"Kau yakin?"
"Percaya padaku, Hime. Perlahan saja"
"Bagaimana kalau—"
"Shhuutt... Ayo"
Duk
"Aw! Sakit Satoru!"
"Maaf"
"Aku sulit bergerak"
"Sebentar lagi, Hime. Kau cerewet sekali.."
"Kau ingin membawa ku kemana? Dan kenapa aku harus menggunakan penutup mata bodoh mu ini?"
Satoru tertawa "Jujur, kau tidak cocok menggunakan penutup mata itu"
"Ya! Karena aku bukan kau!"
"Kita sudah sampai"
Satoru melepaskan penutup mata nya.
"Satoru... Ini..."
"Bagaimana? Kau suka?"
Utahime tidak percaya apa yang ia lihat sekarang, Satoru membawa dirinya ke sebuah tempat dengan pemandangan laut yang luas.
Satoru mengulurkan tangannya "Kau ingin lihat lebih dekat?"
Utahime tersenyum mengangguk dan tangan nya menautkan uluran tangan Satoru. Dengan gaun pendek berwarna abu-abu ia berjalan, angin lembut menerpa wajah cantik nya. Langit biru cerah membentang di atas dengan awan putih bergerak pelan. Dua orang itu berjalan beriringan di jalan setapak yang berkerikil.
Ketika mereka mencapai puncak bukit kecil, pemandangan laut terbuka lebar di depan mata. Air biru kehijauan berkilauan di bawah sinar matahari, memantulkan cahaya seperti permata. Mereka berhenti sejenak, mengagumi keindahan alam yang tak terlukiskan. Satoru sengaja mengajak Utahime pergi ke tempat ini sebelum ia kembali ke Tokyo esok hari.
Suara kicauan burung menjadi musik latar yang sempurna, menyatu dengan desir angin yang melintasi pepohonan. Mereka saling tersenyum, merasa damai dan sejenak terlepas dari hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Sesekali mereka berbagi pandangan, mata mereka berbicara lebih dari kata-kata dan genggaman tangan tidak terlepas seakan terjahit oleh benih cinta yang sudah mekar sempurna.
Satoru membuka kacamata hitam nya yang menghalangi mata yang sama biru nya dengan laut berada di hadapan nya. Utahime benar-benar dibuat kagum, iris coklat perempuan itu tenggelam dalam keindahan alam yang menakjubkan ini. Pemandangan di hadapan mereka seakan menegaskan betapa indahnya dunia ketika dilihat dari sudut pandang yang tepat.
"Aku sedikit menyesal membawa mu kesini" ucap Satoru
"Kenapa?"
"Kau terus memandang laut bukan diriku"
Utahime terkekeh lalu menghadapkan tubuh nya dan menakup wajah Satoru.
"Kau bodoh atau apa hum? Laut tidak selalu ada disekitar ku dibandingkan dengan kau yang selalu ada disamping ku"
"Benarkah?"
Cup
Satu kecupan lembut dibibir membuat Satoru terkejut.
"Apa itu menjawab pertanyaan mu?"
Satoru menarik pinggang ramping Utahime untuk ia cium kembali. Bibir mereka bersatu dalam ciuman yang penuh kasih. Dunia di sekitar mereka seakan menghilang, hanya tersisa perasaan yang mengalir di antara mereka. Angin membawa aroma asin laut, menyatu dengan wangi alami pepohonan yang tumbuh di sekitar bukit. Saat mereka mengakhiri nya, mereka saling tersenyum, mata mereka berbinar dengan kebahagiaan. Di atas bukit kecil ini, dengan pemandangan pantai yang memukau, mereka telah menciptakan kenangan yang akan selalu mereka simpan dalam hati.
"Aku masih mempunyai kejutan yang lain"
"Apa itu?"
Satoru menggunakan teleportasi nya untuk sampai ke sebuah tempat yang tidak jauh dari bukit kecil itu. Lagi dan lagi Utahime dibuat kagum oleh laki-laki berambut putih itu. Ia melihat buket bunga mawar yang besar tergeletak diatas kain putih beserta beberapa makanan dan minuman yang sudah tersaji.
