Top Model || johnten ✓

6

Panik dikit ga ngaruh wkwkwk
Tadi pas ngetik belum di simpen malah ketiduran ternyata mati lampu pas aku tidur😭 pas bangun ngecek draftnya pada ilangan.. Alhamdulillah bisa balik lagi😣

📸📸📸

Pagi yang sangat indah, tidak henti hentinya Johnny mengembangkan senyuman di wajahnya. Pemandangan pagi yang begitu menyentuh hati.

Kembali mengeratkan pelukannya pada dua sosok yang sangat hangat berada di pelukannya.

"Uh! Paman, Dery susah bernafas" bocah yang terhimpit pelukan dua orang dewasa itu terbangun, ia mendorong tubuh besar milih Johnny.

"Sudah bangun? Pergilah mandi hari ini paman yang antar Dery sekolah" Johnny melonggarkan pelukannya.

"Okay! Dery mau mandi, tapi paman bisa buatkan Dery sarapan tidak?"

Johnny gemas sekali padanya, wajah polos bocah penuh antusias itu ia cubit hidungnya. Lalu menggusakan rambutnya yang berantakan.

"Baiklah, jangan terlalu lama main air oke?"

Dengan cepat Hendery bangun dan turun dari kasur lalu berlari keluar kamar menuju kamarnya. Ia sangat antusias karna akan di antar oleh Paman tampan, hahaha bocah.

Johnny mengalihkan kembali perhatiannya pada Ten yang kini semakin menarik selimutnya. Ia meletakan punggung tangannya di dahi Ten.

"Sudah lebih mendingan, syukurlah"

Johnny tersenyum lalu mengusap halus rambut Ten. Lalu ia beranjak dari kasur menuju kamar mandi.

📸📸📸

Setelah selesai bergelut dengan peralatan dapur, Johnny berhasil membuat hidangan sederhana. Hanya nasi goreng sosis dengan telur mata sapi.

"Wah! Enak sekali!" Hendery terlihat sangat antusias. ia dengan lahap menyuap makanannya.

"Makan yang banyak agar cepat besar"

"Dery tidak mau besar, katanya dunia kejam Pada orang dewasa:(" hendery melemaskan punggungnya.

"Hahaha, tau dari mana? Ya benar si tapi tidak semua seperti itu.. asal kamu bisa berusaha semaksimal mungkin semuanya akan baik-baik saja" Johnny mengusap rambut halus milik bocah itu.

Hendery menatap Johnny dan tersenyum senang. "Aku ingin menjadi seperti Paman tampan!"

"Panggil saja Om Johnny, ayo selesai kan makanannya, kita berangkat"

Entah mengapa Johnny sangat senang hari ini, badannya terasa sangat segar. Ia mendapatkan momen yang sangat ia inginkan.

Memiliki keluarga kecil sederhana bersama orang yang di cintai.

Meskipun awalnya ia marah saat mendapatkan pekerjaan collab dengan Ten. Namun ia juga tidak bisa menahan perasaan yang sudah bertahun tahun terkubur di dasar hatinya.

Ten mantan kekasihnya dulu semasa kuliah. Namun entah kenapa tiba-tiba lelaki manis tersebut hilang secara tiba-tiba. Tanpa ada pesan yang tertinggal atau hanya ucapan pamit.

📸📸📸

"Dadah! Terimakasih om!" Hendery mengecup pipi Johnny lalu keluar dari mobil mewah milik Johnny.

"Belajar yang rajin!" Johnny melambaikan tangannya.

"Jadi seperti ini rasanya memiliki anak? Sangat manis" Johnny menyentuh dadanya yang saat ini berdebar.

Ting! Ting! Ting!

Johnny mengambil handphone miliknya, kenapa ibunya pagi pagi sekali sudah mengiriminya pesan? Aneh.