14

4.3K 254 5
                                    

Malam sudah sangat larut, Johnny membuka pintu rumah Ten. Ia baru saja pulang dari pulau Jeju karna ada pekerjaan di sana selama beberapa hari kemarin.

Tangannya menarik koper kecil yang sebenarnya bajunya hanya sedikit namun berisikan oleh oleh untuk keluarga nya.

Ia juga sudah mendapatkan cuti selama seminggu karna akan membawa Ten berserta kedua putranya ke rumah orangtuanya. Ia sengaja membeli oleh oleh juga untuk ibu tirinya yang sangat menyukai makanan khas Jeju.

Johnny melangkahkan kakinya menuju kamar Ten. Begitu membuka pintu dengan perlahan ia melihat kamar kosong, sedikit panik namun ia mencoba lebih tenang.

Johnny meletakan koper miliknya di sudut kamar. Lalu ia keluar menuju kamar anak anaknya di ujung kanan. Ia membukanya dengan perlahan, takut membangunkan mereka yang sedang tidur.

Ia mengintip dan melihat ketiga orang tersayang nya tidur begitu nyenyak. Akhirnya Johnny memutuskan untuk kembali ke kamar dan membersihkan diri.

Setelah selesai mandi Johnny keluar dari kamar mandi dengan handuk di pinggangnya. Ia melirik ke kasur sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ada Ten sedang duduk di kasur sambil bersandar di sandaran ranjang dengan kaki lurus.

"Hai Joo, sini aku keringkan" Ten menyilangkan kakinya dan menepuk area depannya. Meminta Johnny untuk duduk di hadapannya.

"Kau bangun? Apa karna terganggu suaraku?" Sambil berbicara Johnny menuruti perintah Ten dan duduk menghadap Ten.

Ten mengambil alih handuk yang ada di kepala Johnny dan mulai mengusapnya dengan lembut.

"Tidak, ya sebenarnya suara pintu membangunkan ku si.. tapi aku memang menunggu mu pulang.."

Johnny menatap Ten. "Maaf ya aku lama, aku merindukan mu.. hug me please" Johnny menunjukan ekspresi sedih.

Ten meletakan handuk kecil tersebut di meja nakas, lalu ia naik ke pangkuan Johnny dan memeluk leher pria besar itu. Johnny pun segera merengkuh pinggang ramping Ten dan menenggelamkan kepalanya diceruk leher putih milik Ten.

"I Miss you too, rasanya seperti di tinggal bertahun-tahun" Ten membelai kepala belakang Johnny.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Johnny.

"Jam 3 pagi, ayo istirahat kau harus tidur agar tidak keriput" Ten terkekeh melihat reaksi kekasih besarnya itu.

Johnny menggigit bahu Ten karna kesal. "Aku ini masih sangat muda, masih cocok memiliki 4-5 anak lagi"

Ten memukul pundak Johnny. "Hei apa apaan! Jika kau yang mengandungnya sih aku tidak masalah!" Ten melonggarkan pelukannya dan melihat Johnny terkekeh.

"Tapi aku ingin anak yang banyak" oh lihat lah wajah memelas itu, tentu saja Ten tidak akan luluh! Dikira mengandung dan melahirkan tidak sakit dan melelahkan apa?!

"Melantur! Sudahlah ayo tidur" Ten turun dari pangkuan Johnny dan berbatik di kasur. Di susul oleh Johnny yang ikut merebahkan diri di samping Ten dan narik badan Ten agar mendekat ke arahnya, lalu memeluknya.

"Aku ingin tidur sambil memeluk ibu dari anak anak ku" Johnny mengecup dahi Ten dengan lembut.

"Sleep well Daddy Joo" lalu Ten membalas mengecup bibir Johnny dan mengelus pipi Johnny.

"You too baby" ucap Johnny sambil memejamkan matanya.

Keduanya tidur dengan saling berpelukan. Esok adalah hari yang sangat penting.

📸📸📸

Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Suasana rumah Ten sepi sekali karna seluruh penghuninya masih tidur. Ini adalah hari Sabtu dimana anak anak mereka libur sekolah.

Top Model || johnten ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang