0.7

139 10 0
                                    

Beberapa bulan kemudian..

Kini hubungan Hyunjin dan Minho sudah memasuki bulan ke 3. Setelah menjalin hubungan dengan Hyunjin, Minho menyadari satu hal, kekasihnya ini akan sangat nakal jika diluar kantor, tapi begitu didalam kantor Hyunjin menjadi pria yang dihormati oleh para karyawan yang ada disana. Hyunjin di hormati karena ia selalu tangkas dan cepat dalam mengerjakan tugasnya. Hyunjin benar benar terlihat sangat profesional. Bahkan Minho sempat berpikir jika Hyunjin memiliki kepribadian lain. Mengenai hubungannya dengan Minho, Hyunjin sebisa mungkin menutup rapat rapat perihal hubungannya dengan sag atasan. Ia tak ingin karyawan lain mengetahui hubungannya dengan sang atasan. Hyunjin hanya belum siap membeberkan semuanya. Mengingat ia dan Minho sama sama pria, ia tidak mau menjadi bahan pembicaraan di tempat kerjanya. Hyunjin juga ingin menjaga reputasi Minho. Apa yang akan dikatakan para karyawan jika mengetahui bahwa bos mereka ini memiliki ketertarikan pada sesamanya? Itu pasti akan membuat Minho todak nyaman. Karena itulah Hyunjin harus benar benar menyembunyikan status hubungannya dengan sang atasan secara rapat rapat.

Ruangan Minho...

Saat ini Minho tidak bisa fokus mengerjakan pekerjaannya dan atensinya selalu saja tertuju pada sang kekasih. Dilihatnya sang kekasihnya itu tengah serius mengerjakan pekerjaannya. Minho tidak tahan. Ia tetap merindukan Hyunjin walaupun mereka selalu bertemu setiap hari. Dalam ruangammya Minho mendumel "Dia itu kenapa sih? Apa yang sedang dikerjakan?. Kenapa dia belum juga masuk ke ruanganku? Memangnya tidak ada berkas berkas yang harus aku tanda tangani apa? Lalu jadwal, dia juga belum melaporkan jadwalku hari ini. Tidak bisa. Aku tidak tahan. Aku sangat merindukannya." Padahal kemarin malam mereka sempat melakukan 'hal itu' lagi, tapi tetap saja Minho merindukannya. Rasanha setiap hari Minho ingin selalu menempel pada Hyunjin.

Jam istirahat..

Minho lekas mengikuti Hyunjin begitu di lihat Hyunjin meninggalkan meja kerjanya. Dan tempat yang Hyunjin tuju saat ini adalah kamar mandi.

Hyunjin tengaj mencuci tangannya di wastafel dan dikejutkan dengan kedua tangan yang tiba tiba melingkar  di pinggangnya. Ketika melihat ke arah cermin, tampaklah Minho yang sedang berusaha menciumi leher Hyunjin.

"Daepyeonim? Jangan seperti ini, ini masih dikantor, bagaimana jika ada yang datang."

"Tenang saja, aku sudah menaruh plang bertuliskan 'Toilet sedang dalam perbaikan'.

"Pfft..ada ada saja kau ini."

Minho segera membalikan tubuh Hyunjin agar menghadap kearahnya dengan tangam yang masih apik tersimpan di pinggang yang lebih muda.

"Kenapa tidak memasuki ruangan saya? Apa kamu tahu seberapa banyak saya merindukanmu dan selalu menunggumu di ruangan."

Hyunjin mengalungkan kedu lengannya di bahu Minho.

"Maaf, tadi banyak sekali pekerjaan yang harus saya kerjakan."

"Ini diluar jam kerja. Bicaralah dengan santai."

"Maka anda juga harus mulai berbicara santai dengan saya ketika diluar jam kerja."

"Baiklah."

"Apa pekerjaanmu benar benar banyak? Mau ku bantu? Sedari pagi aku lihat kamu begitu sibuk dengan komputer dan melupakan kekasihmu ini."

"Eoh, sangat sibuk. Aku harus menghubungi beberapa klien dan mengatur jadwal pertemuan."

"Apa menjadi sekertarisku sangat merepotkan?"

"Sangat. Tapi dengan menjadi sekertarismu, aku jadi bisa bekerja sembari mengawasimu. Dan yang lebih penting aku bisa selalu dekat denganmu."

"Tidak ingin pindah divisi saja? Katakan saja jika pekerjaan yang aku berikan padamu memberatkanmu, aku juga bisa mengurangi pekerjaanmu jika kamu ingin"

"Jangan seperti itu, kita harus profesional. Bagaimanapun, jika di kantor aku ini karyawanmu dan kamu atasanku. Perlakukan aku seperti karyawan yang lain."

"Baik sayang, kamu selau saja membuatku tidak bisa menolak keinginanmu."

Daepyeonim (대표님)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang