39 | Main Courses

9.1K 540 4
                                    

Kindly reminder. This part is considered 17+.

***

Selesai akad, tentunya apa yang ditakutkan nggak terjadi, ijab kabulnya tadi tergolong lancar. Malah kalau bisa dibilang, sangat amat lancar. Saking itu ucapan dipraktekin tiap hari, kurang lebih satu bulanan ini.

Nggak sampai tiga kali, hanya dilakukan satu kali tarikan nafas. Kiran berhasil mengucapkan ijab kabulnya dengan lancar. Alhamdulillah.

Dia sempat takut lidahnya terbata-bata sewaktu ijab kabul. Tapi mengingat wajah Nadhira, yang sekarang sudah official menjadi istrinya, rasa gugupnya hilang seketika.

Begitu melirik kesebelah, Kiran langsung mengucap rasa syukur. Beneran deh, ngedapetin perempuan sesempurna Nadhira. He couldn't ask for more. Nadhira mengenakan dress berwarna putih tulang dan kerudung berwarna senada. Wajahnya dipoles make up tipis yang menambah kesan manis.

"Cantik banget sih, istri ku." puji Kiran tulus.

Pada awalnya dia hampir tidak mengenali Nadhira saking cantiknya sang istri.

Kayak bidadari turun dari surga.

Beruntung banget nggak sih dia? dapet istri paket komplit begini? mau cari dimana lagi ya kan?

"Imut banget ya istrinya...kayak masih abg." puji para sanak saudara nya dari kampung halaman. Kiran cuma tersenyum tabah. Alih-alih dipuji cantik, lebih banyak yang memuji istrinya imut. Gapapa, dia sadar umur kok.

Cantik itu konotasinya mengarah pada wanita dewasa, sedangkan imut ya cocoknya untuk dedek-dedek macam Nadhira. Memang nggak salah sih, yang salah tuh dia karena nyulik dedek-dedek segemes Nadhira. Kalaupun dia dijerat pasal berlapis karena nikahin dedek gemes kayak bininya, dia rela terpenjara seumur hidup dihati Nadhira.

Hahaha, mual nggak dengernya?

Nadhira balas tersenyum manis. "Bang Kiran juga ganteng kok tante." ucap sang bini sambil mengusap lengan Kiran, berusaha membela nya.

Kiran tersenyum haru lalu melirik Nadhira yang tampak sempurna disebelahnya.

Nggak lama kemudian, para kerabat mereka dari kantor datang mengucapkan selamat.

Kiran pikir sama seperti akad, acara resepsinya akan sama riwehnya. Tapi resepsi malam ini lumayan santai. Saking santainya dia dan Nadhira masih sempat ngemilin churros dari atas pelaminan. Efek acara akad dan resepsi dalam satu hari, mereka nyaris nggak ada waktu untuk sekedar mengisi perut. Jadi wajar dua pengantin baru ini, sama-sama kelaperan dan butuh nutrisi.

Selesai menerima ucapan selamat dari beberapa kerabat, mereka pilih pamit. Karena tampaknya setelah ini masih ada after party dari pihak keluarga. Jujurly mereka sudah nggak sanggup. Selain karena bangunnya kepagian. Beberapa hari kemarin mereka juga harus WFH, jadinya capek pol. Dilema jadi staff IT tuh adaaa aja problem nya. Mau nggak mau, meskipun judulnya cuti tetep aja tuh grup mereka nggak pernah sepi dan Kiran selaku manager tentunya nggak punya pilihan lain selain turun tangan meng-handle tim nya.

***

Sesampainya disuite mereka. Nadhira tampak malu-malu saat melepas hijabnya. Saking salah tingkahnya, sang istri langsung kabur ke walk in closet. Pura-pura mencari pouch berisi skincare nya.

Ternyata vibes setelah halal tuh memang beda, dia sempat terpana selama beberapa detik karena baru pertama kali melihat sang istri tidak berhijab. Nadhira tampak sangat cantik. Agaknya kalau melihat Nadhira bisa menaikkan kadar gula nya, mungkin dia sudah kena diabetes sekarang.

Selesai mandi, Nadhira menatapnya malu-malu. Memang penampilan nya malam ini rada terekspos, hanya menggunakan bathrobe yang notabene nggak sopan sama sekali, membuat bagian yang biasanya nggak terlihat oleh mata, terpampang begitu saja. Tapi nggak papa kok, toh sudah halal.

Terlanjur ResepsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang