6. makan malam

96 7 0
                                    

"San" panggil Ilham

Aku menengok ke arah Ilham dan melambaikan tangan

"San, pulang bareng gua yuk?" Ajak Ilham

"Sebenernya gua mau ham, tapi..
Supir gua udah nungguin" jawabku

"Oiya gua lupa kalau temen gua ini anak orang kaya" ucap Ilham

"Ham, jangan gituu" jawab ku

"Gua denger-denger lu di calonin jadi ketua OSIS?" Tanya Ilham

"Iyaa nih, si Alif yang mencalonkan gua jadi ketua OSIS" jawabku sambil memasukkan buku pelajaran

"Tapi gua dukung si San, kan kalau ketua OSIS nya lu nanti gua bisa dibela kalau telat dan bolos" ucap Ilham tengil

"Yang ada hukuman lu gua tambahin 2x lipat. Lagian ngapain lagi bolos" ucap ku

"Aduh San, orang kayak lu tuh tidak bisa mengerti kenapa kita bolos, kita tuh pusing sama mata pelajarannya" ucap Ilham

"Kalau pusingin tuh belajar, jangan malah bolos. Makin pusing lah" jawab ku

"Dah lah gua pulang aja, susah kalau ngomong sama anak pinter. Tidak bisa mengerti keadaaan ku" ucap Ilham sambil sedih

"Apaan si lu" jawab ku sambil sedikit ketawa dan mencubit tangannya

"Aduh San, San sakiit" jawab Ilham

"Yuk keluar kelas" ajak Ilham

Pulang sekolah aku diminta untuk ke sebuah restoran untuk makan malam bersama keluarga pipih dan mommy

Sebenarnya keluarga mommy dan pipih baik, om dan tante ramah dan juga adik tiri ku.
Tapi, aku iri saja. Karena mereka bisa memiliki keluarga yang harmonis dan merasakan kasih sayang yang memang sudah seharusnya.
Berbeda dengan ku.

Sesampainya di restoran aku mengganti baju ku terlebih dahulu di toilet dan menunggu mereka untuk datang.

Sesampainya mereka datang, aku menyalami mereka termasuk adik kandung ku tetapi berbeda pipih dan mommy.

"Mommy tau aku pindah ke apartemen?" Tanya ku di sela-sela makan

"Iyakah honey?, Kenapa kamu pindah Lex?" Tanya mommy

"Saya yang pindahkan. Biar dekat dengan tempat les nya" ucap pipi

"Aku kirim pesan kok ke mommy" adu ku.

Biarkan saja aku bilang seperti itu, biar mommy tau bahwa pesan anaknya tidak di balas
Ralat "bahkan tidak di baca"

"Sepertinya pesannya ketumpuk Lex" jawab mommy

"Aku di calonin jadi ketua OSIS" ucapku pelan

"Hebat itu sayang, Tante dulu juga mantan ketua OSIS tau" ucap Tante (istri pipih) excited

"Tapi dulu kamu juga ketua OSIS kan di SMA dulu?" Tanya om (suami mommy)

"Iya, dulu aku juga ketua OSIS" jawabku

"Ketua OSIS? Inget ya lex Kamu udah kelas 11. Belajar dan les jangan sampai lalai" ucap pipih

"Inget kamu bakal kuliah di universitas Zurich" tambah mommy

"Kamu tuh jangan terlalu kayak gitu ke anak" ucap Tante kepada pipih

"Di Zurich nanti mau ambil jurusan apa?" Tanya om

"Antara architecture atau mechanical and process engineering" jawab pipih sambil tetap memotong steak nya

Tante langsung mengusap punggung ku sambil tersenyum

Se-selesainya aku dinner bersama mereka, mereka pulang dengan keluarga nya masing-masing dan pastinya mobil masing-masing.

Sementara aku pulang sendiri dan kembali ke apartemen ku sendirian.

Dalam perjalanan aku menatap jendela mobil teringat tadi adik ku tertidur dan digendong ke mobil oleh pipih.
Andaikan itu adalah aku, namun sayangnya saat umur 6 tahun aku sudah ada di luar negeri untuk sekolah.

(Besoknya)

"Lu ga bawa baju olahraga nis?" Tanya Abila sambil menenteng baju olahraga nya

"Aku belum dapet bil" jawabku

"Nanti lu bilang ke guru nya aja berarti" ucap Kika

Sembari kita berjalan menuju lapangan olahraga, kita melewati beberapa kelas anak IPS

"Rosana"

"Hai, Rosana"

"Aduh si cantik"

"Calon ketua OSIS nih, senggol dong"

Ucap beberapa orang yang berada di kelas IPS yang pastinya sedang free

Setelah turun lapangan, aku bilang kepada gurunya karena belum dapat baju olahraga

Setelah selesai olahraga kita kembali lagi menuju kelas.

Beberapa kelas termasuk kelas ku sangat berisik, dikarenakan saat ini kita sedang free class

Ting
Ting
Ting

Aku membuka hp ku

"San, ke kelas gua dong" - Ilham

"Nis, ke kantin yuk" ajak Kika dan Abila

"Ke kantin? Ini kan bukan jam istirahat" ucap ku

"Aduh nis, ayo gua ajarin jadi anak negeri" ucap bila

Aku mengikuti mereka saja

Setelah jajan di kantin kita kembali ke kelas

"SAN" Teriak Ilham dari kelasnya

Aku menengok ke arahnya

"Sini main ke kelas gua, gua udh chat juga" ucap Ilham

"CIEEEE"

"ADUH POTEK HATI GUA TERNYATA SI MANIS GUA UDH DI REBUT ILHAM"

"TERNYATA SELAMA INI KITA SAINGAN HAM "

aku hanya tersenyum sambil menggelengkan tangan

"Gapapa aku masuk kelas kalian?" Tanya ku

"GAPAPA BANGET LAH SAN" jawab mereka kompak

"Eh, panggilan San tuh khusus buat gua ya" ucap Ilham ke teman-temannya

"BODO AMAT" ucap teman kelasnya

Akhirnya aku main ke kelasnya dan banyak mengobrol bersama kelas mereka

Setelah nya Ilham mengajakku untuk mengobrol

Aku tidak sengaja melihat 2 orang yang sepertinya aku kenal

Ah. Yang tidak sengaja aku tabrak di lorong kelas

Kakak kelas itu menatap ku intens tetapi yang satunya lagi tidak dia hanya bermain hp

Kenapa si dengan kakak kelas itu? Pertanyaan ku dalam benak

First Experience Rosana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang