Coklat dan surat

3 2 0
                                    

Reina pun tiba dikelas dengan nafas yang terengah-engah, dikelas pun sudah ada pak Syarif.

"Pagi pak.." ucap Reina.

"Haduh... udah duduk sana!" tutur pak Syarif.

"Yaudah anak-anak sekarang kita buka buku halaman 38!" tambah pak Syarif.

Reza resah karna Elvano tak kunjung datang. Namun tak lama Elvano mengetuk pintu kelas, dan masuk ke dalam kelas.

"Pagi pak.." ucap Elvano seraya menghampiri pak Syarif.

"Vano.. Vano.. kemaren abis dihukum.. sekarang terlambat!" ucap pak Syarif.

"Bapak datengnya kecepatan pak.. kalo telat saya gak bisa masuk karna gerbang ditutup.." ujar Elvano dengan santai.

"Salim dulu pak.." tambah Elvano seraya mencium tangan pak Syarif.

"Ngejawab aja kamu tuh.. udah duduk sana!!" ucap pak Syarif.

Elvano pun tersenyum dan duduk di tempat duduknya. Reza memerhatikan Elvano dengan heran, karna terlambat bersama Reina.

"Kok Lo sama Reina?" tanya Reza.

Elvano mengusap muka Reza.

"Gak usah mikir aneh-aneh.. motor Gue mogok! jadi naik bis" ucap Elvano.

"Buset kebiasaan banget sih!!" ucap Reza yang mengusap wajahnya.

"Gue kira Lo dateng bareng sama Reina.." tambah Reza.

Elvano melirik ke arah Reina dan tersenyum, lalu Elvano langsung memperhatikan pak Syarif yang tengah menerangi pelajaran.

Saat semua siswa tengah fokus memperhatikan pak Syarif di kelas, tiba-tiba datang Anthony, Nino dan Andre.

"Permisi pak.." ucap Anthony.

"Iya ada apa?" tanya pak Syarif.

"Ada titipan buat Reina.." jawab Anthony.

"Titipan apa?" tanya pak Syarif.

"Ucapan selamat datang di sekolah Garuda jaya dari saya pak.. biar lebih semangat.." ucap Anthony seraya menghampiri Reina.

"Nih buat Lo!!" ucap Anthony seraya memberikan coklat yang diberi pita dan sepucuk surat.

Serentak semua siswa-siswi didalam kelas memerhatikan Reina dan Anthony.

"Cieeee...." serentak hampir semua siswa kecuali Reza dan Elvano.

"Makasih.." ucap Reina yang menerima coklat dan sepucuk surat tersebut.

"Pak makasih ya.." ucap Anthony dan langsung pergi keluar kelas bersama Nino dan Andre.

"Sama-sama.." ucap pak Syarif.

"Yeeeuu.. bedul ada ada aja.! ganggu pelajaran aja.." tambah pak Syarif seraya menggelengkan kepalanya.

"Yaudah kita lanjut!!" ujar pak Syarif.

Reina pun tersenyum dan memperhatikan coklat dan surat tersebut.

"Coba baca suratnya Rein!" ucap Nayna yang menjadi teman sebangkunya.

"Iya bentar.." tutur Reina seraya membuka surat itu.

Reina dan Nayna fokus melihat isi surat itu.

"Semangat! jangan lupa dimakan coklatnya.. jangan di injek apalagi digidaw.. Gue gak tau Lo suka coklat apa engga.. tapi yang pasti Lo semanis coklat!!" ucap Reina yang membacakan surat itu.

Saat Reina dan Nayna tengah fokus ke surat itu, tiba-tiba..

"Aaaaaa so sweet!" ucap pak Syarif tiba-tiba berdiri di sebelah Reina.

"Astaga!!" ucap Reina yang sontak terkejut dengan kehadiran pak Syarif disampingnya.

Semua siswa didalam kelas tertawa, Reina dan Nayna ikut tertawa karna kaget dengan tingkah pak Syarif.

"Kaget pak!!" ucap Reina.

"Sama saya kaget.. mendengar kalian asik sendiri.." ucap pak Syarif.

"Hehehee.. maaf pak.." ucap Reina seraya menyeringai.

"Ayo fokus.. baca pesan dari ayangnya nanti!!" ujar pak Syarif.

Sementara itu Elvano yang melihat itu, menunjukkan ekspresi yang tidak senang. Elvano tidak ikut tertawa dan tersenyum seperti siswa lain.

"Sabar El.. Peluang masih besar!" ucap Reza seraya mengusap punggung Elvano.

"Mulai! mau gue gosok muka Lo?" tanya Elvano dengan ketus.

"Eh iya maaf!!" jawab Reza seraya menutupi mukanya.

Elvano berusaha mengabaikan kejadian itu dan fokus ke pak Syarif.

*TO BE CONTINUED*

ELTHONNA : Kisah Elvano, Anthony dan Reina.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang