Bagian 4

43 9 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌻🌻🌻




Sampai di rumah Keysha dengan pelukan hangat sang bunda. "Key, gak pa-pa sayang?" Pertanyaan yang sama setiap harinya, Keysha tersenyum.

"Key baik-baik aja, Bunda," balas Keysha memeluk erat sang bunda, menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher sang bunda.

"Tadi kenapa ga nelpon ayah buat jemput kamu?" Keysha melepas pelukannya menatap sumber suara. Ayahnya, Kalandra sedang berada di tangga berjalan menuju sofa.

Keysha menarik pelan tangan sang bunda untuk duduk di sofa lebar yang diduduki sang ayah dengan ia duduk ditengah-tengah keduanya. "Key pikir ayah masih dikantor."

"Abis dari sekolah kamu, ayah langsung pulang ke rumah." ujar Kalandra mengacak surai sang putri.

"Lain kali telepon Ayah." lanjut Kalandra.

"Are u okey?" lanjutnya bertanya melihat wajah anaknya terlihat sedikit pucat.

Keysha mengerutkan keningnya. "Key baik-baik aja, Yah. Kenapa?"

"Kamu kayaknya kelelahan, kenapa telat pulang?"

"Tadi Key mampir ke rumah Maura hehe, lupa ngabarin, ponsel Key mati soalnya." jelas Keysha membuat Ayah dan Bundanya terkekeh.

'Pembohong kecil ini, dasar.' batin keduanya, ayolah mereka orang tuanya, jelas mereka tau tingkah laku Keysha bahkan ucapannya fakta atau tidak.

"Beliin Key motor ya, Yahh?" pinta Keysha mengalihkan pembicaraan dengan wajah memelas serta tangan di satukan, memohon.

"Key minta ayah ajarin. Lagian kata Clara gak susah kok," ujar Keysha membuat Kalandra menghela napas.

"Emang ayah mau?" beo Kania melirik sekilas sang suami.

"Mau lah, kan Key anak kesayangannya. Pasti Ayah bakal nurutin semua kemauan Key!" celetuknya dengan antusias membuat kedua orang tuanya tersenyum.

Kalandra menangkup kedua pipi anaknya dengan tangan kekar miliknya. "Ayah bakal nurutin keinginan kesayangan Ayah."

"YESS!" seru Keysha senang.

"Tapi—"

"Kok ada tapinya sih, Yahhh," potong Keysha lemah.

Kalandra terkekeh. "Ayah gak bakal biarin putri Ayah terluka. Makanya Ayah gak mau nurutin keinginan kamu buat bawa motor," lanjut pria paruh baya itu membuat Keysha meluruhkan bahunya kemudian mengerucutkan bibirnya.

"Yahhhh, ayolahh." Keysha merengek bak anak kecil.

"Sana ke kamar, bersih-bersih terus makan siang abis tu bobo," titah Kania, dengan lesu Keysha berdiri dan berjalan lunglai menuju kamarnya.

DELUSI | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang