Percikan emosi

9 2 0
                                    

Siang hari bel pulang sekolah berbunyi, Elvano dan Reza tampak berjalan menuju parkiran sekolah. Mereka berjalan dan seraya bercanda berdua.

"El Lo tau gak kalo Sofia suka sama Lo?" tanya Reza.

"enggak.." jawab Elvano

"Tapi Lo tau kan Sofia?" tanya Reza.

"Ismed?" tanya Elvano dengan ekspresi wajahnya yang datar.

"Bukan dong!! itu pemain bola Ismed Sofyan!!!!!" jawab Reza seraya mendorong pelan Elvano.

"Sofia mana sih?" tanya Elvano.

"Yang sekelas sama anak-anak Travieso itu lho!! yang cakep..." jawab Reza.

"Oh.." ucap Elvano.

Reza menghentikan langkahnya dan terdiam.

"Oh doang? si kampret!" ucap Reza bergumam sendirian.

"Woiiii!! tunggu-tunggu!" Teriak Reza seraya berlari mengejar Elvano yang masih berjalan ke arah parkiran sekolah.

Elvano menoleh ke arah Reza.

"Lama Lo jalannya!" ucap Elvano.

"Gue speechless aja jawaban Lo cuma oh doang.." tutur Reza.

Saat Mereka hampir tiba di parkiran sekolah, Mereka melihat anak-anak Travieso tengah mengerubungi Harris didekat motor Elvano.

"El.. El.. liat noh!! Bocah rusuh ada deket motor Lo!!" ucap Reza seraya menepuk punggung Elvano.

"Biarin aja! asal gak lecet motor gue.." ujar Elvano yang tampak santai.

Elvano dan Reza tiba di parkiran dan berdiri didekat motor Elvano. Elvano dengan santai menaiki motornya, tanpa mengucapkan sepatah kata.

"Lo punya mulut kan? bisa permisi kan?" tanya Nino seraya menatap tajam Elvano.

"Lah!! Lo sia..." ucap Reza yang berhenti bicara karna Elvano menahannya dengan memegangi dadanya.

"Ayo naik Za!" ajak Elvano.

"Untung ada Elvano.. kalo enggak!!" ucap Reza seraya naik ke motor Elvano.

"Kalo enggak apa?!!" tanya Andre dengan ketus.

"Kalo enggak.. ya satu-satu lah!! Gue sendirian soalnya.." ucap Reza.

Elvano menghidupkan mesin motornya dan bersiap untuk pulang. Tiba-tiba Anthony berdiri didepan motor Elvano, dan menatap Elvano dengan tatapan yang sangat tajam.

"Minggir!!" tegas Elvano.

Anthony mengabaikan Elvano dan tetap menatap tajam Elvano.

"Gue gak bakal nyuruh lagi.. minggir!!" ucap Elvano.

"Kalo gue gak mau?" tanya Anthony.

Elvano hanya diam, alih-alih menjawab Elvano malah menarik gasnya dan hendak menabrak Anthony.

Anthony yang hampir ditabrak merasa kesal, Ia memukul kaca spion motor Elvano.

"Jangan Lo pikir karna Lo punya sejarah ngalahin banyak orang sendiri Gue takut!!!" ucap Anthony.

"Udah minggir woi!!! emak Gue masak udang hari ini..." ucap Reza.

"Lo diem!! ini urusan Gue sama El!!" ujar Anthony seraya menunjuk ke arah Reza.

"Urusan? sejak kapan?" tanya Elvano.

"Sejak Lo mau nabrak Gue.." jawab Anthony.

Elvano menghela nafasnya, dan menatap ke arah Anthony.

"Tahan Za motornya.." ucap Elvano seraya turun dari motornya.

Reza kaget dan langsung menahan motornya Elvano.

"Kan bisa standarin dulu motornya!!" ucap Reza.

"Yaudah Lo maunya apa?" tanya Elvano.

"Gue mau tau.. bener gak Lo ngalahin 40 orang lebih sendirian.." jawab Anthony seraya memasang kuda-kuda dan sikap siap bertarung.

"sini!!" ucap Elvano seraya menggerakkan telunjuknya tanda memerintahkan menyerangnya.

Anthony pun mencoba memukul Elvano, Dengan tenang Elvano menangkis pukulan Anthony dan memelintir tangan Anthony lalu mendorongnya hingga terjatuh.

"Belajar lagi!" ucap Elvano seraya berniat untuk kembali naik ke motornya lagi.

Anthony berdiri dan hendak memukul Elvano dari belakang.

"EH PAK SYARIF.. SIANG PAK.." teriak Reza.

Mendengar teriakan Reza, Anthony mengurungkan niatnya dan menyapu pandangannya mencari pak Syarif.

Elvano langsung naik ke motornya dan bergegas pulang, untuk menghindari Anthony. Elvano dan Reza pun meninggalkan anak-anak Travieso.

"HAHAHAHAHA.... pai pai!!" tutur Reza seraya melambaikan tangannya ke arah anak-anak Travieso.

*TO BE CONTINUED*

ELTHONNA : Kisah Elvano, Anthony dan Reina.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang