Bagian 9

182 21 2
                                    

"Pelan-pelan saja"

"Kau yakin?"

"Percaya padaku"

"..."

"Kenapa diam? Ayo gerak"

Duk

"Aww! Sakit!"

"Maaf, aku akan geser sedikit"

"Aku lelah Satoru. Bisakah kau biarkan aku istirahat? Lagipula buat apa penutup mata ini? Aku bukan dirimu"

"Bersabarlah sedikit"

"Kau ingin membawa ku kemana?"

Satoru tidak menjawab pertanyaan Utahime. Ia fokus menuntun si raven ke tempat yang ingin dituju.

"Hei? Jawab aku bodoh"

"Kau boleh membuka nya"

Tanpa ragu Utahime melepaskan penutup mata nya dan seketika iris amber miliknya membola karena yang ia lihat saat ini.

"3... 2... 1... Selamat hari Natal, Utahime"

Perempuan bersurai raven itu masih terdiam menatap kagum pohon natal yang Satoru pesan. Satoru tersenyum senang melihat sang pemilik hati nya terkagum kagum dengan pohon pemberian nya itu.

"Maaf, kalau tidak sebesar yang ada di mall itu-"

"Sejak kapan?" Tanya Utahime tanpa menoleh

"Aku memesannya sudah satu minggu yang lalu dan baru datang tadi pagi. Untung nya kau sedang diluar jadi aku bisa ngasih kejutan ini"

Mungkin rasa lelah yang ia katakan pada Satoru seketika menghilang. Utahime mendekati dirinya ke pohon natal itu dan sesekali memotret nya.

"Aku ingin kembali ke kamar ku. Jangan lupa untuk istirahat, Selamat malam Utahime" Satoru menutup pintu kamar sebelum Utahime membalas ucapannya lalu pergi menuju kamar nya.

Di pagi yang tenang di bulan Desember yang sejuk, udara terasa dingin dan butiran salju masih menempel pada daun-daun hijau. Matahari perlahan muncul di cakrawala, menyinari dunia dengan cahaya hangatnya. Jalan dihiasi dengan hiasan-hiasan berkilauan, dan gereja terdengar nyanyian-nyanyian pujian menggema sebagai tanda syukur.

Perempuan bersurai raven itu terbangun dari tidurnya karena cahaya matahari yang masuk kedalam kamar nya melalui jendela. Ia merenggangkan otot-otot agar tubuhnya rileks dan iris matanya tertuju pada pohon natal yang semalaman membuat ia tidak bisa berkata bahkan ia belum mengucapkan terima kasih dan selamat pada Satoru.

Utahime bangkit dari tidurnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan menemui junior nya itu. Tidak membutuhkan waktu yang lama Utahime sudah rapih dengan pakaian yang ia kenakan.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu, si raven berjalan dengan anggun seperti seorang ratu dari alam kegelapan yang mempesona.

"Ho ho ho! Selamat Natal! Siapa yang ingin hadiah dari Santoru? Apa kau ingin nona?"

Utahime tertawa melihat nya. Si bodoh itu menyamar sebagai Santa Claus beda nya hanya ia tidak berbadan besar seperti Santa Claus lain.

"Bukan kah tuan Santa itu selalu datang diam-diam jika memberikan hadiah?"

"Aak? Benarkah?"

Utahime mengangguk

"Ah mungkin Santa itu malu karena tidak tampan seperti ku" ucap Satoru percaya diri sedangkan Utahime terkekeh

Satoru mengeluarkan sebuah kotak yang tidak terlalu besar dari kain yang ia bawa untuk diberikan kepada Utahime.

Five Songs CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang