Hampir terlambat

4 2 2
                                    

Keesokan harinya, tampak hari itu adalah hari yang cerah. Elvano tengah bersiap berangkat ke sekolah, saat Ia mencoba menghidupkan motornya, motornya tak kunjung menyala.

"Yah ngambek deh.." tutur Elvano berbicara sendiri seraya mengecek motornya.

Saat Elvano sedang melihat dan mencari tau permasalahan motornya, keluar seorang wanita berumur 40an dari rumah Elvano. Ia adalah bunda Eva yang merupakan ibunda Elvano.

"Kok belum jalan kak?" tanya bunda Eva.

"Ngambek bun motor kakak.." jawab Elvano.

"Yaudah bareng sama ayah ya.." ucap bunda Eva.

"Gak usah Bun! Ayah lama.. kakak jalan naik Bus aja.. kakak berangkat ya mah.." ujar Elvano dan langsung pergi ke sekolah.

Elvano pun bergegas ke halte, dan menunggu bus yang mengarah ke sekolahnya.

Tak lama busnya pun datang, Elvano segera naik ke bus itu dan duduk di tempat duduk paling belakang. Terlihat ada 5 siswa sekolah lain memperhatikannya, namun Elvano tidak merasa di perhatikan.

Lalu siswa-siswa itu menghampiri Elvano dan duduk di sebelah Elvano.

"Wihhh... ada anak Garuda jaya nih!!!" ucap salah satu siswa itu.

Elvano mengabaikan mereka.

"Belagu banget nih anak!!" ucap salah satu siswa itu.

"Siapa nama Lo?" Tanya salah satu siswa itu.

Elvano menoleh ke siswa yang bertanya itu, dan merangkul siswa itu.

"Nama Gue Elvano bhagaskara.." ucap Elvano berbisik di telinga siswa itu.

Siswa itu terdiam dan sangat terkejut, Ia langsung berjalan ke bangku kosong yang ada didepan.

"Lo mau kemana? gak di siksa nih anak?" tanya salah satu siswa yang masih duduk didekat Elvano.

"Dia Elvano.. kalo Lo mau sikat silahkan!" jawab siswa yang ketakutan dan lebih dulu menjauh dari Elvano.

Keempat siswa yang masih didekat Elvano seketika menjauh dari Elvano, seolah melihat Elvano seperti Monster. Elvano hanya tersenyum dan tak berbicara apapun.

Tak lama bus itu berhenti di halte dekat sekolah Garuda jaya, Elvano pun turun dan mengedipkan mata kelima siswa tadi.

Elvano melihat jam dan hanya tersisa 2 menit dari waktu ditutupnya gerbang sekolah, banyak siswa berlarian masuk kedalam sekolah.

Elvano pun masuk ke dalam gerbang tepat di waktu hanya tersisa kurang dari 1 menit, lalu Elvano menoleh ke luar gerbang, dan dari kejauhan Elvano melihat Reina tengah berlari. Gerbang pun hanya tinggal seperempat lagi tertutup, Reina tampak pasrah Ia tak bisa masuk. Namun tiba-tiba gerbang berhenti bergerak, dan tidak menutup dengan rapat.

"Pak ini duit bapak ya?" tanya Elvano seraya menunjuk uang 20 ribu rupiah yang tergeletak dekat kaki pak satpam penjaga sekolah.

"Wah kayanya iya nih.." jawab pak satpam seraya mengambil uang tersebut.

Elvano menggerakkan kepalanya, memberikan pertanda kepada Reina untuk segera masuk. Reina pun tersenyum, dan terburu-buru untuk masuk.

"Yaudah pak.. hati-hati uangnya disimpen baik baik!" ujar Elvano seraya menepuk pundak satpam tersebut.

"Oh iya makasih ya.." ucap pak satpam.

Melihat Reina sudah masuk, Elvano pun bergegas berjalan menuju kelas.
Reina yang berada di depan Elvano, menoleh ke arah Elvano dan tersenyum.

"Makasih.." ucap pelan Reina seraya tersenyum ke arah Elvano.

Elvano hanya menganggukkan kepalanya dan tak menjawab ucapan Reina.

Reina pun berlari menuju kelasnya, sedangkan Elvano dengan santai berjalan dan menatap Reina yang terburu-buru.

*TO BE CONTINUED*

ELTHONNA : Kisah Elvano, Anthony dan Reina.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang