15.05..
"Maaf ya membuat menunggu lama" Ucap Minho.
"Tidak masalah. Sebelumnya perkenalkan saya Chris, direktur dari CCT Company, saya sudah mengetahui gambaran dari perusahaan MT Company, Hyunjin sudah menjelaskan secara detail saat diluar negeri. Karena itu saya langsung tertarik untuk bekerja sama dengan perusahaan Bapak."
"Anda kenal Hyunjin?"
"Tentu, dia sangat tampan tapi juga manis. Dia juga pekerja keras. Saya salut padanya dia tetap memiliki semangat dalam bekerja walaupun dia seorang yatim piatu."
"Dia banyak bercerita pada anda rupanya"
"Lebih tepatnya saya yang mendesaknya untuk bercerita."
'Rupanya dia yang sudah menggoda Hyunjin saat diluar negeri, harus ku apakan dia? Untung saja bukan Hyunjin yang menemaniku.' Batin Minho.
"Tapi dimana Hyunjin? Tidak datang bersamanya?"
"Dia harus menyelesaikan beberapa pekerjaan."
"Ah begitu ya, jangan terlalu keras padanya."
"Aku yang akan mengurus sekertarisku. Bisa kita mulai rapatnya?"
"Ah, baiklah. Maafkan saya."
Saat ini Hyunjin sudah berada di apartemennya dengan menikmati sekaleng bir dan ayam goreng sambil menikmati film favoritnya.
"Kenapa pulang kesini lagi?" Munculah Minho entah dari mana.
"Kayaknya gue harus ganti pin apartemen gue deh."
"Hyunjin, kenapa kembali kesini?"
"Ya apa sih, kan apartemen gue emang ini."
"Kamu itu tinggal sama saya Hyunjin, ayo ikut kita kembali ke aprtemen saya"
"Ya kalo mau balik ke apartemen lo balik aja sana. Orang apartemen gue emang ini disini kok."
"Lalu kenapa kamu tidak menemani saya meeting tadi?."
"Kan ada Seungmin"
"Hyunjin, apa kamu malu berkencan dengan saya?" Ucap Minho mengalihkan pembicaraan.
"Apa sih kok bahasannya jadi kemana mana?"
"Apa karena kita sama sama pria?"
"Ck gak usah berbelit belit ngomongnya. Apa yang mau lo bilang sama gue."
"Saya merasa kamu tidak benar benar serius dalam hubungan kita. Kamu selalu ingin menyembunyikan hubungan kita dari orang orang. Kadang saya berpikir apakah kamu benar benar mencintai saya atau tidak."
"Terus mau lo gimana?"
"Saya akan memberikan kamu waktu untuk kembali memikirkan hubungan kita. Kamu bisa pergi jika ingin dan saya akan melakukan cara saya sendiri untuk tetap mempertahankan kamu. Yang harus kamu tahu saya tidak pernah membiarkan apa yang sudah menjadi milik saya hilang begitu saja. Silahkan cobalah untuk pergi dari saya sejauh mungkin, bagaimanapun saya akan mendapatkan kamu kembali."
Minho pun pergi dari apartemen Hyunjin.
"Kalau kaya gitu, ngapain nyuruh gue buat mikirin lagi hubungan ini tapi pada akhirnya lo gk akan ngebiarin gue lepas dari lo. Sama aja dong berarti. Heuh dasar gak jelas..!!"
Kantor..
"Ngapain kamu disini?"
"Ya kerja lah, cari duit, ngapain lagi kalu bukan buat nyari duit?"
"Bukannya saya menyuruh kamu untuk memikirkan kembali hubungan kita? Kamu paham kan maksudnya Hyunjin? Artinya saya menyuruh kamu untuk pergi dari saya sementara waktu."
"Gue gak ada waktu buat mikirin hubungan kita. Yang ada mikirin kerjaan iya. Awas ah, sakit, maen tarik tarik aja, di kata gue tambang apa di tarik tarik."
"Apa yang sedang terjadi saat ini? "
"Karina, gissele? Kalian ngapain disini?"
"Maaf Pak Minho kayaknya bukan kita aja deh yang ada disini."
Minho melihat sekitar dan terkejut saat melihat seluruh mata karyawan memandang kearah mereka.
"Apa pandang pandang? Balik kerja sana" Ucap Hyunjin.
"Kalian pacaran?" Tanya salah satu karyawan yang ada disana.
Karena sudah terlanjur ketahuan, Minho langsung mengungkap hubungannya dengan Hyunjin di depan para karyawan.
"Benar. Hyunjin adalah kekasih saya." Ucap Minho
Mereka pun terkejut mendengar pengakuan Minho. Karyawan yang lain mulai mengalihkan tatapannya pada Hyunjin untuk meminta kebenaran dari apa yang Minho ucapkan barusan.
Sementara Minho sedang menanti jawaban yang akan Hyunjin berikan. Dia penasaran apakah Hyunjin akan mengakui hubungannya dengan Minho atau tetap menyembunyikan hubungan mereka.
"Kenapa? Bukan cuma gue aja yang kan pacaran sama rekan kerja, kalian juga sama, Karina sama Arya, Seungmin sama manajer Changbin, Felix sama kepala divisi Jeongin. Gissele sama Tasya."
Mereka yang ketahuan sama Hyunjin pun menunduk malu.
"Tunggu apa lagi, balik ke meja masing masing" Tegas Minho.
Sementara Minho dia sedikit senang karena akhirnya Hyunjin mau juga terbuka terhadap hubungan mereka.
Dia menatap Hyunjin dengan menunjukan senyuman tipis pada kekasihnya itu.
"Ketahuan kan gue gara gara lo"
Saat Hyunjin hendak pergi meninggalkan Minho, Minho kembali menahan lengan Hyunjin.
"Terimakasih Hyunjin."
"Makasih makasih, ngomong noh sama tembok. Awas ah, kerjaan gue masih banyak juga"
Hyunjin kembali melepas tangan Minho dan pergi meninggalkannya.
Ternyata maksud Minho ingin mempertahankan hubungannya dengan caranya sendiri itu adalah ia ingin membeberkan hubungannya dengan Hyunjin yang selama ini terjalin secara diam diam dan menyingkirkan orang orang yang tidak menyukai hubungan mereka.
Jam istirahat..
Tangan Hyunjin kembali ditarik oleh Minho ke arah kamar mandi.
"Apa sih lo maen tarik tarik aja. Dimana nih, kamar mandi? Lo kebelet apa gimana? Gak berani ke kamar mandi sendiri lo sampe narik gue segala"
"Bukankah saya sudah bilang kalau saya merindukan kamu? Urusan kita di ruangan rahasia kemarin belum selesai Hyunjin. Jika saya tidak bisa meminta 'itu' secara baik baik, maka tidak ada pilihan lain, kamu sepertinya lebih suka di paksa sayang." Ucap Minho
'Huwaa...capek punya pacar mesum kaya dia, minta jatah mulu..!! Gak dirumah gak di kantor...!!! Kelebihan hormon apa gimana cenah..!!!' Batin Hyunjin yang saat ini tubuhnya sudah mulai dijamah oleh sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daepyeonim (대표님)
FanfictionSeries/Kategori : Mafia Lovestory Berawal dari Hyunjin yang tiba tiba naik jabatan menjadi asisten pribadi sekaligus sekertaris bos nya di perusahaan tempat ia bekerja. Awalnya Hyunjun bekerja di bahian divisi strategi pemasaran, namun tiba tiba ia...