Elvano tidak menghiraukan ucapan Reina, Ia langsung kembali ke mejanya.
"Iya sama-sama.. udah Lo gak usah nangis!!" ucap Reza.
"Maafin ya.. temen Gue kurang suka sosialisasi!" tambah Reza seraya tersenyum.
"Yuk duduk sama kita disana!" ajak Reza.
"Emang boleh?" tanya Reina.
"Boleh kok.. temen Gue nanti Gue yang omongin tenang aja!" jawab Reza serayaa mengajak Reina duduk.
Reza dan Reina pun menghampiri Elvano yang sudah lebih dulu duduk di mejanya.
"El gak boleh gitu sama cewe.." ucap Reza seraya duduk disebelah El.
"Udah duduk Reina!" tambah Reza yang menunjuk kursi di hadapannya.
"Boleh gak?" tanya Reina.
"Boleh kan El? tuh boleh udah duduk aja.." jawab Reza.
Elvano hanya menganggukkan kepalanya, dan Reina duduk dihadapan Elvano.
"Kenalin Gue Reza.. dan ini temen Gue Elvano.." ucap Reza.
"Elvano? kaya pernah denger namanya.." tutur Reina.
"Iya dia tuh.." ucap Reza yang mencoba menjelaskan.
Tiba-tiba datang Bima yang memotong ucapan Reza.
"El.. tadi Gue liat cowo yang ribut sama cewenya lari kaya ketakutan gitu!! emang kena.. eh ini cewenya.. hehehehe... misi ya aku mau anter minuman ini" ucap Bima seraya menaruh minuman diatas meja.
"Maaf ya mas.. udah bikin ribut.." ucap Reina.
"Oh santai.." ucap Bima.
"Aku permisi dulu ya!" ujar Bima dan langsung bergegas meninggalkan mereka.
"iya makasih ya mas.." ucap Reina.
"Tadi gimana?" tambah Reina bertanya kepada Reza yang ucapannya terhenti.
"Iya jadi dia tuh.." jawab Reza yang ucapannya terhenti lagi.
"Pulang yuk!" ajak Elvano.
"Yaelahhhh El!! Gue kan lagi ngomong!!" ketus Reza.
"Lo pulang kemana?" tanya Elvano kepada Reina.
"Ke.. apa ya nama jalannya? Gue baru pindah.. deket taman sih gak jauh!" jawab Reina yang tampak sangat kebingungan.
"Taman mana?" tanya Elvano.
"Yang gede itu lho.." jawab Reina.
Reza memukul meja dan membuat Reina dan Elvano terkejut.
"Nah deket tuh sama Elvano.." ucap Reza.
"Sialan!! kaget Gue sempak.." ucap Elvano.
Reina pun tertawa kecil melihat Elvano marah ke Reza.
"Naik apa kesini?" tanya Elvano.
"Tadi sama cowo Gue.. eh maksudnya mantan.." jawab Reina.
"Yaudah Gue anter! yuk pulang!" ajak Elvano.
"Lah terus Gue El?" tanya Reza.
"Lo bawa motor kan.." jawab Elvano.
"Oh iya sih.. tapi kan Gue gak suka sepi sendirian.." ucap Reza.
"Lebay Lo!!" ucap Elvano seraya mengusap wajahnya Reza.
"Buset main usap aja!! Lo kata apaan muka Gue!!" ucap Reza.
Elvano pun berjalan menuju lantai 1.
"Kebiasaan.. main ditinggal aja Gue! maafin ya dia suka lupa kalo ada orang.." ucap Reza.
"Yuk Reina!!" ajak Reza.
Reina hanya tertawa melihat tingkah laku Reza. Reza dan Reina pun menyusul Elvano.
"Bang bim cabut ya!!" ucap Elvano seraya mengangkat tangannya.
"Bang bim duluan!!" ucap Reza.
"Iya makasih ya!!" jawab Bima seraya mengangkat tangannya.
Mereka pun keluar dan menuju motornya, Lalu langsung menghidupkan motornya.
"El pake helm Gue nih!! buat Reina.." ucap Reza yang menyodorkan helmnya.
"Gak! helm Lo bau apek.." ucap Elvano.
Reza pun mencium helmnya.
"Yaelah dikit doang El!!" ucap Reza.
Elvano memberikan helmnya ke Reina.
"Pake nih!!" ucap Elvano.
"Nanti Lo gimana?" tanya Reina.
"Sini!! deketan.." ucap Elvano.
Reina mendekat ke Elvano yang sudah duduk diatas motornya, dan Elvano memakaikan helmnya ke Reina.
"Kalo disuruh pake.. gak usah nanya lagi!" ucap Elvano.
Elvano pun membukakan pijakan kaki motornya untuk Reina, Lalu Reina langsung naik ke atas motor Elvano.
Reza menyeringai dan tersenyum melihat Elvano.
"Kenapa Lo? kesambet?" tanya Elvano yang melihat ekspresi Reza.
"So sweet... jadi sayang.." jawab Reza.
"Najis!!!" ucap Elvano yang langsung pergi meninggalkan Reza.
"Malu-malu kucing temen Gue.." ucap Reza.
Elvano dan Reina sepanjang jalan tidak banyak berbincang, saat hampir tiba Reina hanya menunjukkan rumahnya kepada Elvano.
Lalu Mereka pun tiba di depan rumah Reina, dan Reina langsung turun dari motor Elvano.
"Makasih ya El.." ucap Reina seraya melepaskan helm milik Elvano dan memberikannya.
"Iya sama-sama.. Gue cabut ya!" ucap Elvano seraya memakai helmnya.
Reina hanya mengangguk dan tersenyum, Elvano pun bergegas pulang kerumahnya.
Di jalan dia mengingat jaketnya yang masih dipakai oleh Reina.
"Ah sial.. jaket Gue ketinggalan!!" ucap Elvano.
Namun Elvano tetap pulang dan tidak kembali ke Reina. Hal yang sama juga dialami Reina, Reina mengingat jaket Elvano masih dipakai olehnya. Lalu Reina berjalan masuk rumahnya sambil menangis, mengingat perkataan mantan pacarnya itu.
*TO BE CONTINUED*
KAMU SEDANG MEMBACA
ELTHONNA : Kisah Elvano, Anthony dan Reina.
Ficção AdolescenteSIPNOSIS : Elvano bhagaskara adalah siswa Pendiam, dingin, tidak senang bersosialisasi, Elvano adalah siswa disekolah Garuda jaya. Elvano adalah seorang anak sekolah yang melegenda dengan kisahnya, Ia pernah mengalahkan 40 orang lebih sendirian, sa...