Suara riuh alat musik terdengar mendayu dayu memelan di ruangan itu, segerombol anak muda yang tergabung dalam band yang sedang happening melakukan latihan rutin di setiap harinya, mengingat jika setiap hari kelompok musik mereka ini selalu ada event. Terdengar berlebihan tapi siapa yang tak kenal dengan band dengan anggota lima anak laki laki itu? The Dom'z, band yang didirikan dua tahunan lalu ini sedang berada pada puncak kejayaannya, lima nama anggotanya terkenal dimana mana, dipuja puja oleh banyak perempuan, terkesan berlebihan tapi itulah adanya.
" Jam berapa do?"
Laki laki yang ditanyai rekannya ini menoleh, melirik benda pipih yang berada disampingnya sebentar," Tiga lebih dikit" jawabnya
Sang empu yang menanyai tadi mengangguk, melepas gitar yang bersangkar di bahunya itu dengan perlahan," Keluar bentar ya gue, mau jemput Christy dulu, ntar gue balik lagi kesini" ucapnya dengan mengambil tas yang ia letakkan di salah satu kursi di ruangan ini
" Jangan telat zee, kita manggung jam 5 hari ini" peringat temannya yang lain
Yang diingatkan hanya mengangguk, membawa handbagnya serta kunci mobil miliknya untuk ia bawa pergi dari sana, ia tau kekhawatiran teman temannya itu.
Arkenzee Putra, gitaris band The dom'z. Laki laki yang berusia 23 tahun ini memiliki sejuta kharismanya yang menarik hati siapapun yang melihatnya, sempurnanya pahatan Sang Pencipta terlihat pada wajah milik laki laki itu. Anak sulung dari pasangan Seno Prakoso dan Anindya Winoto ini memilih untuk meniti karirnya sendiri di dunia musik, ia tak mau meneruskan perjalanan karir sang ayah sebagai pembisnis dalam negeri ini.
Kini ia disini, di salah satu universitas di kotanya. Niat awalnya adalah menjemput sang kekasih, niat keduanya adalah membeli siomay langganannya disini, entah sudah berapa juta kali ia membeli somay dengan bumbu kacang disini. Tangannya melambai keatas tatkala netranya melihat sang kekasih yang baru saja keluar dari pelataran universitas yang ia hampiri ini. Ia lihat perempuannya itu sangat ayu, bukan hari ini saja, tapi di setiap harinya.
" Makan siomay lagi? Setiap hari jemput aku selalu makan siomay, ngga bosen kamu kak?" Tanya perempuannya
Zee hanya memperlihatkan senyum manisnya pada perempuannya itu," Nunggu kamu lama, makan siomay dulu aja biar ngga bosen" jawabnya
Perempuan itu ikut duduk di trotoar depan kampusnya ini, ia menemani kekasihnya itu untuk menghabiskan setengah porsi siomay yang masih ada didalam piring yang dipegang oleh kekasihnya itu," Aku bilang kamu kesininya setengah empat aja, jam tiga lebih duapuluh dah nyampe sini kamu, salah siapa coba?" ucap perempuan itu
Zee hanya memperlihatkan deretan gigi putihnya disana seraya menyuapkan somay yang masih ada di piringnya itu pada kekasih yang duduk disampingnya ini," Keburu kangen sama kamu, capek juga dari pagi sampe sore latihan terus, kalau cepet cepet ketemu kamu kan capeknya langsung hilang" jawabnya
Perempuannya itu hanya memutar bola matanya malas, gombalan kekasihnya itu sangat kuno baginya, sedangkan yang ia tatap malas tadi terkekeh kecil, Arkenzee senang menjahili kekasihnya itu.
Angelina Christy, perempuan berusia 21 tahun itu memiliki rambut panjang dibawah bahu berhasil memikat hati seorang Arkenzee Putra dalam tiga tahun belakangan ini. Senyum manis perempuan di sampingnya ini berhasil membuat ia selalu jatuh cinta setiap harinya, perempuannya sungguh memabukkan untuknya.
" Ci gre jadi pulang?" Tanya zee
Christy mengangguk dengan menjulurkan kakinya kedepan," Makin males aku buat pulang" lirihnya
Arkenzee usap lirih surai milik kekasihnya itu, berharap menyalurkan ketenangan disana. Hubungan saudara kekasihnya itu dengan kakak kandung dari kekasihnya itu kian memburuk, hubungan yang memburuk itu karena ia, sebab semua itu karena dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI ANTARA KEBIMBANGAN
Teen Fiction" Should we fight, or let it go? Or watch this love fade and flow, Ngel?"