BAB 17

4K 48 0
                                    

"Edrick" gumam Natasha.

Ya orang yang menepuk pundak Natasha adalah Edrick, tanpa basa-basi ia langsung menarik paksa tangan Natasha.

"Edrick kamu mau apa?, kamu mau bawa aku kemana? " tanyanya berturut-turut dan berusaha untuk memberontak.

Tidak menggubris perkataan Natasha, Edrick terus menyeret gadis itu. Kebetulan toilet sepi jadi tidak ada yang melihat kejadian itu.

"Edrick lepas nggak?, atau aku akan teriak" ancam nya.

Edrick berhenti lalu menatap ke arah Natasha.
"Teriak aja!, kamu fikir aku takut" tantang Edrick kembali menyeret Natasha.

"EDRICK LEPAS, tolong... " ia berteriak berharap ada yang mendengarnya, namun usahanya sia-sia karena sekarang mereka sudah ada di gudang terbakalai, yang letaknya jauh dari area sekolahan.

Begitu sampai di depan pintu, Edrick langsung membopong tubuh Natasha dan membawanya masuk, gadis itu terus meronta dan berteriak.

Terlihat beberapa pemuda berseragam sekolah lain, berada didalam ruangan kotor dan penuh debu itu.

"EDRICK lepas!!, kamu mau apa? "

Tidak memperdulikan teriakan gadis itu, ia mendudukkan Natasha di bangku yang sudah di sediakan, kemudian menginstruksikan temennya untuk membawa tali.

Ia mengikat tangan dan kaki Natasha, sehingga gadis itu tidak dapat berkutik sama sekali. Lalu memerintah temanya untuk keluar, berjaga-jaga didepan jika ada bahaya mengancam.

"BAJ**AN, kurang puas kamu nyakitin hati aku hah, sekarang mau apa
lagi? " umpat Natasha.

"Sayang... Jangan marah-marah, aku hanya ingin bicara dengan kamu" balas Edrick dengan bersimpuh di depan Natasha.

"Apa seperti ini cara orang mengajak berbicara, dengan menyeretnya digudang, lalu menyekapnya" ujar Natasha dengan penuh amarah.

"Itu karena, kamu tidak akan mau jika aku mengajak bicara denganmu secara baik-baik" papar Edrick, dengan sendu.

"Kalau tahu aku tidak mau, kenapa kamu masih memaksa, kamu harus tahu kalau akau benci dengan kamu"

"Aku tahu, aku tahu kamu benci dengan aku, karena kesalahan di masa lalu bukan? "

Natasha tidak bergeming, ia hanya diam dengan tatapan kosong menatap lurus kedepan.

"Nat,aku tidak ada niatan untuk menyakiti kamu" ujarnya lirih.

"Benarkah tidak ada niatan, apa ini semua karena papamu. Papamu yang melarang kamu untuk dekat dengan ku, karena alasan kita masih sekolah tidak boleh menjalin hubungan, iya? "

"Nat... "

"JAWAB!! " bentaknya.

"NATASHA!! " bentak Edrick tak kalah keras.

Natasha langsung kicep dengan mata memerah.
"Nat... Sayang maaf aku tidak berniat membentakmu, aku hanya emosi karena kau terus menyela ucapanku tanpa mendengarkan penjelasan ku dulu" jelasnya panjang lebar.

Ia berusaha ingin mendekap tubuh gadis itu. Belum sempat Edrick memeluk, Natasha dengan cepat memberontak, alhasil Edrick mengurungkan niatnya untuk memeluk Natasha.

Karena dia takut gadisnya akan semakin membenci nya, dan tidak memberikan kesempatan untuknya.

"Tidak apa, aku yang salah" Natasha menjeda ucapannya beberapa saat"jelaskan semuanya!! " perintahnya lalu menatap manik biru  teduh yang di depannya.

Edrick menghela nafas panjang, lalu balik menatap mata Natasha.
"Baiklah aku ceritakan semuanya"

~flashback on~

I LOVE MY OWN STEP FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang