↑
↑
↑
↑
↑
↑Jangan lupa dipencet bintangnya 🖤
Sebelumnya author mau ngucapin, banyak-banyak makasih untuk kalian yang sudah memberikan cinta kalian untuk cerita ini.
Tengyuu untuk 10 rb vote-nya
And tengyuu juga untuk 155 rb readers-nyaMakasih banget pokoknya.
(AKA POV)
Tepat di jam 06.25 pagi ini gue terbangun karena silaunya cahaya matahari yang menembus melalui kaca jendela di kamar.
Gue duduk terdiam di atas kasur sambil bengong bentar ngumpulin nyawa, sesekali menguap dan regangin otot-otot tangan yang agak kaku.
Manik gue menelisik ke-seisi ruangan kamar “Emm... Mas Tian kemana?” gue agak ngerutin kening waktu gak mendapati keberadaan Tian di kamar ini.
“Kayaknya mas Tian udah bangun” gumam gue sambil jatuhin kedua telapak kaki ke lantai.
Pertama-tama gue beresin dulu selimut, seprai, dan juga bantal yang berantakan, setelah selesai gue pun beranjak keluar dari kamar.
Gue berniat untuk langsung menemui baby kesayangan gue siapa lagi kalau bukan baby C di kamarnya.
“Morning baby” sapa gue sambil membuka pintu kamar warna putih ini.
Gue berjalan mendekati ranjang Baby C, tapi disaat udah dekat sama sekali gue gak mendapati baby C di atas ranjangnya.
“Eh kok gaada?” cuma ada kumpulan boneka-boneka beruang dan juga selimutnya doang, Baby C gak ada.
“Kemana baby C?”.
Gue panik dikit waktu ngeliat baby C udah gaada di tempat tidurnya, gue ngecek-ngecek ke kolong bawah tempat tidur tapi untungnya aja gaada, karena kalau baby C jatoh kan gak lucu.
Gue kembali melangkahkan kaki kali ini untuk mencari keberadaan Baby C dan juga bapaknya yang entah sekarang dimana.
Di lantai atas kosong, gaada tanda-tanda siapapun, dengan setelan pajama yang masih melekat ditubuh gue jalan menuruni tangga ke lantai bawah.
Gue mencari-cari keberadaan Tian di lantai bawah, mulai dari ruang keluarga, ruang tamu, dapur, bahkan gudang.
Tapi tetep aja Tian gaada.
“Mas Tian kemana sih” Gumam gue sambil mondar-mandir mencari Tian.
Hingga disaat gue melewati gudang, samar-samar dari arah pintu warna coklat samping gudang gue bisa mendengar suara Tian yang kayaknya lagi ngomong sama seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Husband
Jugendliteratur[FOLLOW SEBELUM BACA OKE] Sepertinya hari itu adalah hari tersial untuk aka. Malam hari, saat Aka berjalan sendirian di pinggir jalan, tiba-tiba ada seseorang yang mencegatnya. Aka kira itu adalah malaikat penolong yang mau memberinya tumpangan, nam...