Satoru mengambil bunga itu lalu ia berikan pada Utahime "Aku akan bertaruh kalau bunga ini akan layu dalam waktu yang singkat"
"Kenapa kau berpikir seperti itu?"
"Karena kecantikan mu membuat bunga ini malu mengeluarkan aura nya.."
Seketika pipi Utahime memerah seperti tomat mendengar pernyataan Satoru.
"Ti-tidak usah berlebihan, Satoru"
"Kenyataan nya memang begitu"
"Kau mempersiapkan ini semuanya?" Tanya Utahime mengalihkan pembicaraan
Satoru mengangguk dan ia berjongkok untuk membuka heels Utahime agar perempuan itu dapat duduk diatas kain putih lalu Satoru melepaskan sepatu miliknya dan ikut duduk disebelah Utahime.
Sejauh ini, ini adalah perlakuan Satoru yang paling manis baginya, memunculkan banyak kupu-kupu didalam hatinya.
"Besok... Aku akan kembali ke Tokyo kau tau itu, kan? Jadi aku tidak sering berada di dekatmu. Untuk itu aku merencanakan ini, menghabiskan hari bersama mu sebelum aku kembali"
Si raven menatap wajah tampan laki-laki itu dari samping, ia juga tidak menginginkan Satoru kembali ke Tokyo. Ia ingin Satoru bersama nya, disamping dirinya lalu melakukan banyak hal, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Satoru menjadi orang penting untuk melakukan pengawasan setelah insiden kemarin dan Utahime harus profesional dalam hal itu, ia tidak mencampuri urusan pribadinya. Mungkin Satoru benar, untuk sekarang nikmati saja waktu yang ada.
Suara ombak yang berdebur lembut di pantai menciptakan suasana yang menenangkan, seolah-olah seluruh alam sedang merayakan kebersamaan mereka saat ini. Mereka menikmati makanan dengan santai, saling berbagi cerita dan tawa, merasakan kebahagiaan sederhana yang murni. Sesekali berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan.
Utahime mengajak Satoru untuk lebih mendekat ke bibir pantai berjalan-jalan sejenak. Pasir putih yang halus terasa hangat di bawah kaki mereka, sementara air laut yang menyentuh kaki memberikan sensasi sejuk yang menyegarkan. Keduanya berjalan berdampingan, tangan bersentuhan, merasakan kedekatan yang semakin erat.
Saat matahari mulai turun, langit berubah menjadi gradasi warna orange, merah muda, dan ungu, menciptakan pemandangan senja yang luar biasa indah. Utahime dan Satoru kembali ke tempat mereka, duduk bersandar dan menikmati momen terakhir dari hari yang sempurna ini. Dengan senyum puas di wajah, mereka tahu bahwa hari ini adalah salah satu kenangan terindah yang akan selalu mereka ingat.
"Terima kasih, Satoru" ucap Utahime di pelukan Satoru
"Tidak, aku yang berterima kasih"
"Aku tidak melakukan apa-apa"
"Kau salah, Hime. Kau memenuhi semua rencana ku, kalau kau menolak semua ini akan sia-sia jadi aku berterima kasih pada mu"
Utahime tersenyum manis, wajahnya menoleh ke atas untuk melihat iris safir favorit nya yang menyala. Memberikan beberapa kecupan dibibir laki-laki itu, dengan senang hati Satoru membiarkan Utahime mencium bibir nya.
"Aku mencintaimu" ucap Satoru mengecup kening Utahime
"Aku juga mencintaimu, Satoru"
To be continued
• • • •
Terima kasih sudah mampir dan membaca
Stay safe and healthy
Untuk chapter ini, Their last day together (?)
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Songs Couple
Fanfiction• No description story, just follow the flow • • Happy ending? • Sad ending? • or Bittersweet ending? "You never know"- me [ ! Warning Note ! ] - Shipped "Gojo&Utahime" - Hanya FanFic! - Keluar dari jalan cerita dari yang aslinya (tetap ada sihir) ...