~°•×Happy Readingו°~
>>Tandai Typo!<<
𝕵𝖆𝖓𝖌𝖆𝖓 𝖑𝖚𝖕𝖆 𝖙𝖊𝖐𝖆𝖓 𝖇𝖎𝖓𝖙𝖆𝖓𝖌𝖓𝖞𝖆!!
*
*
*
*
*
*
*
Senin adalah hari yang dibenci oleh sebagian besar manusia-manusia ciptaan Tuhan, karena pada hari Senin mereka harus bekerja lebih ekstra. Tapi ada sebagian orang yang menyukai hari Senin, entah itu karena hari mereka jadian dengan sang pacar atau yang lainnya.
Tak terkecuali pemeran utama kita ini, pagi-pagi sekali gadis itu sudah siap dengan pakaian rapinya. Gadis itu sangat antusias karena pada hari Senin ini dia akan menjalankan rencana pertamanya.
"HP udah, duit udah. Hm ... apalagi ya yang kurang?" Aurel menjentikkan jarinya kala mengingat sesuatu.
"ATM! Gue ga bisa pergi tanpa kartu ATM." Dengan segera Aurel berjalan mengelilingi kamar bernuansa baby blue itu untuk mencari kartu ATM.
"Akhirnya ketemu juga kartu kesayangan gue," ujar Aurel kala berhasil menemukan kartu ATM.
Gadis cantik dengan tubuh kecilnya itu berjalan keluar kamar dengan hati-hati, sesekali ia akan melihat keadaan sekitar memastikan jika tidak ada yang tahu apa yang ia lakukan. Dirasa sudah aman, Aurel berjalan menuruni tangga, memang sebenarnya ada lift tapi ia malas menggunakannya.
Tiba di lantai satu, Aurel dibuat kebingungan ketika tidak mendapati adanya bodyguard satu pun, hanya ada para pelayan yang berlalu-lalang. Jelas Aurel kebingungan, tidak mungkin para bodyguard pergi meninggalkan tugas mereka, 'kan?
Meski bingung, Aurel tetap senang. Dengan begini rencananya akan berhasil, dengan santainya ia berjalan menuju pintu utama. Belum sempat ia memegang gagang pintu, suara seseorang lebih dulu menghentikan kegiatan Aurel.
"Anda mau ke mana, Nona?"
Aurek berbalik seraya menyengir. "Cuma mau ke taman depan doang."
Si pelayan menyipitkan mata, ada rasa tidak percaya dengan perkataan sang Nona. Tapi ia menepis pikiran negatif yang ada di kepala, ia mengangguk.
"Anda tidak boleh keluar kediaman sendirian, Nona. Setidaknya Anda harus mengajak satu bodyguard atau pelayan."
Mata Aurel melotot, yang benar saja? Tidak bisa! Jika ia mengajak orang lain, bisa dipastikan rencana yang ia susun rapi akan berantakan.
"Iya-iya, yaudah sana pergi! Nanti gue bawa satu bodyguard," usir Aurel.
Mau tidak mau pelayan tersebut pergi meninggalkan sang Nona juda, tanpa ia tahu jika pilihannya itu akan membuat dirinya berada dalam bahaya.
Melihat kepergian si pelayan, membuat Aurel menghembuskan napas lega. Dia kembali hendak membuka pintu utama dengan perlahan, dilihatnya sekeliling memastikan jika tidak ada bodyguard atau tukang kebun yang berlalu-lalang.
Merasa sudah aman, Aurel berjalan keluar kediaman. Sekali lagi ia melihat sekeliling, takut tiba-tiba ada seseorang yang melihat ia sedang berusaha kabur. Karena sudah aman, dengan langkah seribu Aurel berlari menjauhi pintu utama menuju taman samping kediaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: The Obsession
Acak⚠️Don't copy my story‼️ ⚠️Akun baru dari @Penyu_ucul‼️ ⚠️Rombakan alur dari 'Role to Play'‼️ Aulia adalah seorang gadis biasa yang begitu dibenci oleh keluarganya karena terlahir sebagai perempuan. Kebencian itu sangat kuat hingga mampu membuat mere...