~°•×Happy Readingו°~
>>Tandai Typo!<<
𝕵𝖆𝖓𝖌𝖆𝖓 𝖑𝖚𝖕𝖆 𝖙𝖊𝖐𝖆𝖓 𝖇𝖎𝖓𝖙𝖆𝖓𝖌𝖓𝖞𝖆!!
*
*
*
*
*
*
*
Prang!!
Suara pecahan kaca dari salah satu kamar di lantai tiga mampu membuat tubuh Rio menegang, dengan segera ia berlari menuju lantai tiga menggunakan tangga.
Perasaannya tidak enak untuk ini.
Benar saja, tubuh Rio mematung melihat keadaan sang kembaran di hadapannya. Aurel. Gadis cantik itu tengah terbaring di lantai marmer yang dingin dengan darah mengucur deras dari pergelangan tangannya.
Tersadar, Rio langsung membopong tubuh Aurel menuju rumah sakit. Terlihat jelas tatapan yang biasanya datar kini memancarkan rasa khawatir, jantungnya berdetak kencang melihat keadaan Aurel.
Mobil yang dikendarai oleh supir keluarga Eguestrion itu melaju kencang membelah jalanan, di kursi belakang Rio terus saja mengajak Aurel berbicara berharap gadis itu tidak menutup matanya.
Selang beberapa menit, mobil Rio berhenti tepat di depan pintu utama rumah sakit. Rio berteriak kesetanan memanggil para dokter yang bertugas untuk segera menangani Aurel.
Rio menatap khawatir pintu UGD yang tertutup, wajah tampannya yang biasa datar kini kacau. Rio bahkan menghiraukan kemejanya yang terkena darah Aurel, dia terlampau khawatir pada Aurel.
Meraup wajah kasar, Rio menghela napas. Ini semua salahnya. Seandainya saja ia tidak luluh dengan tatapan Aurel waktu itu dan mengijinkan Aurel sekolah umum, ini semua tidak akan terjadi.
"Mom, maafin Vino yang ga bisa jagain Nava. Maafin Vino yang lalai."
Tangan Rio mengepal kuat hingga tanpa sadar darah segar mulai mengalir dari telapak tangannya, mendadak tatapan mata yang tadinya memancarkan rasa khawatir kini berganti menjadi tatapan tajam.
"Benar, ingatan Nava ga bakal balik kalo para sampah itu ga bikin ulah," gumam Rio.
Ia mengambil ponsel di saku lalu menghubungi Giras— asistennya. "Tangkap mereka, dan bawa ke ruang penyiksaan. Aku akan memberi mereka hadiah karena sudah membuat kesayanganku mengingat masa lalunya."
Di seberang sana Giras langsung memerintahkan bawahannya untuk menangkap beberapa orang yang sudah membuat Nona muda mereka kembali trauma.
⛰️.......🔥
Kedua tangan Rio menggenggam tangan kanan Aurel dengan lembut, syukurlah sayatan itu tidak mencapai nadi. Entah apa yang akan terjadi seandainya sayatan yang dibuat oleh Aurel mencapai nadinya sendiri.
Perlahan tapi pasti, kelopak mata Aurel terbuka menampilkan iris mata coklat madu. Aurel menatap sekeliling linglung, tak lama setelahnya ia tersadar bahwa ia berada di rumah sakit. Mata Aurel beralih menatap Rio yang juga menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: The Obsession
De Todo⚠️Don't copy my story‼️ ⚠️Akun baru dari @Penyu_ucul‼️ ⚠️Rombakan alur dari 'Role to Play'‼️ Aulia adalah seorang gadis biasa yang begitu dibenci oleh keluarganya karena terlahir sebagai perempuan. Kebencian itu sangat kuat hingga mampu membuat mere...