BAB 6

6.5K 87 1
                                    

Setelah berucap Leo langsung meninggalkan ruangan tidur tersebut.
Sedangkan Natasha di buat terkejut dengan ucapan Leo.

Deg... Deg... Deg...

'Kenapa sih daddy suka banget buat orang jantungan'

Setelah itu Natasha beranjak dari tempat tidurnya untuk berganti pakaian, dan mencuci muka.

*******

"Pa pokoknya mama tidak mau tau, kita harus secepatnya memisahkan anak kita dan perempuan jalang itu!!,bila perlu kita bongkar kelakuan busuk wanita itu." ucap seorang wanita paruh baya.

"Ma kita tunggu dulu, jangan terlalu terburu-buru. Masih terlalu dini untuk membongkar rahasia itu, kita harus memikirkan dampaknya mau bagaimana pun usia pernikahan mereka masih seusia jagung, jadi biarkan dulu. " papar seorang pria.

"Lalu sampai kapan pa, papa mau melihat anak kita menderita karena perbuatan jalang itu. " timpal wanita itu lagi.

"Tenang saja Leo tidak akan menderita karena perempuan murahan seperti itu."ucap pria paruh baya tersebut, yang tak lain adalah ayah dari Leonidas.

Jack Cristian Xander, nama dari pria paruh baya tersebut.

Karisa hanya menggunakan kepala dengan ucapan suaminya. Ia juga yakin pasti cepat atau lambat anaknya akan mengetahui semua itu.

*******

Dilain tempat terlihat seorang ibu menyuapi anaknya.yaitu Patricia dan Natasha.

"Sudah mom cukup!, mulutku pahit. "
Ucap Natasha.

"Ya sudah sekarang minum obatnya supaya cepat sembuh. "Patricia menyodorkan obat itu kepada Natasha.

Natasha meminum obat tersebut. Setelah minum ia merebahkan tubuhnya lagi karena masih merasa pusing.

"Mommy tinggal dulu ya, nanti kalau butuh sesuatu panggil mommy. " ucap Patricia.

"Iya mom" jawab Natasha.

Patricia keluar meninggalkan kamar tersebut menuju dapur untuk meletakkan piring kotor.

Setelah meletakkan piring, ia langsung menuju kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Ia mengangkat telpon tersebut.

"Hallo"

...........

"Apa tidak bisa besok-besok"

..........

"Baiklah aku akan kesana, aku izin suamiku dulu.

Telpon pun mati, setelah ucapan terakhir nya.

Ceklek....

Terdengar suara pintu terbuka, menampilkan pria tampan di baliknya. Ia langsung duduk disamping Patricia.

" Honey aku izin keluar untuk menjenguk temanku yang di rumah sakit apa boleh? "Tanya Patricia sambil mengelus lengan suaminya.

"Tapi kau baru saja pergi beberapa jam yang lalu" jawab Leo.

"Iya aku tahu tapi ini teman dekatku yang sakit, aku tidak mungkin tidak menjenguk nya. Dan rencananya aku akan menginap di rumah sakit"

"Aku tidak mengizinkan jika kamu menginap, kau tidak lihat Natasha juga sedang sakit dia membutuhkan dirimu juga" jelas Leo panjang lebar, dia juga tak habis fikir dengan jalan fikiran istrinya.

Mengabaikan anaknya yang sedang sakit, tetapi lebih mementingkan temannya.

"Honey tolong mengertilah, temanku tidak punya siapa-siapa selain diriku, aku tidak bermaksud mengabaikan Natasha tetapi aku hanya kasihan dengan temanku, tapi jika kau tidak mengizinkan tidak apa. " ucapnya sambil tersenyum.

Leo berfikir sejenak.
"Baiklah jika niatmu baik aku mengizinkan mu untuk menjaga temanmu." ucap Leo dengan menekankan nama 'teman' di akhir kalimat.

"Terimakasih suamiku kau telah mengerti aku. " ucap Patricia lalu memeluk tubuh Leo, sedangkan yang di peluk tidak merespon apa-apa.

Patricia beranjak keruang ganti untuk mengganti pakaiannya. Setelah selesai ia langsung keluar.

Kemudian menghampiri Leo yang duduk di ranjang, lalu mengecup bibirnya sekilas,dan berpamitan.

Setelah kepergian Patricia Leo meraih ponselnya yang berada di atas makasih. Lalu menghubungi seseorang.

"Ikuti dia!!, dan potret apa saja yang dia lakukan" ucapan nya.

'Baik bos' ucap seseorang di sebrang sana.

Setelah menghubungi orang tersebut Leo meletakkan kembali ponsel nya di atas nakas.

**********

"Enggh.... " Natasha terbangun dari tidurnya.

Ia langsung duduk bersandar di ranjangnya, kemudian melirik jam dinding yang menempel didinding kamarnya.

Waktu menunjukkan pukul delapan malam, lalu melirik ke meja samping tempat tidurnya,

Terdapat bubur, obat, dan segelas air putih. Karena sudah merasa lapar Natasha langsung menyantap bubur tersebut, dan meminum obatnya.

Setelah selesai ia meraih ponsel nya yang berada di atas nakas, terdapat dua pesan yang dikirim oleh Patricia dan Alena.

Patricia mengirim pesan bahwa ia sedang menjenguk temanya yang sakit dan tidak pulang, sedangkan Alena menanyakan keadaannya.

Setelah membalas pesan dari keduanya, ia berniat kekamar mandi untuk membuang air.

Namun tiba-tiba kepalanya pusing dan hampir saja terjatuh jika seseorang tidak menangkap tubuhnya.

"Daddy" panggil nya lemah.

Rasanya Leo ingin sekali mengumpat kepada istri nya, karena lebih mementingkan temannya dibandingkan anaknya sendiri.

"Kau mau kemana? " tanya Leo yang masih merengkuh tubuh Natasha.

Natasha sendiri masih menetralkan jantungnya yang berpacu kencang.
"Emm aku mau ke kamar mandi dad" ucapnya sambil menunduk.

Tanpa menjawab Leo langsung membopong tubuh Natasha. Setelah itu mendudukkan nya di toilet.

"Nanti kalau sudah selesai kau panggil saja aku" ucapnya lalu pergi meninggalkan kamar mandi.

Ting...

Bunyi notifikasi dari ponsel Leo. Ia langsung merogoh ponsel di kantung celananya.

Kemudian ia membuka foto yang dikirim oleh anak buahnya. Leo langsung tersenyum iblis melihat foto tersebut.

"Ini yang kau bilang menjenguk temanmu, kau bermain-main dengan orang yang salah honey" ucapnya dengan senyuman iblisnya.

Di bab ini bener-bener berantakan banget penulisannya karena otak ku lagi ngeblank banget, jadi mohon di maklumin ya🌻.

I LOVE MY OWN STEP FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang