini. Jangan segan kalau butuh apa-apa hubungi gua !" Ucap Aris. Sang tidak mengira pertemuannya dengan Jesika hari ini dengan niat mengakhiri semuanya dengan baik malah mengakhiri segalanya. Sang memeluk Aris dan menangis dipundaknya.

"Gua nggak punya niat buat hancurin hubungan mereka. Gua nggak ada niat nyakitin Darwin. Gua udah blok nomornya tapi tu anak malah nyuruh Rino maksa buat ketemu gua, gua mau selesain ini baik-baik tapi tu orang nggak mau putus sama gua, gua kesal gua nggak tau lagi harus gimana, gua nggak mau jadi duri dalam hubungan yang udah lama dibangun Darwin. Gua tau rasanya dikhianati jadi pas gua tau gua jadi orang yang mengganggu hubungan orang lain gua benar-benar menyesal dan semua perasaan gua ke Jesika udah hilang. Gua nggak mungkin memulai lagi sama Jesika karena gua udah terlanjur ilfil!" -Sang.

"Gua ngerti, lo yang sabar aja, tunggu Darwin tenang dulu, nanti klo Darwin udah nggak papa, gua akan hubungi lo lagi !" -Aris.





-NEXT

Missing You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang