Malam ini Hyunjin tidak bisa tidur karena terus mengingat peristiwa yang terjadi tadi siang dikantor tempat ia bekerja. Ia hanya menatap langit langit kamarnya.
"Ah, sial, mau di taro dimana muka gue besok. Lagian kenapa tadi gue malah ngedesah keenakan sih si anjing. Ancur udah aura dominan gue. Ah ngapain sih lo tadi Hyunjin..!!!. Bingung gue, mau resign gue udah keburu ttd tuh kontrak. Au ah dark." Dalam lamunannya tiba tiba saja ponsel Hyunjin berdering menandakan sebuah notifikasi pesan masuk.
010-xxxxxx
Malam cantik, sudah tidur? Jangan lupa besok seperti biasa kamu harus datang ke apartemen saya untuk menyiapkan keperluan saya. Dan soal rapat dengan client dari Eropa harap jam nya dimajukan menjadi pukul 2 siang. Dan terakhir, kamu jangan coba coba untuk melepaskan diri dari saya apalagi berpikir untuk resign. Sleep well my baby boy.
Dilihat dari pesannya, Hyunjin sudah tahu itu dari siapa.
"Lah tau aja dia kalau gue lagi mikir mikir buat resign, dia cenayang apa gimana? Bodo ah."
_____
Esok paginya...
"Si anjing..telat gue..!!! Bisa bisa pantat gue dibogem lagi sama tuh CEO." Teriak Hyunjin begitu terbangun dan melihat waktu sudaj menunjukkan pukul 9 pagi. Terdapat pula beberapa panggilan tak terjawab dari sang atasan.
Hyunjin terburu terburu membersihkan dirinya dan segera menuju ke apartemen sang atasan. Tiba tiba ponselnya kembali bergetar menandakan pesan masuk.
Crazy CEO
Jika sudah bangun cepatlah datang. Saya akan memaklumi keterlambatan kamu karena kamu pasti lelah setelah kejadian kemarin siang.
"Ih, ngeselin banget sumpah,,!!! ngapa sih bahas itu mulu, dasar mesum, berengsek.. !!!"
Apartemen Minho...
"Daepyeonim, maaf saya terlam.." Belum selesai Hyunjin berbicara, sang atasan langsung meraup bibir sang asisten pribadinya dengan terburu buru. Hyunjin terkejut dengan aksi yang dilakukan atasannya.
Hyunjin berhasil memberontak.
"Puah..engap gue, lo mau bikin gue mati?" Ucap Hyunjin setelah berhasil melepas ciuman itu.
"Bahasa Hyunjin..!!"
"Maaf Pak." Beberapa detik kemudian Hyunjin baru menyadari jika sang atasan sudah berpakaian begitu rapi dan siap untuk berangkat bekerja.
"Bapak sudah siap? Kalau begitu ngapain bapak manggil saya ke sini buru buru kalau bapak sendiri sudah selesai bersiap?"
"Untuk mengajak kamu sarapan tentunya. Kamu bilang kamu selalu gk pernah sempat buat sarapan kan? Mulai besok kamu sarapan bersama saya setiap pagi, tidak ada penolakan. Mari" Minho menarik tangan Hyunjin menuju dapur. Didudukannya Hyunjin di kursi meja makan. Hyunjin melihat ada berbagai macam hidangan di atas meja makan didepannya.
"Ini semua Bapak yang masak?"
"Menurut kamu? Kamu lihat ada orang lain tidak selalin saya yang tinggal disini?"
'Kebiasaan, tiap gue nanya malah nanya balik' Batin Hyunjin.
"Kamu gak akan kenyang kalo cuma ngeliatin makanannya doang. Ayo makan, gak saya kasih racun kok."
Karena Hyunjin sudah lapar, mau tidak mau akhirnya ia memakan masakan yang sudah dihidangkan. Dan Hyinjin tidak bisa bohong, masakan sang atasan benar benar cocok dilidahnya, itu sangat enak.
"Bagaimana mengenai client yang dari Eropa itu? Sudah kamu jadwalkan ulang meeting nya?"
"Sudah Pak, dan katanya beliau juga tidak keberatan."
"Baguslah".
Setelah mereka selesai, mereka langsung berangkat menuju kantor. Tak lupa sebelum pergi Hyunjin juga menyempatkan diri untuk membersihkan bekas sarapan tadi.
____
Kantor..
"Nanti tolong kamu bawakan proposal mengenai Kim Corp keruangan saya." Ucap Minho begitu sampai di kantor.
"Baik Pak" Jawab Hyunjin.
"Widih, berangkat bareng sama Pak Bos?" Karina.
"Gak sengaja ketemu dijalan."
"Gak sengaja apa janjian? Kompak banget, sama sama telat..!!" Ucap Karina.
"Ih bawel deh lo. Awas ah gue ngasihin proposal ke Pak Bos."
"Mencurigakan" Ucap Karina dengan menajamkan tatapannya ke arah kepergian Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daepyeonim (대표님)
FanfictionSeries/Kategori : Mafia Lovestory Berawal dari Hyunjin yang tiba tiba naik jabatan menjadi asisten pribadi sekaligus sekertaris bos nya di perusahaan tempat ia bekerja. Awalnya Hyunjun bekerja di bahian divisi strategi pemasaran, namun tiba tiba ia...