4

5.9K 367 11
                                    

"terimakasih sudah bekerja keras hari ini"

"Terimakasih semuanya"

Beberapa orang dalam ruangan tersebut saling membungkuk salam dan mengucapkan terimakasih pada satu sama lain.

Akhirnya hari yang melelahkan terlewati, sudah seharian mereka melakukan photoshoot dalam studio tersebut. Kini jam menunjukkan pukul 7 malam.

Hujan di luar begitu deras membuat beberapa karyawan memilih diam di dalam bangunan tinggi tersebut. Meskipun parkiran berada di basemen gedung yang aman tidak terkena hujan, tapi tidak semua membawa kendaraan mobil.

Salah satunya Ten, pria manis tersebut sedang menelpon manager nya, Taeyong. Taeyong sedang ada urusan tadi sehingga izin keluar sebentar, namun nyatanya sudah 3 jam belum kembali juga.

"Ten-ssi, tidak pulang?" Tanya Doyoung yang sudah siap dengan tas nya menatap heran pada Ten yang belum beranjak dari kursinya.

"Taeyong belum datang, aku harus menunggu hujan reda terlebih dahulu" Jawabnya.

"Ah kalau begitu kami duluan ya, selamat malam"

Johnny dan Doyoung sudah beranjak keluar dari studio. Kini hanya tersisa Ten yang mulai merapihkan barang bawaanya dan bersiap turun ke lobby. Ia akan menunggu di sana agar tidak repot nantinya.

'bagus Ten, sejauh ini semuanya baik-baik saja.. jangan lakukan kesalahan fatal' Ten memandangi wallpaper handphone miliknya, sebuah gambar anak laki-laki manis yang tersenyum cerah.

Ten kini keluar dari dalam lift, dan duduk di sofa lobby. Ia sedang asik memainkan handphone nya, lalu layar berganti memunculkan notifikasi telpon.

'baby dery❤️'

Ten menekan tombol hijau lalu setelahnya menampilkan wajah anaknya yang begitu bersemangat.

"Mae! Kenapa belum pulaaang??"

Ten tersenyum "sebentar lagi, masih menunggu aunty Tae menjemput.. Dery sudah mam?"

Di layar tersebut nampak Hendery menggelengkan kepalanya sambil mencebikan bibirnya. "u'um! Belum! Dery menelpon karna ingin di belikan mam"

"Kenapa belum mam? kan ada makanan.. emang mau di belikan apa?" Ten merubah posisi handphone nya ke tangan kiri.

"Chicken! I want a chicken Mae!" Terlihat wajah antusias saat menjawab pertanyaan sang ibu.

"Tidak usah berteriak baby, iya nanti Mae belikan.. ingin apa lagi?"

"Es kri— oh! Paman tampan!" Ten mendelik mendengar jawaban anaknya di sebrang sana.

Paman tampan maksudnya dia ingin di bawakan paman nya?

"Paman mu ada di Thailand bagaimana Mae membawanya?" Tanya Ten bingung.

"Bukaaan, itu ada Paman tampan di belakang Mae!" Ten refleks menoleh ke belakang.

Deg! Shit!!

Ada Johnny yang sedang berjalan mendekat ke arahnya. Ten menautkan alisnya bingung, bukan kah tadi Johnny sudah pulang?

"Kenapa belum pulang Ten?"

Sial suara itu! Oh Ten tersadar dari lamunannya. Segera menoleh dan menjawab. "Taeyong masih belum membalas pesan ku"

"Ohh, saya ke atas dulu ya ada yang tertinggal di studio"

Johnny pergi menjauh dan masuk ke dalam lift. Ten mencoba menetralkan degup jantungnya yang berdetak cepat.

"Mae! Masih lama??"

Top Model || johnten ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang