Daepyeonim (대표님)

14

Chris Consultan Technology (CCT Group)

Seorang pria terlihat sedang kesal sambil melempar sebuah berkas ke meja nya setelah membaca penolakan atas kerjasama yang diajukan.

"Sial..berani sekali dia menolak kerjasama dengan perusahaanku.." Chris

"Jelas dia menolak saat kau secara terang terangan ingin mendekati kekasihnya" Ucap seorang wanita yang muncul di balik pintu.

"Yukki, kau disini? Kapan kau berangkat dari Jepang?"

"Semalam. Aku kemari karena mendengar kakak ku membuat ulah." Yukki.

"Ulah apa memang? Dan apa tadi? Kekasih? Maksudnya apa?"

"Berhentilah menggoda lelaki muda diluar sana Kak..! Terlebih lelaki itu sudah memiliki kekasih."

"Coba jelaskan perlahan agar aku mengerti"

"Perusahaan yang menolak tawaran kerjasama kita itu M-Tech group kan? Asal kau tahu saja, pria yang berusaha kau dekati itu kekasihnya Pak Minho, CEO dari M-Tech Group."

"Apa? Dia memacari sekertarisnya sendiri?"

"Iya. Ditambah lagi kau mengajukan kontrak kerjasama bersyarat. Aku sudah membaca isinya. Bagaimana bisa dalam kontrak itu kau menulis ingin Hyunjin sendiri yang turun tangan langsung selama kerjasama berjalan? Tentu saja Pak Minho menolak. Mulai sekarang aku yang akan mengurus kerjasama ini. Dan kau sebaiknya kembali ke Jepang. Kakek ingin bertemu denganmu. Ada sesuatu yang ingin dia bicarakan denganmu."

"Kau? Bagaimana.."

"Bagaimana aku tahu semua ini? Apa kau lupa, aku punya mata dimana dimana. Apapun yang kau lakukan, aku bisa mengetahuinya".

"Kau mengawasiku selama ini? Tapi kenapa?"

"Karena kau tidak becus mengurus perusahaan ayah. Ayah menyuruhku untuk menggantikanmu dan ayah juga sudah setuju untuk mengembalikanmu ke Jepang."

"Tidak."

"Kau tahu betul ayah kita itu seperti apa kan? Sebaiknya ikuti kemauannya daripada kau kena imbas."

"Kau juga mencari tahu tentang Hyunjin kan?"

"Aku harus tahu perusahaan yang kita ajak bekerja sama itu perusahaan seperti apa. Ah dan soal kebenaran mengenai Hyunjin merupakan kekasihnya Pak Minho itu hanya kebetulan. Aku tidak sengaja. Ngomong ngomong aku juga sudah memesan tiket penerbangan untukmu. Nanti e-tiket nya kukirimkan padamu. Kalau tidak salah, keberangkatnmu pukul 10.15, jadi jangan sampai terlambat."

"Apa yang ingin Kakek bicarakan adalah mengenai organisasinya itu?"

"Aku rasa. Sepertinya Kakek ingin kau menggantikannya untuk memimpin organisasinya."

Chris hanya menunduk seperti sudah pasrah. Tidak ada kata kata yang bisa ia lontarkan. Menolak permintaan ayahnya juga percuma.

Keesokan harinya, M-Tech Group...

Bunyi telepon dari meja Hyunjin berbunyi. Dengan segera pria itu mengangkatnya.

"Halo"

"Pagi Pak, apa hari ini Pak Minho bisa ditemui?" Receptionist

"Memangnya kenapa?" Hyunjin

"Seseorang bernama Yukki ingin bertemu dengan Pak Minho" Receptionist

"Akan ku tanyakan. Nanti kuhubungi kembali." Hyunjin.

Beberapa saat kemudian..

Hyunjin kembali menghubungi sang receptionist.

"Katakan padanya dia bisa menemui
Pak Minho saat jam istirahat."

"Baik" Receptionist.

12.13 PM

"Tadi siapa yang ingin menemuiku? Dimana dia" Minho

"Disini" Yuki

Saat Minho membalikan badan ia menampaki sosok perempuan yang cantik, bahkan kulitnya putih seputih susu. Seseorang yang Minho kenal saat ini ada dihadapnnya.

Minho dan perempuan bernama Yukki pun mengangkat pembicraan.

"Lama tidak bertemu"

"Eoh, kapan kau sampai di Korea?"

"Kemarin".

"Aku datang kesini karena ingin melanjutkan kerjasama yang kau tolak pada Chris. Kini aku yang akan menggantikannya. Maaf juga atas kelancangannya"

"Kau siapa Chris?"

"Saudaranya."

"Lalu kenapa aku baru tahu jika kau memiliki saudara?"

"Kau tidak pernah bertanya"

Yukki merupakan sahabat Minho sejak ia masih kuliah di Jepang. Seperti yang di duga, Yukki sempat menyukai Minho. Tapi sejak dulu Yukki hanya melihat Minho berkencan dengan pria. Itu menunjukkan bahwa dia memang memiliki orientasi seksual yang berbeda dengan kebanyakan pria lainnya. Hal itu membuat Yukki cukup kecewa padanya.

"Menemukan kekasih baru?"

"Jangan macam macam."

"Siapa yang ingin bermacam macam sih. Pikiranmu selalu saja buruk padaku."

"Katakan saja kenapa kau ingin menemuiku, aku tidak ada waktu"

"Aku datang untuk meminta maaf padamu karena saudaraku yang memberikan kontrak kerjasama bersyarat. Aku tahu sejak dulu kau selalu sensitif jika ada hal yang menyangkut dengan kekasihmu."

"Bilang saja apa alasanmu datang kesini"

"Untuk membicarakan kerja sama yang kau batalkan. Kini aku yang menghandelnya, karena itu tetaplah bekerja sama dengan perusahaanku. Aku tidak akan sampai melewati batas. Ini benar benar hanya untuk bisnis semata"

"Akan ku pertimbangkan."