BAB 7

6.7K 80 3
                                    

Ceklek....

Terdengar pintu terbuka, Leo langsung menoleh ke sumber suara tersebut.

"Kenapa kau tidak memanggilku!!, bagaimana kalau kau jatuh? " ucap Leo lalu membopong tubuh Natasha ala bridal style.

Sedangkan Natasha hanaya diam tidak bergeming, entah kenapa jika berada di sisi Leo jantungnya sesalalu berdegup kencang.

Leo meletakkan tubuh Natasha di ranjang dengan hati-hati seakan Natasha benda yang mudah hancur dan rusak.

Setelah meletakkan Natasha dia berjalan ke sofa, sedangkan Natasha mengumpat dalam hati karena Leo tak kunjung pergi malah duduk di sofa yang ada di kamarnya.

Leo terus menatap Natasha tanpa mengalihkan pandangannya ke arah lain, sedangkan yang di tatap nampak salah tingkah, terlihat pipinya bersemu kemerahan.

"Jika kau masih pusing tidurlah aku akan menjaga mu disini, siapa tahu kau butuh sesuatu sewaktu-waktu. " ucapnya masih dengan menatap Natasha.

'Apa menjagaku tidur??, tidak-tidak yang bisa aku terkena serangan jantung'

"Ah tidak usah daddy, daddy kembali ke kamar saja aku tidak perlu di jaga lagian aku bukan anak kecil. " ucapnya dengan senyuman terpaksa.

Leo menyeringai mendengar ucapan Natasha.
"Kalau aku tidak mau kembali ke kamarku kau mau apa? " tanyanya dengan nada mengejek.

Sedangkan Natasha merasa geram mengerucutkan bibirnya. Dia hanya diam tanpa menjawab kemudian merebahkan tubuhnya memunggungi Leo dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Leo tersenyum tipis melihat tingkah Natasha yang menurutnya sangat menggemaskan.
"Kau jangan marah kepada ku baby, atau aku akan menciummu." ucap Leo dengan suara beratnya.

Natasha menegang mendengar ucapan Leo, dia langsung duduk dan menghadap Leo.

"M-maksud daddy apa?, aku tidak marah kok. " ucapnya terbata.

Leo kembali menyeringai, ia sangat terhibur melihat Natasha panik, seakan melupakan masalah yang saat ini tengah menghadapi nya.

"Jika kau tidak marah lalu kenapa memunggungi ku, aku tidak suka diabaikan."

"Itu kan kemauan daddy sendiri untuk menemaniku tidur jadi terserah ku dong mau menghadap mana saja. " Natasha berucap dengan sedikit membentak, namun setelah menyadari ucapannya ia langsung membekap mulutnya dengan kedua tangan.

"Kau semakin berani rupanya baby, kau harus di hukum." Leo mendekat ke ranjang Natasha.

Sedangkan Natasha yang merasa takut beringsut mundur sambil berucap.
"Maaf daddy aku tidak bermaksud membentak mu sungguh. "

"Lalu tadi apa? " tanya Leo yang sudah di depan Natasha.

"Tat-tadi aku hanya reflek, jadi tolong maafkan aku" ucapanya dengan mata berkaca-kaca dan tangan yang mengatup di dada.

Damn! Leo dibuat semakin gemas dengan tingkah Natasha.

"Aku tidak perduli, intinya kau harus tetap dihukum. " Leo tetap kekeh dengan pendiriannya.

Tubuh Natasha gemetar mendengar kata hukuman.
"Memangnya hukuman apa yang akan daddy berikan? " tanyanya dengan gemetar.

"Tidak berat kau cukup menggantikan Patricia sebagai gulingku."

"Maksudnya? "

"Aku terbiasa tidur di peluk oleh ibumu dan malam ini dia tidak ada dirumah, jadi sebagai gantinya kau yang akan kupeluk malam ini. "

'Apa dipeluk aku tidak salah dengar, berhadapan dengannya aku sudah kena serangan jantung apalagi di peluk aku tidak bisa membayangkan itu' batin Natasha dengan menggelengkan kepala nya.

"Daddy sepertinya tidak bisa. "

"Kenapa tidak bisa? "

"Ya tidak bisa, seseorang perempuan dan laki-laki harus menikah dulu jika mau berpelukan. " jelasnya seperti memberi penjelasan terhadap anak kecil, karena sangat tidak masuk akal.

"Ya sudah kita menikah saja kalau begitu biar bisa berpelukan. " ucap Leo dengan enteng.

Natasha membelalakkan matanya karena merasa terjebak dengan penjelasan nya sendiri.

"Ah dad maksud ku buka begitu tap-

"Sudah tidak usah banyak omong" ucap Leo memotong ucapan Natasha.

Kemudian ia merangkak di atas kasur lalu menyambar tubuh Natasha dan memeluknya.

Sedangkan yang di peluk membeku di tempatnya. Keduanya dapat merasakan kehangatan dari tubuh masing-masing.

'Aku tidak pernah memeluk tubuh seseorang sehangat dan senyaman ini' ucap Leo dalam hati.

"Tubuh mu masih hangat baby, kau harus di peluk agar panasnya mereda" ucap Leo dengan memeluk pinggang Natasha.

'Apa hubungannya dipeluk dengan tubuhku yang masih hangat' ucap Natasha dalam hati merutuki ayah tirinya.

"Dad kita tidak bisa seperti ini" ucap Natasha berusaha menyingkirkan tangan kekar Leo yang melingkar di pinggang rampingnya.

"Kenapa? " tanya Leo.

"Ya tidak bisa tidak seharus nya seorang anak gadis dan ayah nya berpelukan seperti ini, apalagi daddy dan aku tidak memiliki ikatan darah " jelasnya panjang lebar.

Leo tersenyum tipis mendengar ucapan Natasha.
"Justru itu kita tidak memiliki aliran darah jadi bebas kita melakukan apa saja, bercinta saja boleh apalagi berpelukan"

Natasha melongo mendengarkan ucapan ayah tirinya dia tidak habis fikir dengan Leo.

"Kenapa baby, apa kau mau merasakan yang namanya bercinta?, kalau mau dengan senang hati aku akan mengabulkannya. "Ucapnya dengan senyuman jahil.

"Dady mesum banget sih"ucap Natasha dengan mencubit pelan perut sixpack Leo.

Leo langsung mencekal tangan Natasha.
"Kau jangan membangun kan singa yang sedang tertidur baby"

"Maksud dady? "

"Sudah lupakan saja sekarang kau tidur ini sudah malam" ucapnya lalu menenggelamkan kepala Natasha di dada bidangnya.

Natasha hanya diam tidak bergeming sedangkan jantungan berpacu lebih kencang.

Natasha dapat menghirup aroma parfum Leo yang memabukkan, dia juga dapat merasakan betapa hangatnya pelukan Leo.

Jujur ini pertama kali dalam hidupnya merasakan pelukan dari seorang lelaki, dan dia bisa merasakan pelukan ayah dalam tubuh Leo.



I LOVE MY OWN STEP FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang