Bagian 3

55 8 3
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌻🌻🌻



"KEYSHA!" Suara teriakan menggema di kantin membuatnya menoleh. Gani berteriak memanggil nama Keysha dengan wajah merah tak lupa napas tak beraturannya.

"Kenapa bang abis lari maraton?" tanya Keysha dibalas tatapan tajam.

"Bisa-bisanya Lo kasih cabe sekilo di makanan gue!" Keysha tertawa begitu pun dengan teman-temannya bahkan beberapa orang di kantin ikut tertawa.

"Khilaf gue bang, abisnya lo ngeselin."

"MIRROR KAWAN!" teriak teman-temannya dan Gani.

Keysha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Gue gak ngeselin kok, malah gemesin." Ia menaik turunkan alisnya.

"NAJIS!"

"Bayar makanan tadi belum gue bayar. Lo yang bayar!" ujar Gani lalu melenggang pergi dari sana. Keysha berdiri dari duduknya.

"LAH GA BISA GITU DONG BANG!" teriak Keysha tak terima padahal totalnya hanya 25 ribu.

"Bayar aja sih Key, lagian biasanya lo ditraktir," sahut Nadira, Keysha mengangguk pasrah lalu kembali duduk dan menyandarkan kepalanya pada bahu Reza yang ada di sampingnya.

"Bang, bayarin dong," celetuk gadis itu dibalas delikan.

"Lo yang makan kenapa gw yang bayar?" ucap Reza membuat Keysha mendengus.

"Bangggggg ...," rengeknya menggoyangkan lengan Reza yang ia rangkul.

"Minta ayah lo sana!" sentak Reza.

"Lupa tadi minta duit," jawab Keysha menatap Reza penuh harap.

"Abanggggggg, bayarin yaaaa?" ulangnya kembali merengek.

Mereka yang duduk satu meja dengan Keysha hanya bisa menggelengkan kepalanya, Maura memijit pelipisnya. Tanpa berkata lagi ia pergi menuju stand kantin untuk memesan makanan.

"Ra, kayak biasa!!" teriak Jihan malihat Maura pergi, Maura mengangguk tanpa menoleh.

"Ck, puji gue dulu."

"Abang Eja gantenggg, bayarin yaaa?" ucap Keysha dengan puppy eyes nya.

"Oke." Yang duduk di meja itu sontak berdecih.

🌻🌻🌻

Keysha duduk nyaman dibangku miliknya dengan Maura yang sedang membaca di sampingnya. Ini sudah masuk jam belajar namun gurunya belum datang jadi teman-teman kelasnya mengisi waktu luang dengan berbagai kegiatan membuat kondisi kelas ramai. Keysha melirik jendela, sedikit mendung, pikirnya. Tak lama, ponselnya bergetar menandakan sebuah pesan masuk.

DELUSI | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang