40

1.9K 63 8
                                    

*maaf yah chapter ini agak panjang











Seperti ucapan haechan semalam, hari ini dia dan chenle akan balik ke chicago, dan saat ini mereka sudah berada di bandara international pearson toronto, dengan perjalanan yang meraka akan tempuh selama 1 jam 50 menit.







"papi... papi.. mau semangka.." ucap chenle, semangka adalah salah satu buah favoritnya, karena itu kemanapun haechan pergi dia pasti menyiapkan untuknya.








"hmm iya.. nanti yah setelah duduk ..ayoo.. " ucap haechan menggendong anaknya tanganya satu menarik koper kecil yang mereka bawa berisi perlengkapan darurat chenle.







"papi... papi..manis sekali..." ucap chenle mengusap keringat haechan terlihat kelelahan menggendong bocah 2 tahun sambil menarik koper kecilnya.









"benarkah.. kalau begitu cium papi dulu.. " ucap haechan terlihat chenle memeluk leher haechan dan mengecup pipi manis haechan berkali-kali.









"apa chenle sayang papi?" tanya haechan








"hmmm... sekaliiiiiii" ucap chenle
Setelah duduk di kursinya terlihat haechan mengambil dua kursi agar sedikit leluasa dengan anaknya, chenle yang duduk di dekat jendela sedangkan haechan berada di sampingnya sambil membukakan bekal semangkanya.








"papi... " ucap chenle







"yes love..." ucap haechan






"lele sangat suka subakkk.." ucap chenle





"benarkah... seberapa suka chenle dengan subak?" tanya haechan







"hmm.. sangat suka.. 100 kali suka papi" ucap chenle







"aiigoo... nanti di rumah grandpa papi siapin subak yang banyak untuk kesayangan papi" ucap haechan







"papi...." panggil chenle lagi








Chenle sangat banyak tanya, tidak heran banyak tanya dia kan anaknya mark juga, mark yang memiliki IQ tertinggi di sekolah dulu fikir haechan menatap anaknya melahap semangkanya







"iya sayang..." ucap haechan









"apa papi sayang daddy juga dulu?" tanya chenle akhir-akhir ini chenle sering menanyakan daddynya,







terkadang jika haechan tidak tau ingin menjawab apa haechan hanya mengalihkan pembicaraan chenle.






Tapi seperti yang haechan katakan, dia sama sekali tidak menahan diri untuk menceritakan sosok daddy nya.. agar chenle juga merasakan sosok daddynya .








"tentu saja.. daddy dulu sangat sayang sama papi, daddy setiap hari ngajar papi sewaktu sekolah dulu..." ucap haechan tersenyum manis ke anaknya









"apa daddy dulu sangat tampan papi?" tanya chenle, haechan hanya tersenyum tipis.









"iya... sangat tampan, seperti chenle, ahh tidak... chenle lebih tampan dari pada daddy, sudah bicaranya apa yang papi katakan jika makan... Kita tidak boleh banyak –" ucapan haechan kembali di gantungkan






"bicara...." jawab chenle







Untung saja aku mengajarkan kalimat itu, jika tidak aku benar-benar lelah menjawab 1000 pertanyaan dari chenle.. fikir haechan








ENCHANTED  (MARKHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang