BAB 4

7.1K 76 1
                                    

Terlihat wanita paruh baya yang terlihat masih cantik di usianya yang sudah setengah abad.

Dengan penampilan glamornya, ia memasuki ruangan tersebut dengan wajah tak bersahabat.

"Mama" ucap serempak mereka berdua.

Karisa Cristina Xander, ibu kandung dari Leonidas.

"Mama kenapa tidak mengabari dulu jika mau kesini" ucap Patricia ramah.

Karisa hanya melirik tidak berniat menjawab. Karisa sendiri tidak menyukai Patricia.

Pernikahan mereka berdua tidak di restui oleh kedua orang tua Leo.

Alasannya karena Patricia janda anak satu, ah lebih tepatnya wanita beranak satu karena Patricia belum pernah menikah sebelumnya.

Ditambah asal usulnya yang tidak jelas, pesta pernikahan mereka di gelar satu minggu yang lalu namun Patricia dan suaminya tidak menghadiri acara tersebut.

"Leo mama mau bicara denganmu" ucap karisa kepada anaknya.

" Baiklah, mama tunggu di ruangan ku nanti aku menyusul "

Karisa berjalan ke ruangan pribadi Leo tanpa menjawab ucapannya, ia hanya menghela nafas beratnya.

"Honey maafkan perlakuan mama" ucap Leo dengan memegang kedua pundak Patricia.

"Tidak apa sayang, aku memakluminya." Patricia berucap dengan senyuman manisnya.

Leo yang merasa terharu dengan sikap istrinya pun langsung memeluknya dan mencium keningnya.

"Terimakasih sayang kau sudah mau menerima sikap ibuku yang egois, aku yakin suatu saat mama pasti akan luluh" ucap Leo dengan senyuman di bibirnya.

"Sama-sama, ya aku harap begitu"

"Yasudah aku menyusul mama dulu ke ruangan pribadiku" ucap Leo lalu di angguki oleh Patricia.

***********

Ditempat lain terlihat seorang gadis tengah duduk di taman sekolah dengan menikmati ice cream di tangannya.

"Nat aku dengar ibumu menikah ya dengan CEO ternama itu.?" ucap seorang gadis.

"Iya len, mommy menikah seminggu yang lalu. " jawab Natasha.

"Wah kamu sangat beruntung Nat bisa mendapatkan ayah tiri sekaya dan setampan tuan Leonidas. " ucap gadis tersebut dengan semangat.

Alena Sarasvati nama gadis tersebut, Alena adalah sahabat Natasha.

Natasha hanya tersenyum menanggapinya.

Kring... Kring...

Terdengar bel sekolah berbunyi menandakan jam istirahat telah berakhir. Mereka berdua langsung memasuki kelas dan mengikuti pelajaran berikut nya.

***********

Terlihat dua orang berbeda usia tengah duduk saling berhadapan.

"Ada apa kepentingan apa sehingga mama repot-repot berkunjung kemari? " tanya seorang pria yang tak lain adalah Leo.

Karisa menyunggingkan senyumnya.
"Apa salah jika seorang ibu berkunjung ke rumah anaknya sendiri? " Karisa balik bertanya.

"Aku tidak suka berbasa-basi ma, jadi apa tujuan mama datang kemari? "

"Baiklah mama akan bicara, jadi tujuan mama kesini ingin menyampaikan sesuatu. Mama akan menerima Patricia jika dia mau mengandung anakmu. " ucap karisa

"Mama bicara apa Patricia pasti mau mengandung anakku tapi tidak sekarang. " Leo tidak Terima dengan ucapan sangat mama, karena terkesan mengejek bahwa Patricia tidak mau mengandung anaknya.

"Tapi mama tidak yakin"

"Aku memang tidak butuh keyakinan mama, karena memang pada dasarnya mama tidak menyukai Patricia. "

"Ya, aku memang tidak menyukai Patricia, kau belum mengetahui sifat aslinya jika kau sudah mengetahui kau akan menyesal karena telah menikahinya. " Karisa berucap panjang lebar, setelah itu ia pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Sedangkan Leo masih memikirkan ucapan karisa. Kenapa sekarang ia jadi bimbingan padahal sebelum menikah ia sudah benar benar-benar yakin bahwa Patricia wanita baik-baik.

Dan dia sudah menyelidiki semua tentang Patricia termasuk ia hamil di luar menikah, dan Leo menerima semua itu karena itu kejadian sudah sangat lama.

"Tidak aku tidak boleh terbawa ucapan mama, aku yakin Patricia wanita baik-baik, Mama kan tidak menyukainya jadi wajar saja jika dia menjelekkannya. "Gumamnya untuk meyakinkan.

Setelah itu ia keluar untuk menemui Patricia.Leo melihat Patricia menghampiri ke arahnya dengan senyum merekah.

"Honey... "Panggil Patricia lembut.

" ya ada apa? "Tanya Leo langsung merengkuh pinggang Patricia.

" Aku izin keluar untuk bertemu teman-temanku, apa boleh? " Tanyanya.

"Tentu saja boleh, tapi jangan lama-lama ya karena aku akan sangat merindukanmu" ucap Leo mengendus leher jenjang Patricia.

Patricia terkekeh melihat tingkah suaminya yang sangat manja.
"Tenang saja aku tidak lama kok."ucapnya

" yasudah aku pamit dulu ya"ucapnya lagi lalu mengecup bibir Leo sekilas.

Setelah kepergian Patricia, Leo kembali ke ruang kerjanya karena ada beberapa pekerjaan yang harus di kerjakan.

Ia memang mengambil cuti selama satu sepuluh hari, jadi banyak pekerjaan yang menumpuk.

Dan Leo menyuruh asisten pribadinya untuk menghandle semua pekerjaannya di kantor.

Tetapi ada beberapa berkas penting yang harus di tanda tangani oleh dirinya sendiri.

Saat ingin masuk ke ruangan tiba-tiba Leo merasa haus jadi ia memutuskan untuk ke dapur meminum air dingin.

Setelah minum ia melihat Natasha berjalan pelan menaiki tangga, Leo menyerit kan dahi heran, pasalnya ini baru pukul sepuluh pagi tetapi Natasha sudah pulang sekolah.

BRUK....

Natasha jatuh pingsan untung saja Leo dengan sigap menangkapnya. Leo langsung membopong tubuh Natasha ke kamarnya.

Ia dapat melihat wajah Natasha yang begitu pucat. Leo langsung panik melihat itu.

Setelah sampai di kamar ia membuka pintu Natasha dengan kakinya kemudian merebahkan Natasha di kasur.

Namun saat akan berdiri Natasha mengaitkan tangannya di leher Leo dan menariknya, otomatis bibir mereka berdua saling menempel.

I LOVE MY OWN STEP FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang