🌻🌻🌻
"Bagaimana?" Pria yang menggunakan jas putih sebagai identitas dokter itu menghela napas sembari menatap kertas yang ada di tangannya.
"Seperti biasa, tidak ada perkembangan," ujarnya membuat kedua pasangan suami istri itu ikut menghela napas dengan tatapan sendunya.
Sang istri menatap dokter itu. "Apa Key benar-benar tidak bisa sembuh?" tanya Kania, ia sangat takut jika hal yang selama ini ia takuti terjadi.
"Hanya tuhan yang tahu bagaimana kedepannya, kami akan berusaha semaksimal mungkin." Dokter itu tersenyum menenangkan Kalandra dan Kania.
"Terima kasih, Dok." Dokter mengangguk, itu adalah tugasnya.
Setelah itu Kalandra dan Kania segera pergi untuk melihat kondisi Keysha di ruang rawat. Sampai di sana, Kania mengusap surai anaknya yang tengah tertidur. Ia sungguh tak sanggup melihat anaknya nanti ketika bangun langsung merasakan rasa sakit.
Mengapa bukan ia saja yang merasakan hal itu? Mengapa harus anaknya?
Waktu berlalu, sudah hampir empat jam Keysha terbaring di atas brankar, kini gadis itu tengah berada di kamar mandi diantarkan sang bunda. "Bunda keluar aja, Key di sini sendiri."
"Muntahin aja, Sayang. Bunda tau kamu mual." Cukup! Keysha sudah tak tahan lagi, dengan segera ia memuntahkan semua isi perutnya dan sang bunda menemaninya tanpa rasa jijik sedikitpun.
"Maaf bunda, Key ngerepotin." Kania menggeleng sembari menyingkirkan poni Keysha yang menghalangi pengelihatan gadis itu.
Keesokan harinya Keysha tak masuk sekolah. Seperti biasa, setelah menjalani perawatan pasti gadis itu tidak akan diberi izin untuk masuk sekolah baik ayah maupun bundanya. Kalandra pun sudah mengabari pihak sekolah akan hal itu.
Sekarang gadis itu tengah berada di kamarnya sembari membaca novel. "Ngeselin banget sih tokoh utamanya, pengen gue bejek-bejek deh," gerutu gadis itu.
"Biasanya tokoh utama tuh baik, bikin nyaman, lah ini malah pengen dihilangin aja!" lanjutnya kesal sembari mehempaskan novel yang ada ditangannya ke kasur tempatnya berbaring.
Tanpa disadari ternyata sedari tadi Kalandra berdiri di pintu sembari memantau apa yang dilakukan anaknya. "Anak kesayangan ayah kenapa sih dari tadi? Kusut banget mukanya." Kalandra berjalan mendekat dengan tangan yang memegang nampan yang berisi makanan dan minuman untuk Keysha.
Kalandra menaruh nampan tersebut di atas nakas.
Keysha menoleh dengan wajah kesalnya. "Key lagi baca novel, Ayah. Tokoh utamanya ngeselin ih!" balasnya masih dengan perasaan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELUSI | TERBIT
Teen FictionMengapa begitu sulit membedakan ilusi dengan kenyataan? Keysha Arasya Barata, layaknya manusia seperti biasanya, tidak ada yang spesial pada diri Keysha. Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan bukan? Begitupun dengan Keysha. Keysha i...