"Mbak Suki, jangan terus-terusan menangis. Aku juga merasa sedih melihatmu seperti ini," ujar Minji dengan penuh kekhawatiran terhadap Tsuki.Haerin pun menganggukkan kepalanya setuju dengan perkataan kakaknya, "Mbak Suki, jangan menangis terus. Aku akan membelikanmu Skin Care baru, dan aku benar-benar serius kali ini. Aku tidak akan berbohong, Mbak Suki. Tolong, jangan menangis ya."
Danielle pun memijit kaki kiri kakaknya dengan lembut. "Mbak, tolong jangan menangis lagi ya. Nanti Danielle akan membelikanmu baju baru sebagai hadiah, tapi tolong jangan menangis ya."
Jihan dengan lembut memijat kaki kanan Tsuki. "Mbak, kenapa Mbak jadi menangis seperti ini? Apa yang membuat Mbak sedih?"
"Nih, Mbak, es krim buat Mbak," kata Jaheen sambil membukakan es krimnya dan menawarkannya kepada Tsuki.
Tsuki pun tersenyum dengan tulus kepada kelima adiknya, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasih atas perhatian yang diberikan. Sudipun merasa lebih baik fokus menjadi pengurus adik-adiknya daripada terus mengharapkan sang Mantan.
Tsuki pun menghela nafasnya "Mbak ketemu mantan pacar lama di taman" kata Tsuki
"Kok bisa sih ketemu sama mantan pacar?" kata Danielle
"Aku bertemu dengan Nova di supermarket dan dia sangat merendahkan aku dengan kata-katanya yang tajam. Dia juga dengan bangga menceritakan tentang hubungannya dengan Wonbin." Tsuki sambil menangis "Setelah itu, aku bertemu dengan Wonbin dan dia mengakuinya kesalahannya. Tapi aku masih sulit mempercayainya, karena dia selingkuh dengan Nova dan mereka memiliki hubungan yang lebih dari sekadar 'itu' . Aku sangat yakin dengan apa yang dia katakan."
"Ya sudah, istirahatlah dengan tenang, Mbak," kata Jihan dengan penuh kehangatan. Setelah itu, Jihan dan kelimakeluar dari kamar Tsuki untuk memberikan ruang dan waktu yang tenang.
Jihan merasa khawatir dengan kondisi Tsuki, sementara Minji juga memikirkan hal yang sama. Danielle sedang asyik membuka media sosial, Haerin sedang menonton tutorial cara membuat slime di YouTube, dan Jaheen sedang sibuk berbincang dengan pacarnya melalui pesan.
TOK TOK TOK TOK TOK TOK
Mengetuk pintu mengapa akhirnya, Jihan yang membukakan pintu dan ia terkejut dengan melihat keadaan keempat kakaknya.
"Loh, kenapa Mbak-mbak nangis?" tanya Jihan heran."Aku lagi jalan sama Kak Mark tiba-tiba aku nangis, kan nggak lucu lagi ngomongin hal romantis," ngomel Ningning.
"Aku lagi kerja kelompok tiba-tiba aku nangis. Aku jadi malu banget, ya Allah. Nanti wajahku ditaruh di mana besok," kata Lily.
"Tsuki, keadaannya gimana? Tsuki ada di mana sekarang?" Tanya Isa khawatir keadaan Tsuki"Jadi kamu tahu yang nangis itu Tsuki," kata Geaul
Isa pun menganggukkan kepalanya "tadi aku di chat sama si Jeheen
Isa pun terkejut melihat kembarannya, dan akhirnya mereka semua masuk ke rumah dan menuju kamar untuk menemui Tsuki.
••••••••••••
Kesepuluh gadis itu berkumpul dengan semangat di taman belakang rumah untuk membahas hal-hal yang tidak penting, dipimpin oleh Yujin. Tujuan pertemuan ini adalah untuk menyelesaikan masalah antara Tsuki dan mantannya.
Haewon, Kazuha, Yujin, dan Yuna mendapatkan kabar menarik bahwa Mbak Tsuki bertemu dengan mantannya yang diceritakan oleh Danielle.
"Oke, pertemuan ini dimulai," kata Yujin dengan sikap anggun dan percaya diri.
"Menurutku, ini mungkin hanya salah paham. Belum tentu Abang Wonbin selingkuh dari Mbak Tsuki," kata Jihan dengan serius.
"Saudara Jihan, pendapatmu bisa diterima. Oke, apakah ada pendapat lain selain Jihan?" kata Yujin sambil mengetuk palu.
"Yang mulia, saya tidak setuju dengan pendapat saudara Jihan," kata Haewon dengan tegas. Haewon menyampaikan bahwa dia tidak setuju dengan pendapat Jihan sebelumnya.
Yujin kemudian bertanya kepada Haewon, "Haewon, mengapa kamu tidak setuju dengan pendapat Jihan?"
Haewon menjawab dengan tegas, "Yang mulia, saya tahu bahwa ini tidak sesuai dengan yang disampaikan oleh Jihan. Saya mendapatkan informasi bahwa Abang Wonbin berselingkuh dengan Mbak Tsuki." Dia melanjutkan, "Dia bahkan memiliki hubungan yang lebih dekat, bahkan tidur bersama, dengan seorang cewek bernama Nova."
Kazuha mengangkat tangannya tinggi-tinggi. "Yang mulia, saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh Haewon," ucapnya.
"Apa yang membuatmu setuju dengan pendapat Haewon?" kata Yujin, meminta penjelasan dari Kazuha.
Kazuha menjawab, "Yang mulia, saya setuju dengan pendapat Haewon karena informasi yang dia sampaikan memberikan bukti konkret tentang perselingkuhan Abang Wonbin dengan Mbak Tsuki. Fakta bahwa Abang Wonbin juga memiliki hubungan yang lebih intim dengan cewek bernama Nova menambah kepercayaan bahwa ada masalah serius dalam hubungan mereka. Oleh karena itu, saya mendukung pendapat Haewon bahwa Abang Wonbin berselingkuh dan perlu menghadapi konsekuensi dari tindakannya."
Minji pun setuju dengan permintaan Yujin dan berkata, "Yang mulia, saya punya pendapat yang berbeda."
Yujin mengangguk dan memberikan kesempatan kepada Minji untuk menyampaikan pendapatnya.
Minji menjelaskan, "Sebaiknya kita harus mencari informasi sebelum mengambil langkah lebih lanjut. Kita bisa mencari informasi dari teman-teman dekatnya, Yang Mulia."
"Saudara lain memiliki pendapat selain Jihan, Haewon, Minji, dan Kazuha?" kata Yujin, memberikan kesempatan kepada anggota lain untuk menyampaikan pendapat mereka.
Yuna mengangkat tangannya tinggi-tinggi, "Yang mulia, saya memiliki pendapat bahwa Mbak Tsuki mungkin dijebak oleh temannya yang bernama Nova."
"Tolong jelaskan lebih rinci, Yuna," kata Yujin, meminta penjelasan dari Yuna.
Yuna menjelaskan dengan lebih rinci, "Yang mulia, menurut pendapat saya, Mbak Tsuki diduga dijebak oleh temannya yang bernama Nova. Saya berpikir bahwa Nova mungkin memiliki motif tersembunyi atau melakukan manipulasi untuk membuat Tsuki terlibat dalam masalah ini. Mungkin Nova memiliki kepentingan pribadi atau ingin merusak hubungan Tsuki dengan mantannya. Saya berpendapat bahwa kita perlu menyelidiki lebih lanjut mengenai hubungan antara Tsuki dan Nova, serta mencari bukti yang mendukung atau membantah dugaan ini."
Haerin menelengkan kepala sejenak sebelum berbisik pada Danielle. "Kita memang harus sedramatis ini, ya, Mbak?"Mendengarnya hembusan napas kasar Danielle datang sebagai respon. "Ikut aja. Gini-gini keluarga kita. Kalau bukan kita, siapa lagi yang mau memaklumi keanehan ini? Ikam yang sabarlah,"
Yujin mengucapkan terima kasih atas penjelasan dari Yuna dan bertanya, "Oke, siapa lagi yang ingin menjelaskannya?" Dia memberikan kesempatan kepada anggota lain untuk menyampaikan pendapat mereka.
Jaehee menjelaskan, "Mbak Tsuki menceritakan bahwa mantan pacarnya memiliki tato di punggungnya dengan gambar naga. Saya pun mencurigai bahwa Abang Wonbin adalah pelakunya."
"Denielle, tolong catat yang penting-penting," ujar Yujin kepada Danielle terkait pemeriksaan dadakan yang akan dilakukan hari ini. "Apakah kamu sudah mencatat semuanya, Danielle?"
Danielle menjawab, "Sudah, yang mulia. Saya akan membacakan catatan saya:
1. Mbak Tsuki memiliki mantan pacar yang memiliki tato naga di punggungnya.
2. Jaehee mencurigai bahwa Abang Wonbin mungkin terlibat dalam masalah ini.
3. Yuna menduga bahwa Nova mungkin terlibat dalam menjebak Mbak Tsuki.
4. Pernah tidur bersama di apartemen dan pernah melakukan aktivitas intim."Yang mulia, saya punya pendapat." Haerin pun berdiri dari kursinya.
"Tentu, saya siap mendengarkan pendapat Anda, Haerin. Apa yang ingin Anda sampaikan? "Kata Yujin
"Terima kasih, Yang Mulia. Saya ingin menyampaikan bahwa menurut saya, kita perlu melakukan investigasi lebih lanjut terkait dugaan keterlibatan Nova dalam menjebak Mbak Tsuki. Kata Haerin
"Terima kasih atas pendapatmu, Haerin. Oke, siapa lagi yang ingin memberikan pendapatnya?" Yujin mengatakan sambil mengisyaratkan Haerin untuk duduk. "Silakan duduk, saudara Haerin." Dia akhirnya kembali duduk di kursinya.
"Kita harus segera mencari saksi-saksi yang relevan agar dapat mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan kepada Mbak Tsuki. Selain itu, bukti dari kesaksian saksi mata yang melihat Nova berada di tempat kejadian pada saat yang mencurigakan juga perlu diperhatikan. Dengan adanya bukti-bukti ini, kita dapat memperkuat dugaan keterlibatan Nova dalam menjebak Mbak Tsuki." Ucap Danielle pun melanjutkan main hpnya
Yujin melanjutkan dialog dengan mengatakan, "Terima kasih atas pendapatmu, Danielle. Saya setuju, mencari saksi-saksi yang relevan dan mengumpulkan bukti-bukti sangat penting dalam mengungkap kebenaran. Kita harus memastikan bahwa proses investigasi dilakukan dengan cermat dan adil, sehingga keadilan dapat ditegakkan."
"Hukuman apa yang sebaiknya diberikan kepada Wonbin?" tanya Jihan.
Haewon menyela perkataan saudara kembarnya. "Kalau berani ketemu Mbak Tuki di jarak 100 meter, saya akan lompat Abang Wonbin dari jembatan Mahakam." Dia berkata dengan kesalKazuha pun merasa kesal dengan ketua kembarannya, "Oke, kali ini rapat telah ditutup dan kembali ke posisi awal tanpa ada kecurigaan."
Sunchan sedang berolahraga ketika tiba-tiba ia mendengar suara kecakapan anak tetangga sebelah. Nalar pikirannya membuatnya mendengar hal-hal yang tidak biasa dan itu membuatnya merinding tiba-tiba.
Yujin pun melompati pembatas rumah antara rumah Sunchan dan rumahnya.
"Ma, tolong! Sunchan merasa sangat tidak nyaman, Ma! Bagaimana kalau kita mempertimbangkan untuk pindah rumah? Anaknya Tante Miyeon terus mengganggu Sunchan. SUNCHAN INGIN PINDAH RUMAH! Sunchan merasa tertekan di sini, Ma!"
Yuna pun memeluk kembarannya sambil menahan badannya kembarannya dan ia berkata "Aku akan mengadu pada Tsuki jika kamu masih mengganggu tetangga" akhirnya Yujin pun menuruti perkataan adik kembarnya.