CHAPTER 22| CLAY LAVINE DEE PRINCE

16.1K 968 31
                                    







Jangan lupa dipencet bintangnya 🖤
BebekGmyyy
Terimakasih untuk cinta yang kalian semua berikan, makasih banget pokoknya 😀

↑↑↑↑↑↑Jangan lupa dipencet bintangnya 🖤BebekGmyyyTerimakasih untuk cinta yang kalian semua berikan, makasih banget pokoknya 😀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💋💋💋

(AUTHOR POV)

Pagi hari kembali menyambut, sinar matahari perlahan menembus jendela kaca di ruangan rumah sakit.

Sosok pria berwajah tampan, rahang tegas, dan garis wajah yang jelas itu terbangun terlebih dulu.

Setelah membuka mata, Tian menegakkan tubuhnya, meski dengan nyawanya yang baru terkumpul setengah, Tian bisa melihat Aka yang masih terlelap dalam tidurnya.

Disamping Aka ada buah hati mereka yang juga sama-sama terlelapnya, Aka tidur dengan lengan putih halusnya yang terdapat selang infus itu memeluk tubuh yang jauh lebih kecil.

Wajah manis dan cantik Aka yang tidur dengan tenang, ditambah si mungil dengan wajah imut menjadi pemandangan pertama Tian pagi hari ini.

Sangat hangat rasanya.

Tian tidak biasa menahan kedutaan di sudut bibirnya, seketika senyuman indah terukir di bibir Tian.

1 Minggu telah berlalu sejak Aka siuman, kondisi Aka sudah membaik bahkan sudah hampir pulih sepenuhnya, dokter juga mengatakan kalau hari ini aka sudah diperbolehkan pulang, tapi tatap saja masih harus melakukan pemeriksaan rutin 1 Minggu sekali.

Jari jemari Tian terulur untuk mengusap pipi gembul baby boy, setelah itu berganti membelai rambut hitam Aka.

"Sebelumnya kamu sangat marah, kamu bahkan menangis karena saya, maaf... Maaf karena sudah berbohong sayang".

"Tapi saya tidak ingin kehilangan kamu, sebisa mungkin saya akan mempertahankan pernikahan ini" lanjut Tian sambil menatap wajah Aka dalam-dalam.

Tian berdiri dari duduknya, membungkukkan badan mendekatkan wajahnya pada wajah Aka hingga jarak diantara mereka berdua perlahan terkikis.

Tian hampir mendaratkan ciuman di bibir pink alami Aka, namun tertahan karena sang pemilik bibir tiba-tiba membuka mata.

Seketika Aka tersentak kaget, kedua matanya sampai membola, Aka baru saja membuka matanya, tapi sudah dihadapkan dengan wajah Tian yang sekarang sangat-sangat dekat dengannya, dan sialnya, luar biasa tampan!.

Aka langsung memalingkan wajahnya ke sembarang arah, jantung Aka juga ikutan berdegup dengan kencang.

"Morning, honey" sapa Tian dengan suara serak khas orang bangun tidur, tak luput juga senyumannya yang tak luntur.

Aka yakin 100% kalau wajahnya pasti sudah memerah padam saat ini, jadi Aka tidak berani menatap Tian dan hanya sanggup menganggukkan kepala menanggapi sapaan Tian barusan.

Be My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang