Bagian 8

190 20 5
                                    

"Kalian duluan saja, aku ada perlu" kata Si Surai putih

Nanami dan Shoko mengangguk kecuali Utahime ia lebih memilih mengumpat di belakang Shoko.

Satoru kembali ke mall itu, ia masuk dan menatap sekali lagi pohon natal yang besar kemudian ia mencari pegawai sekitar.

"Hei"

"Pe-permisi" Satoru mencoba memanggil pegawai nya

"Ya? Ada yang bisa dibantu?"

"Berapa harga pohon natal ini?"

"Maaf pohon natal ini tidak dijual. Kalau tuan ingin, dilantai 3 ada toko bernama Santa House yang menjual pernak pernik Natal"

"Toko nya saja jual pernak pernik" ketus Satoru

"Mungkin tuan bisa meminta buatkan pohon natal pada mereka"

Setelah mendengar ucapan pegawai itu Satoru langsung mengunjungi toko nya.

"Selamat datang di Santa House, selamat belanja" ucap salah satu pegawai toko

Toko ini lumayan ramai, tentu saja banyak hiasan natal yang menarik jika Utahime disini maka dia akan sangat antusias sekali. Satoru berjalan menuju kasir untuk menanyakan apa mereka menjual pohon natal atau tidak.

"Tuan sedang cari apa? mungkin saya bisa bantu cari kan"

"Apa toko ini menjual pohon natal?" Tanya si surai putih

"Tentu"

"Berapa harganya"

"Tergantung ukuran, tuan ingin pohon natal yang seperti apa?"

"Tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil untuk ditaruh di sebuah kamar"

"Baik tuan. Untuk hiasan nya tuan bisa pilih sendiri"

Pemilik six eye itu mengambil keranjang dan memilih, sebenarnya dia tidak terlalu mengerti hiasan apa yang harus di ambil. Satoru mengambil yang menurut dirinya menarik saja, disela sela mengamati satu per satu hiasan Satoru membayangkan Utahime akan mengambil semua yang ada di sini mengingat bagaimana cara Utahime memandang pohon natal yang besar itu.

Cukup jengah dalam memilih pernak pernik ini Satoru memutuskan untuk membayar nya, ia tahu bahwa yang dipilihnya belum cukup untuk menghiasi pohon nya biarkan sisanya ia serahkan pada pegawai toko itu.

Setelah selesai pemilik six eye itu kembali ke asrama untuk bertemu dengan perempuan yang ingin ia miliki dalam hidup nya, walaupun kedengaran nya mustahil melihat bagaimana perempuan itu selalu emosi jika dekat dengan Satoru tapi tidak ada salahnya ia berusaha.

Saat Satoru kembali ke asrama hari sudah gelap, lampu dari kamar pemilik rambut raven itu sudah mati Satoru yakin perempuan itu sudah tidur ia pasti lelah karena mengelilingi mall. Satoru pun berjalan menuju kamar milik nya ia juga lelah dan segera membersihkan diri nya lalu tidur. Dan untuk pohon natal nya akan dikirim dalam tiga hari setelah selesai pengerjaan dan Satoru tidak mempersalahkan itu, hanya mendekorasi pasti tidak akan memakan waktu yang lama lagi pula Natal tinggal seminggu lagi jadi tidak apa-apa.

Keesokan harinya Utahime menjalani hari nya seperti biasa, ia belum diperbolehkan untuk menjalankan misi semenjak insiden yang membuat dirinya terluka parah. Kini si surai raven duduk di depan cermin sedang mengobati luka diwajahnya hingga ada sebuah ketukan pintu, segera ia membuka dan mendapati seorang pria tinggi ubanan dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

"Selamat pagi, Utahime" sapa nya

"Satoru? Mau apa kau datang kesini?"

"Tidak ada. Hanya ingin melihat mu saja"

Five Songs CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang