" Udah bangun kak Michienya?"
Arkenzee mengangguk mengiyakan dengan anak kecil empat tahun itu digendongannya," Engga tau kenapa jam segini udah bangun"
" Michie kenapa jam segini udah bangun, sayang?" tanya Christy pelan disana
Anak kecil empat tahun itu diletakkan oleh Arkenzee di sofa dimana Christy tidur tadi, ia taruh anak kecil yang menginap di apartemennya ini disamping sang kekasih disana. Mata yang masih berusaha mengerjap dengan menyesuaikan terang lampu di ruang tamu apartemennya ini membuat anak kecil itu mengerjap beberapa kali. Tangan mungil Michie disana memegangi perut anak kecil itu sendiri, Christy bisa tebak bahwa anak kecil ini lapar di jam dua pagi kali ini.
Kekehan terdengar jelas dari dua orang dewasa yang mengapit anak kecil itu di sofa ruangan apartemen Arkenzee," Oh laper, Michie mau makan?" tanya Christy dengan terkekeh kecil
Anak kecil disampingnya itu mengangguk," Mau minum susu dulu, tante" pinta Michie disana
" Biar aku yang buatin, kamu temenin Michie disini dulu" ucap Arkenzee pada kekasihnya disana
Segera ia bawa tubuhnya itu untuk berdiri dari duduknya di sofa tadi, langkahnya ia bawa dengan perlahan di pantry apartemennya ini. Susu formula yang sudah ia beli sedari kemarin ia bawa anak itu masih tersegel dengan sempurna disana, semalaman anak itu memang tak meminta susu formula itu. Ia tuangkan air panas yang mendidih dengan volume sedikit disana lalu ia tambah dengan air biasa hingga botol susu milik anak kecil itu terlihat penuh, lalu ia masukkan beberapa sendok susu formula yang sudah Ashel pesankan padanya kemarin sebelum ia bawa anak empat tahun itu disana.
Ia tutup dengan rapat botol susu ditangannya ini, ia kocok kocokan dengan sedikit usaha agar susu yang ia masukkan ke dalam botol susu ditangannya ini bisa tercampur dengan sempurna di dalamnya. Segera ia bawa botol susu ditangannya itu pada sofa yang ia duduki tadi.
Langkahnya berhenti sejenak disana tatkala melihat pemandangan yang mungkin akan ia temui setiap hari jika Tuhan memberikan ia dan kekasihnya itu jalan di hubungannya. Kepala anak kecil yang ditidurkan dengan nyaman di pangkuan paha sang kekasih dengan kekehan kekehan kecil yang ia dengar disana tatkala televisi di apartemennya ini menayangkan kartu anak kecil request dari Michie disana. Betapa bersyukurnya ia jika nantinya ia akan melihat pemandangan ini di setiap harinya, Arkenzee berharap itu bisa terjadi dihari harinya nanti.
" Kak? Kenapa berdiri disitu?"
Arkenzee menggeleng," Gapapa, liatin kalian kayak gitu kayak lucu aja. Kamu udah cocok jadi ibu" ucap Arkenzee dengan kekehan kecilnya disana
Arkenzee dudukan dirinya di bawah sofa dengan sofa menjadi senderannya disana. Botol susu yang ada di tangannya tadi sudah ia berikan pada anak kecil yang meletakkan kepalanya itu di paha sang kekasih disana. Netranya ikut melihat film kartun yang di putar oleh Christy disana.
" Kalau kamu mau tidur lagi gapapa sayang, nanti kan mau kelas pagi. Tidur di kamar aja" ucapnya pada Christy
" Michie katanya tadi laper, kita engga ada makanan disini kak"
Arkenzee alihkan netranya pada amak kecil di pangkuan kekasihnya itu, anak kecil itu mulai terlelap lagi disana," Tuh udah tidur lagi, kamu taruh pelan pelan aja, tidur di kamar aja kamu"
Christy menggeleng seraya membawa tubuhnya untuk ikut merebah diatas sofa itu dengan Michie di dekapannya," Disini aja, tanggung"
Arkenzee terkekeh kecil disana, ia anggukkan kepalanya untuk menyetujui pernyataan kekasihnya itu. Tubuhnya ia bawa untuk merebah disana dengan bantalan bantal sofanya itu, rasa kantuk rasanya mulai menyerangnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI ANTARA KEBIMBANGAN
Teen Fiction" Should we fight, or let it go? Or watch this love fade and flow, Ngel?"