PAGI YANG SANGAT INDAH

90 9 2
                                    

Hari Minggu yang cerah, saat mentari memancarkan sinarnya yang hangat, dunia terasa begitu indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Minggu yang cerah, saat mentari memancarkan sinarnya yang hangat, dunia terasa begitu indah. Di rumah Jhonny, putri-putrinya berkumpul dengan pose yang penuh kenyamanan. Haewon, Yuna, dan Yujin duduk bersama di atas karpet, sambil bermain dan tertawa riang. Sementara itu, Isa dan Kazuha duduk bersama di sofa, menikmati kebersamaan dengan tiga bungsu terakhir. Tzuki duduk dengan posisi bersila di kursi tunggal, menikmati momen dengan tenang. Lily, Minji, Jaehee, dan Ningning meraih bantal sofa dan duduk bersandar, sambil fokus menonton tayangan yang mereka pilih.

Sudah pasti ini ulah Tzuki.

"Oke! Formasi udah lengkap. Jadi siapa yang mau dulu bercerita?" tanya lsa.

Danielle dengan wajah datar mengangkat tangannya. "Oke. Jangan terkejut dan jangan lebay, alay, dan gila. Jangan membuat situasi semakin rumit, please!" Gadis itu menatap Yujin dan Haewon dengan pandangan tajam. "Jangan cepu."

"Cuih! Tau aja, nggak asik ah!" Haewon membalas dan mendengus dengan kesal kemudian.

Danielle menggelengkan kepala dengan rasa jengah, lalu menyilangkan tangan di perutnya. "Akhirnya aku baru sadar bahwa gebetanku ini sudah memiliki pacar dan hatiku terasa kecewa ketika aku menyadari bahwa pacarnya lebih cantik daripada aku. Sungguh, aku merasa ditampar oleh kenyataan." Danielle menenggelamkan wajahnya di atas bantal dan berteriak sekuat-kuatnya.

Gaeul dengan sigap mengelus pundak sang adik. "Sabar, ya."

Dengan kurang ajarnya Yujin terbahak-bahak. "Kamu sial, ya! Ayo, aku akan mengajarkan cara nikung yang baik dan benar. Satu jam pelajaran, cepe ye!"

Tzuki menatap dengan ekspresi marah. Heh! Kurang ajar kamu. Ngajarinnya jangan yang kayak gitu dong, ah! Jangan nikung Dani, nggak level!" Kemudian dia tersenyum dengan sikap yang menantang. "Bunuh aja ceweknya, lebih cepet."

Yuna tersenyum dengan tenang. Tiba-tiba dia bertanya-tanya, "Bunda dulu melakukan dosa apa sehingga diberikan anak seperti ini?" dan Ningning hanya mampu menggelengkan kepalanya pelan.

Isa mengedipkan mata beberapa kali, membiarkan Tzuki dan Yujin membahas kelanjutan bisnis ilegal mereka, sementara Danielle masih menggerutu di atas bantal. "Oke, selanjutnya?"

Jaehee mengangkat tangannya dengan wajah yang sangat murung. "Aku mengaku bahwa aku menyukai Jeongwoo, sahabatku sendiri. Aku mengungkapkan perasaanku kepadanya dengan berkata, 'kamu yakin tidak ingin pacaran dengan aku, Jeong?' Setelah aku mengungkapkan perasaanku kepadanya, saat menuju pulang tiba-tiba dia membelikan aku ikan."

Tzuki melotot. "Aturannya, dia yang mengejar, bukan kita"

"Oke, next."

Tzuki mengangkat tangannya dengan semangat. Dia meletakkan ponselnya di pangkuannya dan mulai bercerita. "Minggu ini, aku pergi jalan dengan 13 cowok dan beberapa dari mereka berasal dari universitas yang berbeda. Dari mereka, 7 orang mengajakku pacaran, dan tentu saja aku menolak mereka. Setelah itu, aku sama sekali tidak menghubungi mereka. Sisanya delapan orang-"

Family AgiandriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang