Bagian 16

99 13 2
                                    

Hari demi hari, tahun demi tahun telah berlalu. Dalam perjalanan hidup, mereka seperti dua sungai yang berjalan sendiri-sendiri. Meski tak selalu beriringan, tetapi setiap aliran membentuk kisah nya sendiri. Mereka telah lulus dari sekolah Jujutsu dan sekarang... Siapa yang menyangka kalau mereka menjadi guru disekolah itu.

Dalam jarak yang begitu jauh keduanya menyempatkan waktu nya untuk bertemu, entah itu di sengaja atau tidak. Banyak hal yang telah terlewati, salah satunya insiden kematian star plasma vessel yang membuat Geto Suguru merubah pandangan nya.

Pada saat itu, ia mendapati Satoru menggendong jasad Riko yang telah tewas. Namun yang membuatnya makin miris adalah orang-orang dari sekte pemuja Tengen bertepuk tangan seolah tengah bergembira atas kematian perempuan tersebut. Mulai dari situ, Suguru mulai mempertanyakan dirinya sendiri apakah orang-orang biasa yang ia lindungi selama ini memang layak untuk mendapat perlindungan dari para penyihir. Ia bahkan mulai menganggap orang-orang seperti itu tak ada bedanya dengan para monyet.

Di tengah kebimbangannya, Suguru sempat berdiskusi dengan Yuki Tsukumo tentang cara membuat dunia tanpa arwah kutukan dan ia mengambil keputusan radikal yaitu membasmi umat manusia non-penyihir. Pada akhirnya ia terbunuh oleh sahabatnya sendiri, Gojo Satoru.

Utahime sangat terkejut mendengar hal itu langsung dari Satoru sendiri yang secara tidak sengaja bertemu disalah satu kafe di Kyoto. Ia benar-benar tidak menyangka kenapa Suguru mengambil tindakan seperti itu.

• • • •

"Selamat pagi, Nona Iori"

"Hei Selamat pagi, Kau datang lagi, bagaimana kabarmu?"

"Aku baik-baik saja dan ini aku membawa bingkisan untuk mu, terimalah"

"Sudah ku katakan bukan? Kau tidak perlu repot membawakan sesuatu"

"Tidak apa-apa, Nona. Aku melakukan nya karena aku senang dan tidak merasa direpotkan"

"Kau ini..." Ibu Utahime menerima bingkisan dari orang itu "Utahime baru saja pergi, kau ingin menunggu nya?"

Orang itu nampaknya kecewa karena ia terlambat untuk bertemu Utahime "Sepertinya aku akan kembali lagi, Nona. Aku lupa kalau ada urusan"

"Iya tidak apa-apa, hati-hati dijalan"

Belum ada lima langkah orang itu berjalan, Nona Iori atau ibunya Utahime memberhentikan langkah nya.

"Bachira tunggu..."

"Ada apa?"

"Apa kau sudah makan? Kalau belum mampir sebentar"

"Aku sudah makan cemilan sebelum kesini"

"Cemilan itu tidak membuat mu kenyang. Masuklah, isi perut mu terlebih dahulu, menyelesaikan urusan membutuhkan tenaga juga, kan?"

Mau tidak mau Bachira menuruti perkataan Nona Iori, untuk masalah urusan ia berbohong soal itu. Bachira tidak mau merepotkan nya, jadi ia harus berbohong.

"Silahkan ambil sesukamu, makan yang banyak. Aku membuat lebih" ucap Nona Iori

"Ibu aku kembali" teriak seorang perempuan

"Di dapur, Nak" teriak Nona Iori tidak mau kalah

Perempuan itu menghampiri sumber suara dan terdiam melihat seseorang yang sedang dekat dengan dirinya akhir-akhir ini.

Five Songs CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang