Heiii i'm back!!
🌻🌻🌻
Makanan datang dengan diantar ibu kantin, Nadira dan juga Jihan. Mereka semua menatap berbinar makanan tersebut karena memang sudah lapar. Satu per satu dari mereka mulai menyantap makanan, Alvaro membuka maskernya terlebih dahulu dan hal itu disambut teriakan tertahan oleh siswi-siswi yang berada di kantin.
Sepertinya visi misi sekolah memang terwujud, di mana sekolah ingin meningkatkan kualitas siswa-siswi bukan hanya dari segi akademik dan non-akademik tapi dari segi visual juga.
"Naon sih ribut-ribut?" tanya Keysha menatap sekitar yang menatap dirinya ralat lebih tepatnya orang di sampingnya. Mereka yang ada di meja itu refleks ikut menatap Alvaro secara bersamaan.
"Weh, nambah ni pentol sekolah," ucap Kevin.
"Ganteng euy," sahut Clara.
"Eits, inget pacar lo! Yang ini biar buat gue," ujar Nadira lada Clara dengan berbisik, malu dong kalau didengar oleh Alvaronya.
Alvaro yang merasa ditatap pun mengangkat pandangannya. "Kenapa?" tanyanya.
"Mereka terpesona sama lo makanya kayak pedofil gini, lanjut makan aja gak usah peduliin mereka," jelas Reza.
Setelahnya mereka makan dengan khidmat sesekali saling melempar candaan. Bel masuk pun berbunyi membuat mereka yang sudah selesai kembali ke kelas. Kini tinggal Keysha, Reza, dan Alvaro. Keysha belum selesai dengan makanannya begitu pun dengan Alvaro sedangkan Reza sedang mengawasi Keysha takutnya anak itu kabur dari tanggung jawabnya.
"Lo pergi aja gue bakal bayar kok," ucap Keysha pada Reza yang menatapnya penuh intimidasi. Keysha sudah selesai bersaman dengan Alvaro.
"Lo kan tukang ngibul, perlu diawasin." Keysha menatap kesal Reza.
"Ini gue mau bayar," ujarnya kemudian beranjak untuk ke ibu kantin diikuti Reza dan Alvaro.
"Total semuanya berapa, Bu?"
"Seratus tiga puluh, Key," sahut ibu kantin membuat Keysha meratapi nasib dompetnya nanti. Keysha merogoh sakunya untuk mengambil dompet.
"Eh," gumamnya kala tak menemukan dompet di sakunya.
Reza menggeleng tak habis pikir, bisa-bisanya Keysha bercanda disaat seperti ini. "Jangan bercanda Keysha, bayar!" titahnya.
"Gue gak lagi bercanda, dompet gue beneran gak ada!" balas Keysha dengan wajah serius. Ayolah dompetnya benar-benar tidak ada, ia pun tak menyimpan uang di saku, semuanya ada di dompet.
"Terus siapa yang bayar?" tanya Reza.
Keysha menatap Reza dengan penuh permohonan. "Abanggg, nanti gue gantiii," pintanya membuat Reza menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELUSI | TERBIT
Teen FictionMengapa begitu sulit membedakan ilusi dengan kenyataan? Keysha Arasya Barata, layaknya manusia seperti biasanya, tidak ada yang spesial pada diri Keysha. Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan bukan? Begitupun dengan Keysha. Keysha i...