Bagian 21

45 2 0
                                    

Lanjuttt

Lanjuttt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Malam ini Alvaro dan keluarganya datang berkunjung ke rumah Keysha. Sebenernya tadi hanya Alvaro yang akan ke sana namun Azila mencegah ingin ikut bersama karena tadi siang ia tak bisa berbicara dengan Keysha yang masih tertidur lelap.  Alex hanya ikut-ikutan, mana mungkin ia membiarkan istrinya pergi sendiri walau ditemani dengan anaknya. Selama ada dia kenapa istrinya harus sendiri?

Sedikit informasi Jack dan Della sudah pulang ke rumahnya karena Della harus istirahat dan Jack juga ada sedikit pekerjaan.

“Key udah baikan, Sayang?” tanya Azila pada Keysha yang duduk di sofa dengan bersandar pada dada Kalandra.

“Udah, Ma,” balas Keysha sembari tersenyum manis.

Alex menatap anaknya yang kini menatap keysha, ia terkekeh dalam hatinya. “Al, mulai besok kamu harus berangkat bareng Key.”
Alvaro mengalihkan pandangannya, Keysha ikut menatap Alex.

“Eh, gak usah. Kasian bolak-balik nanti Aro-nya,” ujar Keysha tak enak sekaligus malu.

Azila menggeleng, ia setuju dengan perkataan suaminya. “Gak pa-pa, Al udah bucin sama kamu. Mau seratus kilometer pun bakal dijabanin.” Keysha makin malu jadinya mendengar ucapan Azila.

“Lebay,” dengus Alvaro.

“Emang gitu kan?” Karena Alvaro anak yang berbakti ia hanya mengangguk saja mengalah demi mama tercinta. Tapi sejujurnya ia memang tak apa-apa jika itu Keysha.

Keysha menggaruk tengkuknya yang tak gatal untuk menetralkan rasa malu. “Tapi beneran gak usah, takut ngerepotin. Lagian masih ada ayah hehe,” ucapnya dengan menatap sang ayah berharap Kalandra menyelamatkannya.

“Ey, jangan sungkan. Calon sendiri juga,” sahut Azila membuat Keysha mengerutkan keningnya bingung.

“Calon? Calon apa?” tanyanya menatap Azila meminta jawaban.

“Sebenernya kami dari dulu udah ada niatan buat jodohin kalian, niatnya bulan depan tunangan.” Bukan Azila yang menjawab melainkan Kania yang membuat Keysha lebih terkejut lagi. 

“APA!? TUNANGAN?!” teriak Keysha dengan spontan.

“Eh, kenapa, Sayang? Kamu gak mau ya?” tanya Azila sedih.

Keysha tersadar dengan ucapannya pun menunduk. “Mn, anu nggak kecepetan emangnya?” gumamnya pelan.

“Lebih cepat lebih baik,” balas Kalandra.

Keysha menatap tak percaya Kalandra. “Ayah?”

“Iya, ayah yang punya ide. Al bisa jagain kamu setelah ayah, Sayang. Ini demi kebaikan Key.” Kalandra tau arti tatapan Keysha yang meminta penjelasan.

“Abang kan juga bisa jagain Key.” Keysha menatap ayah dan bundanya bergantian.

“Abang udah nikah, udah punya tanggung jawab lain. Apa lagi sebentar lagi udah mau punya anak,” ujar Kania memberi pengertian.

Keysha menundukkan kepalanya. “Gimana, Sayang? Mau?” tanya Azila.

“Mm, anu, mm Key b—”

“Udah, jangan paksa Key. Dia punya pilihan sendiri,” potong Alvaro, ia takut Keysha tertekan dengan hal ini.

Para orang tua menghela napas pelan kemudian mengalihkan pembicaraan membahas mengenai bisnis. Keysha merasa bersalah jadinya, gadis itu tetap menunduk sembari memainkan tangan Kalandra dan Kania.

Sedangkan Alvaro memainkan ponselnya, ia merasa sedikit kecewa karena tertolak namun tak apa. Ini hanya permulaan, hal yang wajar juga jika Keysha menolaknya, mereka kan baru bertemu. Ia akan terus berusaha agar bisa mendapatkan hati Keysha.

DELUSI | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang